Ilyas Mak’s eBooks Collection "Adakah Poirot menanyakan soal lain lagi?" selidikku. "Hanya mengenai pasien-pasienmu yang datang pagi itu." "Pasien-pasien?" tanyaku dengan nada tidak percaya. "Benar, pasien-pasien yang datang memeriksakan diri pagi itu. Berapa banyak yang datang dan siapa saja mereka itu?" "Maksudmu, kau dapat memberikan keterangan padanya tentang hal ini?" tanyaku. Caroline sungguh mengagumkan. "Mengapa tidak?" tanya kakakku dengan nada penuh kemenangan. "Aku dapat melihat jalan setapak yang menuju ke kamar praktek, dengan baik sekali, dari jendela inii. Dan daya ingatku hebat sekali, James. Jauh lebih baik dari daya ingatmu menurut pendapatku." Aku yakin akan hal itu," gumamku dengan otomatis. Saudaraku meneruskan menyebut, menghitung nama- nama pasienku dengan jari-jari tangannya. "Yang datang sore itu, antara lain, Nyonya Bennett yang tua, dan anak laki yang jarinya luka yang tinggal di peternakan itu. Dolly Grier datang untuk mencabutPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 214 Ilyas Mak’s eBooks Collection kan jarum dari jari tangannya, kemudian datang awak kapal Amerika itu. Coba lihat, sudah empat orang. Benar, kemudian ada lagi George Evans dengan bisulnya. Dan yang terakhir —" Dengan penuh arti Caroline berhenti. "Ya?" Caroline mengat akan klimaks, dari ucapannya itu dengan bangga sekali. Didesiskannya nama yang penuh dengan huruf s itu dengan sebaik-baiknya. "Nona Russell!" Caroline bersandar ke belakang di kursinya dan memandangku dengan penuh arti. Dan kalau Caroline memandang seseorang dengan cara demikian, maka orang tidak dapat mengabaikannya. "Aku tidak tahu apa yang kau maksudkan," jawabku membohong. "Mengapa Nona Russell tidak boleh datang kepadaku untuk memeriksakan lututnya yang sakit?" Lutut yang sakit," sindir Caroline. "Omong kosong! Lututnya tidak lebih buruk dari kepunyaanmu atau kepunyaanku. Dia sedang mencari-cari sesuatu." "Yaitu?" tanyaku. Dengan terpaksa Caroline harus mengakui bahwa ia Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 215 Ilyas Mak’s eBooks Collection tidak tahu. "Tetapi percayalah, itulah keterangan yang sedang dicarinya—dicari oleh Tuan Poirot, maksudku. Ada sesuatu yang kurang beres mengenai diri wanita itu. Dan Tuan Poirot menyadarinya." "Pernyataan yang sama dengan yang dikatakan oleh Nyonya Ackroyd kepadaku kemarin," ujarku. "Bahwa ada sesuatu yang kurang beres mengenai Nona Russell." "Ah!" seru Caroline dengan cemberut,"Nyonya Ackroyd! Juga seorang yang seperti itu?" "Seperti itu, bagaimana?" Caroline menolak menerangkan lebih lanjut. Ia hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali, lalu menggulung rajutannya, kemudian naik ke loteng ke kamarnya. Dikenakannya blus suteranya yang berleher tinggi dan berwarna lembayung muda, dan kalung emasnya lalu bersiap-siap untuk makan malam, menurut istilahnya. Aku tetap tinggal di tempatku dan memandang ke perapian sambil memikirkan kata-kata Caroline. Apakah kedatangan Tuan Poirot benar-benar untuk mencari keterangan mengenai Nona Russell, ataukah ini hanya pikiran Caroline saja yang berbelit-belit, yang menerangkan segala sesuatu menurut idenya sendiri? Tidak ada sesuatu pun di dalam sikap Nona Russell Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 216 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang mencurigakan, pagi itu. Sekurang-kurangnya — Teringat aku akan pembicaraannya yang tak hentihentinya mengenai pemakaian narkotik—dan dari soal narkotik ia beralih ke racun dan peracunan. Tetapi soal itu sama sekali tidak penting. Ackroyd tidak diracuni. Tetapi keadaan ini tetap aneh..... Kudengar suara Caroline, bernada masam memanggil dari atas tangga. "James, kau akan terlambat untuk makan malam." Kutaruh beberapa potong arang di atas api, lalu naik ke atas dengan patuh. Bagaimanapun juga sebaiknya ketentraman di dalam rumah tangga dipertahankan. Bab Dua Belas DUDUK MENGELILINGI MEJA EBUAH pemeriksaan gabungan diadakan pada hari Senin. Aku tidak bermaksud menceritakannya dengan panjang lebar. Melakukan hal ini hanya akan berarti mengulangi dan mengulangi sekali lagi. Setelah diatur dengan pihak kepolisian, hanya sedikit sekali berita yang diumumkan. Aku memberikan keterangan mengenai sebab dan waktu kematian Ackroyd. Tidak hadirnya Ralph Paton juga telah disinggung oleh petugas kepolisian yang memeriksa sebab musabab kematian. Tetapi hal ini tidak diperbincangkan lebih lanjut. Kemudian Poirot dan aku mengadakan pembicaraan dengan Inspektur Raglan yang bersikap sangat serius. "Tampaknya keadaannya buruk sekali, Tuan Poirot," ujarnya. "Saya sedang berusaha untuk menilai persoalan ini dengan jujur dan adil. Saya orang daerah ini. Dan saya telah melihat Kapten Paton berulang kali di Cranchester. Saya tidak ingin ia menjadi orang yang harus bertanggung jawab atas pembunuhan ini—tetapi dari jurusan mana pun Anda melihatnya, keadaan buruk sekali baginya. Kalau ia tidak bersalah, mengapa ia tidak muncul? Kami mempunyai bukti yang menunjuk ke arahnya, tetapi mungkin ia dapat menjelaskan dan dengan demikian menghapuskan bukti itu. Lalu, me- S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 218 Ilyas Mak’s eBooks Collection ngapa ia tidak mau memberikan penjelasan?" Banyak sekali yang tersembunyi di balik kata-kata inspektur itu, yang belum kuketahui. Gambaran tentang Ralph Paton diteruskan ke setiap pelabuhan dan stasiun kereta api di Inggris. Di mana-mana polisi berjaga jaga. Kamarnya di kota diawasi terus-menerus. Demikian pula rumah-rumah yang sering dikunjunginya. Dengan penjagaan sedemikian rupa,rasanya tidak mungkin bagi Ralph untuk mengelakkan polisi menemukan tempat persembunyiannya. Ia tidak membawa pakaian dan sejauh pengetahuan orang, ia juga tidak mempunyai uang. "Saya tidak dapat menemukan seorang pun yang telah melihatnya di stasiun kereta api malam itu," inspektur itu melanjutkan. "Dan Ralph amat terkenal di sini. Orang akan menduga, bahwa pasti seseorang telah melihatnya. Dan dari Liverpool pun tidak ada berita apa-apa." "Menurut Anda, ia telah pergi ke Liverpool?" tanya Poirot. "Ya, itu menurut keterangan yang ada. Yaitu panggilan telepon hanya tiga menit sebelum kereta api ekspres ke Liverpool berangkat—mestinya ada sangkut pautnya dengan hal ini." "Kecuali hal ini sengaja dimaksudkan untuk mengarahkan pemeriksaan Anda ke jurusan lain Mungkin inilah maksud panggilan telepon itu." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 219 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Itu suatu pikiran yang baik," puji inspektur itu dengan gairah. "Benarkah Anda berpehdapat bahwa itulah maksud panggilan telepon itu?" "Kawan," keluh Poirot dengan sungguh-sungguh, "saya tidak tahu. Tetapi saya akan mengatakan satu hal kepada Anda,saya yakin, bilamana kita sudah dapat penjelasan tentang panggilan telepon itu, kita pun sudah akan dapat memecahkan persoalan pembunuhan itu." "Kau pernah mengatakannya sebelumnya, seingatku," aku berkata sambil memandangnya dengan rasa ingin tahu. Poirot mengangguk. "Aku selalu kembali lagi ke masalah itu," jawabnya serius. "Menurut pendapatku, soal panggilan telepon itu, sama sekali tidak penting," ujarku. "Saya tidak berani mengatakan demikian," inspektur itu berkata dengan sopan. "Tetapi saya harus mengakui, bahwa menurut saya, Tuan Poirot terlalu menekankan hal ini. Kami mempunyai petunjuk-petunjuk lebih baik daripada itu. Misalnya, sidik-sidik jari pada pisau belati." Sekonyong-konyong sikap Poirot berubah menjadi lain sama sekali, seperti sering terjadi bilamana ia sedang gembira tentang sesuatu. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 220 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tuan l'inspecteur," ujarnya, "ingatkah Anda akan jalan kecil—comment dire?—Jalan kecil yang-tidak ada ujung itu?" Inspektur Raglan menatapnya, tetapi reaksiku lebih cepat. "Maksudmu, jalan buntu?" tanyaku. I "Itu dia—jalan buntu yang tidak menuju ke manamana. Demikian juga mungkin halnya dengan sidiksidik jari itu—barangkali mereka pun tidak memberikan keterangan apa-apa." "Saya tidak mengerti, mengapa tidak," jawab petugas polisi itu. "Saya kira maksud Anda adalah bahwa sidik-sidik jari itu palsu? Saya pernah membaca bahwa mereka melakukan hal-hal seperti ini, walaupun saya tidak dapat mengatakan bahwa saya pernah mengalaminya. Tetapi palsu atau tidak — sidik-sidik jari itu akan menuntun kita ke suatu tempat." Poirot hanya mengangkat bahunya sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Inspektur itu memperlihatkan kami beberapa potret dari sidik-sidik jari yang telah dibesarkan, dan mulai menerangkan dengan mempergunakan istilah-istilah teknis seperti 'loops dan whorls.1 1 loops dan whorls adalah lingkaran-lingkaran pada aitik jari. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 221 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Sudahlah," ujarnya pada akhimya dengan jengkel atas sikap Poirot yang tidak acuh, "Anda harus mengakui bahwa sidik-sidik jari tersebut dibuat oleh orang yang berada di sana pada malam itu." "Bien entendu," jawab Poirot sambil mengangguk. "Nah, saya telah mengambil sidik jari dari setiap anggauta keluarga dalam rumah ini. Yaitu mulai dari nyonya tua itu sampai kepada pembantu dapur." Aku rasa, Nyonya Ackroyd tidak akan senang dengan sebutan nyonya tua.Tampaknya ia mengeluarkan banyak sekali uang untuk membeli alat-alat kosmetik. "Sidik-sidik jari setiap orang," ulang inspektur itu lagi dengan cerewet. "Termasuk saya," jawabku acuh tak acuh. "Bagus. Tetapi tidak ada satu pun dari sidik-sidik jari itu yang cocok. Jadi sekarang kita hanya mempunyai dua alternatip. Yaitu, Ralph Paton atau orang asing misterius yang diceritakan tadi oleh Dokter. Kalau saja kita bisa menemukan dua orang itu——" "Pada saat itu kita sudah kehilangan banyak waktu," sela Poirot. "Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Poirot." "Anda katakan, bahwa Anda telah mengambil sidik jari semua orang dalam rumah ini," gumam Poirot. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 222 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Apakah yang Anda katakan itu benar, Tuan Inspektur?" "Tentu saja." "Tanpa melupakan seorang pun?" "Tanpa melupakan seorang pun." "Yang hidup atau yang mati?" Untuk sesaat Inspektur Raglan tampak bingung. Lalu dengan lambat ia memberikan tanggapan. "Maksud Anda——?" "Yang mati, Tuan l'Inspecteur." Inspektur Raglan masih membutuhkan satu dua menit untuk memahami ucapan Poirot. "Saya kira," kata Poirot dengan tenang, "sidik-sidik jari pada gagang pisau belati itu adalah sidik jari Ackroyd hendiri. Hal ini mudah sekali dicocokkan. Mayatnya masih ada di sini." "Tetapi untuk apa? Apa gunanya. Anda toh tidak memperkirakan bahwa kejadian ini adalah bunuh diri, Tuan Poirot?" "Ah! tidak. Teori saya adalah, si pembunuh memakai sarung tangan atau membungkus tangannya dengan sesuatu. Sesudah menikam ia mengangkat tangan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 223 Ilyas Mak’s eBooks Collection korbannya dan menyelipkan pisau belati ke dalamnya." "Tetapi, mengapa?" Poirot mengangkat bahunya lagi. "Untuk membuat perkara yang sudah rumit menjadi bertambah rumit lagi." "Nah," sela Inspektur Raglan. "Saya akan memeriksanya. Apa yang membuat Anda pertama-tama menyangka demikian?" "Yaitu, ketika Anda dengan baik hati memperlihatkan pisau belati itu kepada saya, dan menarik perhatian saya pada sidik-sidik jari itu. Saya sama sekali tidak mengerti apa-apa mengenai loop dan whorls — Anda lihat, saya mengakui ketidaktahuan saya dengan terus terang. Tetapi saya memperhatikan bahwa letak sidik-sidik jari tersebut agak janggal. Saya tidak akan memegang pisau belati dengan cara demikian kalau mau menikam orang.Sukar sekali tentu saja, mengangkat tangan korban ke belakang melalui bahunya, dan mengusahakan supaya tangan itu memegang pisau pada posisi yang benar." Inspektur Raglan menatap laki-laki kecil itu. Poirot dengan sikap acuh tak acuh mengibaskan setitik debu dari lengan jasnya. "Yah," jawab Inspektur Raglan, "suatu pendapat yang baik. Saya akan memeriksanya. Tetapi janganlah Anda kecewa bilamana hasilnya tidak memuaskan." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 224 Ilyas Mak’s eBooks Collection Ia mencoba membuat suaranya kedengaran ramah dan melindungi. Poirot mengawasinya berlalu dari tempat itu. Kemudian ia berpaling kepadaku dengah mata bersinar. "Lain kali," ia menyatakan, "aku harus lebih berhati- hati menghadapi amour propre-nya. Dan sekarang, setelah kita ditinggalkan sendiri, bagaimana pendapatmu, Kawanku yang baik, kalau kita mengadakan suatu reuni kecil dari keluarga ini?". Reuni kecil istilah Poirot itu, berlangsung kira kira setengah jam kemudian.Kami duduk mengelilingi meja di kamar makan Fernly. Poirot duduk di kursi pada ujung meja, dan bertindak seperti seorang ketua dari sebuah rapat pengurus yang mengerikan. Para pembantu tidak hadir. Yang hadir hanyalah kami berenam. Nyonya Ackroyd, Flora, Mayor Blunt, si anak muda Raymond, Poirot dan aku sendiri. Tatkala semua sudah hadir, Poirot bangkit lalu membungkuk. "Messieurs, mesdames, saya telah mengundang Anda sekalian ke mari untuk suatu maksud tertentu." Poirot berhenti sejenak."Sebagai permulaan, saya ingin mengajukan permohonan yang khusus kepada mademoselle. " "Kepada saya?" jawab Flora. "Mademoselle, Anda telah bertunangan dengan Kapten Ralph Paton. Kalau ada seseorang yang dipercayaiPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 225 Ilyas Mak’s eBooks Collection nya, maka Andalah orangnya. Saya mohon dengan setulus hati, bilamana Anda tahu tempat persembunyiannya, bujuklah dia supaya datang menemui kami. Sebentar" — tatkala Flora mengangkat kepalanya mau menjawab — "jangan mengatakan apa-apa sebelum Anda memikirkannya dengan baik. Mademoselle , posisi Kapten Paton makin hari makin berbahaya. Seandainya saja ia langsung datang, tak perduli bagaimana buruknya keadaan, ia masih mempunyai kemungkinan untuk menerangkan dan membebaskan dirinya. Tetapi berdiam diri seperti ini — melarikan diri—apa artinya. Pasti hanya satu hal. Yaitu, ia mengetahui bahwa dirinya bersalah. Mademosselle, kalau Anda benar-benar yakin bahwa ia tidak bersalah, bujuklah dia untuk keluar, sebelum terlambat." Wajah Flora pucat pasi. "Terlambat!" ulangnya dengan perlahan sekali. Poirot membungkuk ke depan dan memandangnya. "Mademosselle," bujuknya dengan lembut,"Papa Poirotlah yang mohon ini padamu. Papa Poirot yang sudah tua telah banyak makan garam dunia dan banyak pengalamannya. Saya tidak bermaksud untuk menjebak Anda, mademoiselle. Tak maukah Anda mempercayai saya—dan menceritakan di mana Ralph Paton bersembunyi?" Gadis itu berdiri menghadapinya. "Tuan Poirot,"jawabnya dengan suara terang, "saya Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 226 Ilyas Mak’s eBooks Collection bersumpah di hadapan Anda—benar-benar bersumpah— bahwa saya tidak tahu di mana Ralph bersembunyi. Dan saya tidak melihatnya ataupun menerima kabar apa-apa darinya sejak hari -hari pembunuhan itu sampai sekarang." Gadis itu duduk kembali. Poirot memandangnya dengan diam selama satu dua menit, kemudian mengetuk meja dengan tangannya. "Bien. Begitulah," keluhnya. Air mukanya berubah menjadi keras. "Dan sekarang saya ajukan permohonan ini kepada yang lain-lain yang duduk di sekeliling meja ini; Nyonya Ackroyd, Mayor Blunt, Dokter Sheppard, Tuan Raymond. Anda semua adalah teman dan kawan akrab dari orang yang hilang ini. Bila Anda tahu di mana Ralph Paton bersembunyi, maka katakanlah." Lama tak seorang pun yang menjawab. Poirot memandang mereka satu per satu. "Saya mohon," bujuknya dengan suara rendah, "katakanlah." Tetapi tetap tak ada yang menjawab, sampai Nyonya Ackroyd memecah kesunyian. ~ "Saya harus mengakui," katanya dengan suara sedih, "menghilangnya Ralph amat mengherankan — sungguh-sungguh mengherankan. Belum juga mau keluar pada saat seperti ini. Kelihatannya, seperti ada udang di balik batu. Flora sayang, aku tak dapat mePembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 227 Ilyas Mak’s eBooks Collection ngelakkan pikiran, bahwa untung sekali pertunanganmu belum diresmikan;" "Ibu," teriak Elora dengan marah. "Yang Mahakuasa," Nyonya Ackroyd menyatakan. "Saya benar-benar percaya akan Yang Mahakuasa— suatu kekuasaan yang menentukan jalan hidup kita, seperti yang dikatakan Shakespeare dengan demikian bagusnya." - "Tetapi Anda toh tidak akan mengatakan, bahwa Tuhan secara langsung bertanggung jawab atas pergelangan kaki yang besar, bukankah begitu Nyonya Ackroyd?" tanya Geoffrey Raymond dengan tertawa nyaring. Maksud Raymond kukira, adalah untuk menghilangkan suasana yang tegang. Tetapi Nyonya Ackroyd memandangnya dengan pandangan mencela, lalu mengeluarkan sapu tangannya. "Flora telah luput menjadi bahan omongan orang, dan dari banyak sehali hal-hal yang kurang menyenangkan. Saya tidak pernah menyangka bahwa Ralph terlibat dalam urusan kematian Roger yang malang itu. Saya sangka ia sama sekali tidak terlibat. Tetapi saya memang seorang yang mudah percaya—saya memang selalu demikian, sejak kecil. Saya paling benci menyangka sesuatu yang jelek mengenai orang lain. Tetapi tentu saja, kita juga harus ingat bahwa Ralph telah ikut serta dalam beberapa serangan udara, semasa mudanya. Akibatnya baru terlihat lama sesudahnya, Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 228 Ilyas Mak’s eBooks Collection menurut omongan orang. Dan orang seperti Ralph sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya. Mereka kehilangan kontrol atas diri mereka di luar keinginannya." "Ibu," teriak Flora, "Ibu toh tidak menyangka kalau Ralph yang melakukannya?" "Sudahlah, Nyonya Ackroyd," bujuk Blunt. "Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan," jawab Nyonya Ackroyd sambil menangis. "Segala-galanya demikian membingungkan. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi dengan tanah milik ini jika Ralph temyata bersalah?" Dengan kasar Raymond mendorong kursinya menjauhi meja. Mayor Blunt tetap berdiam diri sambil memandang Nyonya Ackroyd dengan penuh perhatian. "Semua ini bagaikan penyakit syaraf yang disebabkan oleh letusan-letusan hebat dalam perang," Nyonya Ackroyd mempertahankan dengan keras kepala. "Dan saya berani bertaruh bahwa Roger memberinya uang sedikit sekali. Dengan maksud yang baik, tentu saja. Saya menyadari, kalian tidak menyetujui pendapat saya. Tetapi saya sungguh berpendapat, bahwa tidak munculnya Ralph ini aneh sekali. Dan saya harus mengatakan, saya berterima kasih sekali bahwa pertunangan Ralph dan Flora belum diumumkan dengan resmi." "Akan diumumkan besok," seru Flora dengan suara lantang. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 229 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Flora!" teriak ibunya dengan terkejut. Flora berpaling ke arah sekretaris Ackroyd. "Maukah Anda mengirim pemberitahuan ini kepada harian Morning Post dan The Times, Tuan Raymond?" "Bilamana Anda memang yakin bahwa tindakan itu bijaksana, Nona Ackroyd," jawab Raymond dengan serius. Flora tiba-tiba menoleh kepada Blunt. "Kau tentu mengerti," ujarnya. "Apa yang dapat kulakukan? Melihat situasinya sekarang, aku harus mendampingi Ralph. Kau mengerti, bukan, bahwa aku harus melakukannya?" Flora menatap Blunt dengan tajam sekali. Setelah beberapa waktu, Blunt sekonyong-konyong mengangguk. Nyonya Ackroyd memprotes dengan suara tinggi. Flora tetap tidak tergoyahkan pendiriannya. Lalu Raymond berkata, "Saya menghargai alasan-alasan Anda, Nona Ackroyd. Tetapi apakah tindakan Anda tidak terlalu tergesa- gesa? Tunggulah satu dua hari lagi." "Besok," jawab Flora dengan suara lantang. "Sudahlah, Bu, tidak ada gunanya Ibu bersikap seperti Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 230 Ilyas Mak’s eBooks Collection itu. Betapapun buruknya tingkah laku saya, tetapi saya selalu setia kepada kawan-kawan saya." "Tuan Poirot;" pinta Nyonya Ackroyd sambil menangis. "Tidak adakah yang Anda katakan?" "Tidak ada sesuatu pun yang perlu dikatakan," sela Blunt."Flora bertindak tepat. Saya menyokongnya, apa pun yang akan terjadi." Flora mengulurkan tangannya kepada Blunt. "Terima kasih, Mayor Blunt," ujarnya. "Mademoiselle," ujar Poirot,"sudikah Anda membiarkan seorang tua memberi selamat-pada Anda atas keberanian dan kesetiaan Anda terhadap kawan? Dan saya harap Anda tidak salah mengerti bila saya memohon kepada Anda — memohon kepada Anda dengan sangat — supaya menunda pengumuman yang Anda katakan tadi, untuk sedikit dikitnya dua hari lagi?" Flora agak ragu-ragu. "Saya minta ini, untuk kebaikan Ralph Paton dan juga untuk kebaikan Anda sendiri, Nona. Anda merengut. Anda tidak mengerti bagaimana hal ini mungkin. Tetapi saya yakinkan Anda, memang demikianlah keadaannya. Pas de blaques. Anda menyerahkan perkara ini kepada saya—sekarang, Anda tidak boleh menghalangi saya." Flora bimbang beberapa menit sebelum menjawab. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 231 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Saya tidak menyukai hal ini," akhirnya ia menjawab. "Tetapi saya akan lakukan apa yang Anda kehendaki." Gadis itu duduk lagi menghadapi meja. "Dan sekarang, messieurs et mesdames," kata Poirot dengan cepat, "saya akan meneruakan apa yang hendak saya katakan tadi. Camkan ini, saya bermaksud untuk mendapatkan kebenaran. Kebenaran betapapun jeleknya, selalu aneh dan indah bagi mereka yang mencarinya. Saya sudah bertambah tua, tenaga saya sudah tidak lagi seperti dahulu." Waktu mengucapkan ini, jelas sekali Poirot mengharapkan orang membantahnya. "Kemungkinan besar, inilah perkara terakhir yang akan saya selidiki. Tetapi Hercule Poirot tidak akan menutup perkara ini dengan suatu kegagalan. Messieurs et mesdames, saya katakan. pada Anda, saya bermaksud untuk mencari kebenaran. Dan saya akan mengetahuinya — walaupun Anda semua menentangnya." Poirot mengucapkan dan melemparkan kata-kata terakhir ini dengan menantang ke hadapan kami. Aku kira, kami semua terkejut, kecuali Geoffrey Raymond, yang tetap gembira dan tenang seperti biasa. "Apa yang Anda maksudkan dengan — walaupun Anda semua menentangnya?" tanya Raymond dengan alis agak terangkat. "Tetapi—hanya itulah yang saya maksudkan, monPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 232 Ilyas Mak’s eBooks Collection sieur. Setiap orang di dalam ruangan ini menyembunyikan sesuatu terhadap saya." Poirot mengangkat tangannya tatkala terdengar suara-suara memprotes. "Ya, benar, saya tahu apa yang saya katakan. Mungkin yang Anda sembunyikan itu tidak penting—perkara kecil—yang Anda kira tidak akan mempengaruhi perkara ini. Tetapi demikianlah adanya. Semua yang hadir di sini menyembunyikan sesuatu. Ayohlah, betul atau tidak pendapat saya ini?" Pandangannya, menantang dan menuduh, menyapu keliling meja. Dan setiap pasang mata menunduk di hadapannya. Demikian pula aku. "Saya sudah memperoleh jawabannya," Poirot menyatakan dengan tertawa aneh. Ia bangkit dari kursinya. "Saya mohon pertolongan Anda semua. Ceritakanlah yang sebenarnya kepada saya—kebenaran secara keseluruhannya." Suasana menjadi sepi, "Tidak adakah seorang pun yang mau bicara? " Sekali lagi Poirot tertawa pendek. "C'est dommage," ujarya, lalu keluar. Bab Tiga Belas PENA DARI BULU ANGSA ALAM itu, atas permintaan Poirot, aku pergi ke rumahnya setelah makan malam. Dengan enggan Caroline membiarkanku pergi. Perasaanku mengatakan, ia ingin sekali menemaniku. Poirot menerimaku dengan ramah. Ia telah menyediakan sebotol wiski dari Irlandia (yang kubenci) dan air soda serta sebuah gelas di atas sebuah meja kecil. Ia sendiri sedang sibuk membuat coklat panas. Belakangan baru kuketahui bahwa itulah minuman yang disukainya. Dengan sopan ia menanyakan keadaan kakakku, yang menurut pendapatnya adalah seorang wanita yang menarik hati. "Aku takut, kau telah membuat kepalanya bertambah besar," ujarku dengan nada kering. "Bagaimana dengan Minggu sore?" Poirot tertawa dan mengedipkan matanya. "Aku selalu gemar mempergunakan tenaga akhli," diterangkannya dengan samar, dan menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. "Sedikit-dikitnya kau telah mendengar apa yang dipergunjingkan di daerah ini," ucapku. "Yang benar M Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 234 Ilyas Mak’s eBooks Collection dan yang tidak benar." "Dan banyak sekali informasi yang berharga," tambahnya dengan tenang. "Seperti misalnya —" Poirot menggelengkan kepalanya. "Mengapa kau tidak menceritakan yang sebenarnya kepadaku?" tanggapnya. "Di tempat seperti ini, semua tingkah laku Ralph akan segera diketahui. Kalau bukan kakakmu, mungkin orang lain yang akan lewat melalui hutan pagi itu." "Kukira, ucapanmu itu benar," aku mengakui. "Dan bagaimana mengenai perhatianmu atas diri para pasienku?" Ia berkedip lagi. "Hanya satu yang menarik perhatianku, Dokter. Hanya satu di antara mereka." "Yang terakhir?" aku menebak. "Mengamati Nona Russell adalah suatu hal yang menarik, menurut pendapatku," ia mengelak. "Apakah Anda sependapat dengan kakakku dan Nyonya Ackroyd bahwa ada sesuatu yang kurang beres mengenai dirinya?" tanyaku. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 235 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Eh? Apa yang kaukatakan — tidak beres?" Aku mencoba menerangkan sebaik mungkin. "Mereka mengatakan semua ini mengenai Nona Russell?" "Bukankah kakakku sudah meneruskannya kepadamu kemarin sore?" C'est possi ble. " "Tanpa suatu alasan pun," kutambahkan. "Les femmes," Poirot menyamaratakan. "Mereka hebat sekali! Mereka menebak secara sembarangan—dan anehnya tebakan mereka sering kali benar. Sebenarnya sih bukan apa-apa. Wanita secara tidak sadar memperhatikan seribu satu macam hal yang kecil-kecil, tanpa menyadari bahwa mereka berbuat demikian. Dan tanpa sadar pula mereka mengumpulkan data-data ini—dan hasilnya mereka sebut intuisi. Aku tahu banyak sekali mengenai ilmu jiwa. Aku mengerti soal-soal demikian. Poirot membusungkan dadanya. Rupanya demikian menggelikan, sehingga dengan susah payah aku menahan tawaku. Kemudian ia meneguk sedikit coklat susunya dan mengusap kumisnya dengan hati-hati. "Seandainya kau mau menceritakan kepadaku," pintaku," pendapatmu tentang persoalan ini?" Poirot meletakkan cangkirnya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 236 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kau ingin mendengarnya?" "Benar." "Kau telah melihat, apa yang aku lihat. Bukankah karena itu pikiran kita pun harus sama pula?" "Aku rasa kau menertawakanku," jawabku kaku. "Dan tentu saja, aku memang tidak berpengalaman dalam hal-hal demikian." Dengan sabar Polrot tersenyum padaku. "Kau seperti seorang anak kecil, yang ingin mengetahui bagaimana caranya mesin bekerja. Kau ingin melihat kejadian ini, tidak dari segi seorang dokter keluarga, tetapi dengan mata seorang detektip yang tidak kenal dan tidak peduli akan orang orang yang bersangkutan—untuk siapa mereka semua merupakan orang asing. Dan mereka semua mempunyai kemungkinan untuk dicungai." "Kau menjelaskannya dengan baik sekali," kuakui. "Maka aku akan memberikanmu suatu pelajaran yang sederhana.Pertama-tama carilah keterangan yang jelas tentang apa yang terjadi malam itu— dan ingatlah selalu akan kemungkinan bahwa orang memberikan keterangan itu berdusta." Kuangkat alisku. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 237 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Suatu sikap yang penuh curiga." "Tetapi perlu—kukatakan padamu. Sikap yang demikian perlu sekali. Mula-mula—Dokter Sheppard meninggalkan rumah pada pukul sembilan kurang sepuluh menit. Bagaimana aku tahu kalau hal ini benar?" "Karena aku yang mengatakannya padamu." "Tetapi kau mungkin tidak mengatakan hal yang sebenarnya—atau mungkin arlojimu kuraug tepat. Tetapi Parker juga mengatakan bahwa kau pulang pada pukul sembilan kurang sepuluh menit. Maka kita terima keterangan ini, lalu kita lanjutkan penyelidikan kita. Pada pukul sembilan Anda berjumpa dengan seorang laki-laki—nah, sekarang kita sampai pada bagian yang kita sebut, cerita mengenai orang asing yang misterius itu — Kau bertemu dengan dia tepat di luar pagar Fernly Park. Bagaimana aku bisa tahu kalau hal ini benar?" "Aku yang mengatakannya padamu," mulaiku lagi, tetapi Poirot memotongku dengan suatu gerakan yang tidak sabar. . "Ah! Apakah mungkin kau agak goblok malam itu, Kawanku. Kau tahu bahwa hal itu benar—tetapi bagaimana aku bisa tahu? Eh bien, kau tidak mengkhayal mengenai orang asing yang misterius itu. Ini dapat kukatakan padamu. Karena pembantu Nona Gannett bertemu dengan orang ini berapa menit sebelum kau. Dan kepada gadis ini pun ia menanyakan jalan ke Fernly Park. Karena itu, kita bisa menerima kehadiran Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 238 Ilyas Mak’s eBooks Collection orang itu. Dan kita juga tahu dua hal tentang orang ini—yaitu, ia seorang asing di daerah ini, dan apa pun maksud kedatangannya di Fernly, hal ini tidak dirahasiakan. Karena ia telah menanyakan jalan ke Fernly sebanyak dua kali. "Ya," jawabku, "aku menyadari itu." "Aku telah mengadakan penyelidikan lebih lanjut mengenai orang itu. Kutahu bahwa ia telah minum di Three Boars. Pelayan bar di sana mengatakan bahwa orang ini berbicara dengan aksen Amerika. Dan orang asing itu juga telah mengatakan bahwa ia baru saja datang dari Amerika. Apakah kau memperhatikan bahwa ia berbicara dengan aksen Amerika?" "Memang, rasanya demikian, "jawabku setelah mengingat -ingat kembali satu dua menit, "tetapi tidak begitu nyata." "Precisement. Dan ada satu soal lagi. Kau ingat barang yang kujumput di pondok kecil itu?" Poirot mengulurkan pena kecil dari bulu angsa itu padaku. Kuamati barang itu dengan rasa ingin tahu. Lalu tiba-tiba aku ingat sesuatu. Poirot yang sejak tadi mengawasiku, mengangguk. "Benar, heroin, 'salju'. Morfinis-morfinis membawanya dengan cara demikian dan menyedotnya dengan hidung." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 239 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Diamorphine hydrochloride," gumamku tanpa sadar. "Cara-memakai morfin seperti ini lazim sekali di benua itu. Satu bukti lagi, bilamana kita membutuhkannya, bahwa orang itu berasal dari Kanada atau Amerika Serikat." "Apakah yang pertama tama menarik perhatianmu pada pondok kecil itu?" tanyaku ingin tahu. "Temanku, si inspektur itu menganggap jalan setapak itu hanya digunakan sebagai jalan pendek ke rumah induk. Tetapi segera setelah aku melihat pondok kecil itu, aku menyadari bahwa jalan itu akan digunakan oleh setiap orang yang memakai pondok kecil itu sebagai tempat pertemuan. Sekarang, rasanya sudah pasti, orang itu tidak menuju ke pintu muka maupun ke pintu belakang. Lalu, apakah seorang dalam yang pergi menemuinya. Kalau memang demikian, tempat mana yang lebih baik daripada pondok kecil itu? Aku telah memeriksa pondok itu dengan harapan akan menemukan suatu petunjuk di sana. Aku menemukan dua, yaitu secarik kain dan pena dari bulu angsa itu." "Dan sobekan kain itu?" tanyaku ingin tahu. "Bagaimana pendapatmu mengenai soal itu?" Poirot mengangkat alisnya. "Kau tidak mempergunakan sel-sel kecil kelabu kepunyaanmu," Poirot mengingatkan dengan nada kering. "Secarik kain yang dikanji itu seharusnya sudah merupakan petunjuk yang cukup jelas." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 240 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kurang jelas bagiku." Kualihkan pokok pembicaraan. "Bagaimanapun juga," ujarku, "laki-laki ini pergi ke pondok kecil itu untuk menjumpai seseorang. Siapa orang itu?" "Pertanyaan yang tepat," jawab Poirot. "Ingat Nyonya Ackroyd dan puterinya datang dari Kanada untuk menetap di sini." "Itukah yang kau maksudkan tadi, ketika kau menuduh mereka menyembunyikan sesuatu?" "Mungkin. Sekarang soal lain. Apa pendapatmu mengenai cerita pembantu yang bertugas di ruang tamu itu?" "Cerita yang mana?" "Cerita mengenai pemberhentiannya. Adakah seseorang memerlukan waktu setengah jam untuk memberhentikan seorang pembantu? Apakah cerita mengenai surat-surat penting itu masuk di akal? Dan ingat, walaupun ia mengatakan bahwa ia berada di kamarnya dari pukul sembilan tiga puluh sampai pukul sepuluh, tetapi tidak ada orang yang dapat menguatkan pernyataannya." "Kau membuatku bingung," keluhku. "Bagiku perkara ini bertambah terang. Tetapi ceritakanlah pendapat dan teorimu sendiri." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 241 Ilyas Mak’s eBooks Collection Kukeluarkan sepotong kertas dari kantongku. "Aku baru saja menulis beberapa saran," sahutku. "Bagus sekali—kau mempunyai cara pemikiran yang baik. Coba bacakan supaya aku mendengarnya " Aku membacakannya dengan agak malu. "Sebagai permulaan, seorang harus memandangnya secara logis —". "Tepat seperti yang selalu dikatakan oleh Hastings yang malang," sela Poirot, "tetapi sayang! Ia tidak pernah melakukannya. "Faktor ke-1 — Tuan Ackroyd kedengaran sedang berbicara kepada seseorang pada pukul setengah sepuluh." "Faktor ke-2 — Rupanya pada suatu saat tertentu Ralph Paton masuk melalui jendela. Ini terbukti dari jejak sepatunya." "Faktor ke-3 — Malam itu Tuan Ackroyd kurang tenang.Karena itu,ia hanya akan menerima orang yang dikenalnya. "Faktor ke-4 — Orang yang berada bersama Ackroyd pada pukul setengah sepuluh, menuntut uang. Dan kita tahu kalau Ralph Paton sedang dalam kesulitan keuangan. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 242 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Keempat faktor ini menunjukkan bahwa orang yang berada bersama Ackroyd pada pukul setengah sepuluh, adalah Ralph Paton. Tetapi kita tahu bahwa Tuan Ackroyd masih hidup pada pukul sepuluh kurang seperempat. Maka Ralph bukanlah pembunuhnya. Ralph meninggalkan jendela dalam keadaan terbuka. Sesudah ia pergi si pembunuh masuk melalui jendela itu." "Dan siapakah pembunuhnya?" tanya Poirot. "Orang asing dari Amerika itu. Ia mungkin telah bersekongkol dengan Parker. Dan mungkin sekali, Parker-lah orang yang memeras Nyonya Ferrars. Kalau memang demikian, mungkin setelah mendengar cukup banyak, Parker lalu menyadari kalau perbuatannya sudah diketahui. Ia lalu memberitahukan hal ini pada kawannya. Dan orang ini lalu melakukan pembunuhan itu dengan pisau belati yang diberikan Parker padanya." "Memang teori yang baik,"Poirot mengakui. "Tampaknya kau pun mempunyai sel-sel kecil kelabu. Tetapi masih banyak yang belum jelas." "Seperti, misalnya—?" "Panggilan telepon itu, kursi yang ditarik ke luar." "Apakah kau benar-benar menganggap hal yang terakhir itu penting?" potongku. "Mungkin tidak," kawanku mengakui. "Mungkin Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 243 Ilyas Mak’s eBooks Collection kursi itu tertarik ke luar tidak dengan sengaja. Lalu mungkin Raymond atau Blunt, tanpa sadar karena kebingungan, telah mendorongnya masuk lagi. Lalu ada lagi soal empat puluh pound yang hilang itu." "Diberikan Ackroyd kepada Ralph," saranku. "Mungkin ia mempertimbangkan kembali penolakannya yang pertama." "Lalu masih ada satu soal lagi yang belum jelas." "Soal apa?" "Mengapa Blunt demikian yakin, bahwa Raymondlah yang berada bersama Tuan Ackroyd pada pukul setengah sepuluh malam?" "Blunt telah menjelaskannya," sahutku. "Kaukira begitu? Aku tidak akan membicarakan soal ini lebih lanjut. Tetapi ceritakanlah, apa alasan Ralph Paton untuk menghilang seperti itu?" "Ini lebih sukar dijelaskan," jawabku perlahan. "Aku harus menerangkannya seperti seorang dokter. Mungkin syaraf Ralph sudah terlalu tegang! Tatkala ia tibatiba mendengar bahwa pamannya telah dibunuh, hanya beberapa menit setelah meninggalkannya — sesudah, mungkin suatu pembicaraan yang agak tegang — mungkin sekali ia menjadi ketakutan lalu menghilang. Orang sering kali berbuat demikian—bersikap seperti orang yang bersalah, walaupun mereka sebenarnya sama sekali tidak tahu apa-apa." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 244 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ya, itu benar," Poirot menyetujui. "Tetapi kita tidak boleh melupakan satu hal." "Aku tahu apa yang akan kau katakan," ujarku, "yaitu, motipnya. Ralph Paton akan mewarisi sejumlah harta yang besar setelah kematian pamannya." "Itu memang salah satu alasan," Poirot mengakui. "Satu?" "Mais oui Adakah kau menyadari bahwa kita menghadapi tiga macam alasan yang berlainan. Seseorang telah mencuri amplop biru dan isinya. Itu satu alasan. Pemerasan! Ralph Paton mungkin pemeras Nyonya Ferrars. Ingat sejauh yang diketahui Hammond, Ralph pada akhir-akhir ini tidak minta bantuan pada pamannya. Dan dilihat dari segi ini, tampaknya seakan -akan ia mendapat uang dari sumber lain. Lalu kenyataan bahwa ia sekarang sedang dalam—bagaimana kau menyebutnya —krisis keuangan?—dan ia takut kalau berita ini sampai ke telinga pamannya. Dan akhimya, alasan yang kau sebutkan barusan ini." "Ya, Tuhan," seruku dengan agak terkejut. "Keadaan tampaknya buruk sekali baginya." "Benarkah demikian?" tanya Poirot. "Di sinilah kita berbeda pendapat, kau dan aku. Tiga macam alasan— rasanya terlalu banyak. Tetapi aku cenderung untuk mempercayai kalau Ralph Paton sama sekali tidak bersalah." Bab Enpat Belas NYONYA ACKROYD ETELAH mencatat percakapan pada sore hari itu, perkara ini menurut penilaianku mulai memasuki suatu fase yang baru. Seluruh perkara ini dapat dibagi dalam dua bagian. Yang satu berbeda jelas dengan yang lain. Bagian ke-I mulai dari matinya Ackroyd pada hari Jum'at malam sampai ke Senin berikutnya. Yaitu catatan mengenai peristiwa yang telah terjadi seperti yang telah diceritakan pada Hercule Poirot. Aku berada di sisi Poirot sepanjang waktu. Apa yang telah dilihatnya, telah kulihat juga. Dan aku berusaha sedapat-dapatnya membaca apa yang dipikirkannya. Sekarang kutahu bahwa aku telah gagal dalam tugas ini. Walaupun Poirot menunjukkan semua penemuannya kepadaku—seperti misalnya cincin kawin emas itu—tetapi ia telah menyembunyikan impresi-impresi yang paling penting dan juga paling logis yang telah dibentuknya. Belakangan baru kuketahui, kerahasiaan ini memanglah salah satu sifat -nya. Ia akan melemparkan petunjuk-petunjuk dan saran-saran. Tetapi lebih dari itu tidak akan dilakukannya. Seperti telah kukatakan, sampai Senin malam itu, ceritaku boleh dikatakan sama dengan cerita Poirot. Aku memainkan peran Watson, sedangkan dia adalah Sherlock-nya. Tetapi setelah Senin malam, jalan kami mulai berpisah. Poirot sibuk dengan urusannya sendiri. Aku mendengar tentang segala tindak-tanduknya, karena di King's Abbot seorang akan mendengar segala- S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 246 Ilyas Mak’s eBooks Collection galanya. Tetapi ia tidak memberitahukanku terlebih dahulu. Dan aku pun mempunyai pekerjaanku sendiri. Jika aku melihat kembali, hal yang paling mengesankan bagiku adalah keadaan gotong-royong pada masa itu. Setiap orang turut memecahkan misteri itu. Perkara ini menyerupai sebuah teka-teki bergambar. Setiap orang menyumbangkan sedikit pengetahuan atau penemuan mereka. Tetapi tugas mereka hanya sampai di situ saja. Hanya Poirot seoranglah yang memperoleh kesempatan untuk menjadi termasyhur dengan jalan mencocokkan potongan gambar yang kecil-kecil itu pada tempatnya yang benar. . Beberapa kejadian pada saat itu tampaknya tidak penting dan tidak berarti. Misalnya persoalan sepatu lars hitam itu. Tetapi masalah ini baru timbul kemudian .... Bilamana kita menempatkan kejadian-kejadian ini menurut urutan kronologis, maka aku harus mulai dengan panggilan yang kuterima dari Nyonya Ackroyd. Ia memanggilku pada hari Selasa ketika hari masih pagi sekali. Dan karena panggilan ini kelihatannya mendesak sekali, maka aku bergegas ke sana dengan perkiraan bahwa aku akan menjumpainya dalam keadaan gawat. Wanita itu terbaring di atas ranjang. Diulurkannya tangannya yang kurus kepadaku dan menunjuk ke sebuah kursi di pinggir ranjang. "Nah, Nyonya Ackroyd," sapaku, "ada apa dengan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 247 Ilyas Mak’s eBooks Collection Anda?" Aku berbicara dengan keramahtamahan yang dibuat-buat yang rupanya selalu diharapkan dari para dokter. "Saya tidak berdaya, saya letih sekali," keluh Nyonya Ackroyd lemah."Benar-benar tidak berdaya. Ini adalah akibat dari kematian Roger yang malang. Orang mengatakan bahwa kita tidak merasakannya pada saat kejadian. Reaksinya baru timbul sesudahnya." Sayang sekali, dokter-dokter karena profesinya, kadang- kadang tidak boleh mengatakan perasaannya yang sebenarnya. Aku ingin sekali dapat menjawab, "Omong kosong!" Tetapi sebagai gantinya aku menyarankan untuk minum obat kuat. Nyonya Ackroyd menerima obat kuat tersebut. Satu langkah dalam permainan sudah dilakukan. Tidak sedikit pun aku beranggapan bahwa aku dipanggil karena shock yang disebabkan oleh kematian Ackroyd. Tetapi Nyonya Ackroyd bukanlah orang yang dapat mengejar tujuannya dengan langsung. Ia selalu mendekati tujuannya dengan cara yang berbelit-belit. Aku sungguh bertanya-tanya dengan maksud apa ia memanggilku. "Lalu keributan itu—kemarin," pasienku melanjutkan. Ia berhenti sebentar seakan-akan mengharapkanku Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 248 Ilyas Mak’s eBooks Collection untuk-meneruskannya. "Keributan apa?" "Dokter, masakan Anda tidak tahu? Apakah Anda lupa? Laki-laki kecil asal Perancis itu—atau Belgia— atau entah dari mana dia. Menekan kami semua seperti itu. Kejadian itu sangat membingungkan saya. Apalagi mengingat kematian Roger." ~ "Saya sungguh menyesal, Nyonya Ackroyd," ujarku. "Saya tidak mengerti apa maksudnya—membentak kami seperti itu. Saya rasa, saya tahu kewajiban saya. Dan saya tidak pernah bermimpi untuk menyembunyikan sesuatu. Saya telah melakukan segala sesuatu untuk membantu polisi dalam batas-batas kemampuan saya." Nyonya Ackroyd tidak meneruskan kata-katanya dan aku menyahut. "Benar," Aku mulai melihat inti persoalannya. "Tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa saya telah melalaikan tugas saya," Nyonya Ackroyd meneruskan. "Saya yakin Inspektur Raglan puas sekali. Lalu mengapa laki-laki kecil yang haru muncul ini harus membuat gaduh? Belum lagi mengingat rupanya yang menggelikan itu—persis seperti seorang badut Perancis dalam suatu pertunjukan. Saya tidak mengerti mengapa Flora bersikeras menyuruhnya menangani perkara Ini. Ia tidak mengatakan apa pun pada saya Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 249 Ilyas Mak’s eBooks Collection sebelumnya. Ia langsung pergi dan mencari orang itu. Flora seorang gadis yang terlalu bebas. Saya seorang wanita yang berpengalaman, dan saya adalah ibunya. Seharusnya ia datang menanyakan pendapat saya dahulu." Kudengarkan semua ini sambil berdiam diri. "Apa yang dipikir laki-laki kecil itu? Itulah yang saya ingin ketahui. Apakah ia betul-betul mengira kalau saya menyembunyikan sesuatu? Ia—ia—telah menuduh saya secara positif sekali kemarin." Aku mengangkat bahu. "Semua itu tidak penting, Nyonya Ackroyd," bujukku. "Apalagi karena Anda tidak menyembunyikan apaapa. Apa pun yang diucapkannya tidak berlaku bagi Anda." Seperti biasa, Nyonya Ackroyd kemudian beralih kepada persoalan lain. "Pembantu-pembantu juga menjengkelkan," keluhnya. "Mereka bergunjing dan menceritakan yang bukan- bukan di antara mereka sendiri. Kemudian apa yang mereka gunjingkan mulai beredar di luaran— sedangkan sebenarnya gunjingan mereka itu mungkin tidak ada dasarnya sama sekali." "Apakah para pembantu mengatakan sesuatu?" tanyaku. "Mengenai apa?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 250 Ilyas Mak’s eBooks Collection Nyonya Ackroyd melirikku dengan licin. Lirikannya membuatku bingung. "Saya yakin, Anda mengetahuinya, Dokter. Lebih dari orang lain. Anda bersama Tuan Poirot terusmenerus, bukan?" "Memang betul." "Kalau begitu, pasti Anda mengetahuinya. Soal anak gadis itu, Ursula Bourne, bukan? Sudah barang tentu — ia akan meninggalkan tempat ini. Ia akan berusaha sekuat-kuatnya untuk menimbulkan keributan. Mereka iri hati. Pembantu-pembantu semua sama. Karena Anda bersama Poirot pada waktu itu, Anda tentu tahu apa yang telah dikatakannya? Saya ingin sekali agar orang tidak mendapat kesan yang salah mengenai persoalan ini. Lagipula orang toh tidak mengatakan hal-hal yang sekecil-kecilnya kepada polisi, bukan? Kadang-kadang timbul persoalan keluarga—tidak ada hubungannya dengan perkara pembunuhan ini. Tetapi jika gadis itu mendendam, maka ia mungkin menceritakan yang tidak-tidak." Aku cukup cerdas untuk menyadari bahwa di balik ucapan-ucapan ini semua tersembunyi kekhawatiran yang sungguh-sungguh. Dasar pemikiran Poirot memang tepat. Dari enam orang yang kemarin duduk mengelilingi meja, Nyonya Ackroyd setidak-tidaknya ada menyembunyikan sesuatu. Dan aku harus mencari tahu apa yang disembunyikannya itu. "Kalau saya menjadi Anda, Nyonya Ackroyd," ujarPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 251 Ilyas Mak’s eBooks Collection ku pendek, "saya akan menceritakan semuanya." Nyonya Ackroyd menjerit tertahan. "Oh! Dokter, bagaimana Anda bisa bersikap demikian kasarnya. Kedengarannya seakan-akan— seakan akan — Sedangkan saya dapat menerangkan semua ini dengan demikian sederhananya." "Mengapa Anda tidak melakukannya?" usulku. Nyonya Ackroyd mengeluarkan sehelai sapu tangan berenda dan mulai menangis. "Dokter, saya pikir, mungkin Anda dapat mengemukakannya kepada Tuan Poirot—menjelaskan padanya— sukar bagi seorang asing untuk melihat persoalan ini dari segi pandangan kita. Dan Anda tidak tahu—tidak seorang pun mengetahuinya — apa yang harus kutanggung. Suatu siksaan—suatu siksaan yang lama sekali. Demikianlah hidup saya selama ini. Saya tidak mau mengatakan yang buruk-buruk mengenai orang yang sudah mati—tetapi demikianlah adanya. Sekalipun sebuah rekening yang paling kecil, harus diperiksa dahulu dengan teliti. Seolah-olah penghasilan Roger hanyalah beberapa ratus pound saja, dan bukan (seperti yang diceritakan Tuan Hammond kepada saya kemarin) salah seorang terkaya di daerah ini." Nyonya Ackroyd berhenti dan menghapus air matanya dengan sapu tangan berenda tadi. "Lalu," aku menganjurkannya. "Anda berbicara tenPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 252 Ilyas Mak’s eBooks Collection tang rekening-rekening?" "Tagihan-tagihan yang mengerikan itu. Bahkan beberapa di antaranya tidak berani saya perlihatkan pada Roger. Yaitu pembelian barang-barang tertentu yang tidak akan dimengerti oleh seorang pria. Seorang laki-laki akan mengatakan bahwa barang-barang itu tidak perlu. Dan tentu saja rekening-rekening itu makin lama makin bertumpuk. Dan mereka terus mengalir masuk —" Nyonya Ackroyd menatapku dengan pandangan memohon, seolah-olah minta dikasihani atas tindakannya yang ganjil ini. "Memang hal ini merupakan suatu kebiasaan kaum pria," aku menyetujui. Suaranya berubah nadanya—menjadi agak kasar. "Yakinlah, Dokter. Syaraf saya benar-benar terganggu. Saya tidak dapat tidur pada malam hari. Dan jantung saya berdebar terus. Lalu, kemudian saya menerima surat dari seorang pria Skotlandia— sebenarnya bahkan dua surat—kedua-duanya dari pria Skotlandia. Yang satu adalah Tuan Bruce Mac Pherson, sedangkan yang lainnya dari Colin Mac Donald. Betul-betul suatu kebetulan." "Saya kira tidak," jawabku dengan nada kering. "Biasanya memang orang Skotlandia pelit-pelit. Tetapi saya rasa nenek moyang mereka orang Yahudi." "Yang dalam bentuk surat hutang saja sudah menPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 253 Ilyas Mak’s eBooks Collection capai jumlah sepuluh ribu pound kurang sepuluh," gumam Nyonya Ackroyd sambil mengingat ingat. "Saya menulis surat kepada salah satu di antara mereka. Tetapi rupanya timbul kesulitan-kesulitan." Ia terhenti. Aku menyadari bahwa kami mulai mendekati daerah yang peka. Aku belum pernah menemukan orang yang demikian sukamya mengutarakan maksudnya dengan langsung dan terus terang. "Karena, Anda lihat," gumam Nyonya Ackroyd. "Ini semua merupakan soal 'mengharapkan sesuatu,' bukan? Mengharapkan sesuatu dari warisan itu. Dan meskipun saya yakin Roger akan menjamin hidup saya, tetapi saya tetap tidak tahu dengan pasti. Dan saya pikir, andai kata saja saya dapat melihat salinan surat wasiat itu—bukan dengan maksud buruk untuk memata-matai—tetapi saya melakukannya supaya saya dapat membuat persiapan." Nyonya Ackroyd mengerling kepadaku. Situasinya sekarang, benar-benar peka sekali. Untung sekali ucapan- ucapannya yang diputarbalikkan sedemikian rupa dapat menutupi keburukan fakta fakta yang nyata. "Saya hanya dapat mengatakan pada Anda, Dokter Sheppard," ujar Nyonya Ackroyd dengan cepat. "Bahwa saya dapat mempercayai Anda untuk tidak salah menilai diri saya. Dan saya juga mohon kepada Anda untuk mengemukakan hal ini menurut keadaan yang sebenarnya kepada Tuan Poirot. Kejadian ini terjadi Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 254 Ilyas Mak’s eBooks Collection pada Jum'at sore —" Nyonya Ackroyd terhenti dan menelan ludah dengan bimbang. "Ya," desakku. "Pada hari Jum'at sore. Lalu?" "Semua orang sedang pergi, demikianlah perkiraan saya. Saya memasuki kamar kerja Roger— saya mempunyai alasan yang baik untuk pergi ke sana—maksud saya—tidak ada sesuatu yang buruk mengenai hal ini. Ketika saya melihat suratsurat bertumpuk di atas meja tulisnya, saya tiba-tiba berpikir: 'apakah Roger menyimpan surat wasiat itu di dalam salah satu laci meja tulisnya.' Saya adalah orang yang sejak kecil selalu menurutkan kata hatinya. Saya sering kali bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu. Roger meninggalkan kunci-kuncinya—secara semberono sekali—di lubang kunci laci paling atas." "Saya mengerti," sahutku dengan nada ingin menolong. "Anda lalu menggeledah meja tulisnya. Adakah Anda menemukan surat wasiatnya?" Nyonya Ackroyd menjerit tertahan. Aku menyadari bahwa kata-kataku kurang diplomatis. "Betapa mengerikan kedengarannya. Tetapi sebenamya tidaklah seperti yang Anda sangka." "Tentu saja tidak," jawabku segera. "Anda mesti memaafkan ucapan saya yang kurang tepat." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 255 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tentu, laki-laki memang makhluk yang aneh. Bila saya menjadi Roger, saya tidak akan berkeberatan memberitahukan isi surat wasiat saya. Tetapi laki-laki selalu bertindak penuh rahasia. Seorang harus menggunakan berbagai macam dalih untuk melindungi diri sendiri." "Dan hasil dari dalih-dalih.tersebut?" tanyaku. "Itulah yang sedang mau saya ceritakan pada Anda. Tatkala saya tiba di laci paling bawah. Bourne masuk. Ganjil sekali. Tentu saja saya langsung menutup laci dan berdiri. Lalu saya mengarahkan perhatiannya pada sedikit debu di atas permukaan meja tulis. Tetapi saya tidak menyukai caranya memandang.... Cukup sopan, tetapi dengan sinar mata yang jahat. Sinar mata yang hampir-hampir menghina, kalau Anda mengerti maksud saya. Saya tidak pernah menyukai gadis itu. Ia seorang pembantu yang baik dan selalu menyebut 'Nyonya'. Dan ia tidak berkeberatan mengenakan topi dan celemek (saya berani mengatakan banyak sekali pembantu berkeberatan untuk mengenakannya sekarang). Dan ia dapat mengatakan 'tidak ada di rumah' tanpa segan-segan, bilamana ia harus membukakan pintu, menggantikan Parker. Dan ia tidak mengeluarkan suara berdeguk di tenggorokan seperti pembantupembantu lain jika melayani kami pada waktu makan — oh ya, sampai di mana saya tadi?" "Anda mengatakan, Anda tidak pernah menyukai Bourne, kendatipun ia memiliki beberapa sifat yang baik." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 256 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Saya tidak menyukainya. Gadis itu aneh. Ia berbeda dari yang lain. Pendidikannya terlalu tinggi, menurut pendapat saya. Jaman sekarang Anda tidak dapat menebak, wanita mana dari keluarga baik-baik dan yang mana tidak." "Dan apa yang terjadi kemudian?" tanyaku. "Tidak apa-apa. Akhirnya Roger masuk. Sedangkan saya menyangka bahwa ia sedang pergi berjalan jalan. Dan ia berkata, 'ada apa di sini?' dan saya menjawab, 'tidak ada apa-apa. Aku baru saja masuk untuk mengambil Punch.' Saya mengangkat Punch lalu keluar. Bourne tinggal di sana. Saya mendengarnya bertanya pada Roger apakah ia boleh berbicara padanya sebentar. Saya langsung naik ke kamar saya untuk merebahkan diri. Saya amat gelisah." Nyonya Ackroyd berhenti berbicara. "Anda akan menjelaskannya pada Tuan Poirot, bukan? Anda melihat sendiri sekarang betapa sepelenya persoalan ini sebenarnya. Tetapi tatkala Tuan Poirot dengan keras menuduh kami semua menyembunyikan sesuatu, maka tentu saja saya langsung ingat akan kejadian ini. Mungkin Bourne telah menceritakan yang bukan-bukan. Tetapi Anda akan menjelaskannya, bukan?" "Apakah hanya itu saja?" tanyaku. "Apakah Anda sudah menceritakan semua kepada saya?" "Ya—ya," jawab Nyonya Ackroyd. "Oh! Ya," tamPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 257 Ilyas Mak’s eBooks Collection bahnya dengan tegas. Tetapi aku telah mendengar keragu-raguannya selama sesaat tadi, dan aku tahu masih ada sesuatu yang disembunyikannya. Suatu pikiran yang cerdik sekali timbul dalam diriku dan mendorongku menanyakan, "Nyonya Ackroyd," tanyaku, "Andakah yang meninggalkan meja perak itu dalam keadaan terbuka?" Kuterima jawabanku berupa memerahnya wajahnya yang tidak dapat disembunyikan oleh pemerah pipi maupun bedak. "Bagaimana Anda bisa tahu?" bisiknya. "Memang benar, Anda, bukan?" "Ya— saya — karena—ada satu dua potong barang perak kuno — amat menarik. Saya telah mempelajari benda-benda itu. Dan ada uraian mengenai suatu benda kuno kecil yang mencapai harga yang luar biasa besarnya di Christy. Dan rupanya sama seperti yang ada di dalam meja perak itu. Saya bermaksud membawanya serta bilamana saya pergi ke London— dan — menyuruh mereka menaksirnya. Dan bila temyata benda itu betul-betul berharga, bayangkan betapa hal ini akan merupakan suatu surprise yang menyenangkan bagi Roger." Aku tidak mengemukakan pendapatku, dan menerima cerita Nyonya Ackroyd berdasarkan segi-segi Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 258 Ilyas Mak’s eBooks Collection baiknya saja. Aku bahkan tidak mau menanyakan padanya mengapa ia melakukannya dengan sembunyisembunyi. "Mengapa Anda membiarkan meja itu terbuka?" tanyaku. "Apakah Anda lupa?" "Saya terkejut," jawab Nyonya Ackroyd. "Saya mendengar langkah-langkah kaki mendatangi di teras luar. Saya bergegas ke luar ruangan dan baru saja menaiki tangga, tatkala Parker membukakan pintu muka bagi Anda." "Rupanya langkah-langkah kaki Nona Russell," kataku sambil termenung. Nyonya Ackroyd telah memberitahukanku suatu fakta yang menarik. Apakah ia bermaksud baik dengan barang-barang perak Ackroyd, aku tidak tahu, dan aku juga tidak peduli. Yang menarik perhatianku adalah bahwa Nona Russell memasuki kamar tamu melalui jendela. Dan aku tidak keliru menduga. Ia kehabisan napas karena berlari. Dari mana saja dia? Aku teringat akan pondok kecil dan carikan kain itu. "Saya ingin tahu apakah Nona Russell biasa menganji sapu tangannya!" seruku tiba-tiba. Nyonya Ackroyd tersentak, dan membangunkanku dari lamunanku. Aku bangkit berdiri. "Dapatkah Anda menjelaskannya kepada Tuan Poirot?" tanyaku dengan khawatir. "Oh, tentu saja. Pasti." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 259 Ilyas Mak’s eBooks Collection Akhirnya aku dapat lolos setelah terlebih dahulu dipaksa mendengarkan beberapa alasan lagi atas perbuatannya itu. Pembantu yang tugasnya di ruang tamu, sedang berada di gang, dan lalu menolongku mengenakan jasku. Aku memperhatikannya dengan lebih teliti daripada yang pernah kulakukan sebelumnya. Melihat wajahnya, ia baru saja habis menangis. "Bagaimana kau dapat mengatakan kepada kami bahwa Tuan Ackroyd memanggilmu ke ruang kerjanya pada hari Jum'at?" tanyaku. "Sekarang kudengar bahwa kaulah yang minta berbicara padanya." Untuk sesaat matanya tidak berani memandangku. Lalu ia berbicara. "Saya toh bermaksud pergi dari sini," jawabnya dengan ragu. Aku tidak berkata apa-apa lagi. Gadis itu membukakan pintu muka bagiku. Dan tepat pada saat aku melangkah ke luar, tiba-tiba ia berkata dengan suara rendah, "Maafkan, Tuan, adakah kabar mengenai Kapten Paton?" Aku menggelengkan kepala dan memandangnya dengan penuh tanda tanya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 260 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Seharusnya ia kembali," ujarnya. "Ia seharusnya benar-benar datang kembali." Gadis itu memandangku dengan sinar mata memohon. "Tidak adakah yang tahu di mana dia sekarang?" tanyanya. "Tahukah engkau?" tanyaku tajam. Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya tidak tahu apa-apa. Tetapi siapa pun yang mengaku menjadi temannya harus mengatakan ini kepadanya: ia harus kembali." Aku berlambat-lambat dan berpikir, mungkin gadis itu akan mengatakan lagi sesuatu. Pertanyaannya yang berikutnya sungguh mengherankanku. "Pukul berapakah pembunuhan itu terjadi? Sedikit sebelum pukul sepuluh malam?" "Begitulah kira-kira," sahutku. "Antara pukul sepuluh kurang seperempat dan pukul sepuluh." "Tidak lebih dahulu? Tidak sebelum pukul sepuluh kurang seperempat?" Aku memandangnya dengan penuh perhatian. Ia demikian berhasrat mendengarkan jawaban yang mengiakan. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 261 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Itu sama sekali tidak mungkin," jawabku. "Nona Ackroyd menjumpai pamannya dalam keadaan hidup, pada pukul sepuluh kurang seperempat." Gadis itu berbalik dengan tubuh yang seakan akan layu dan berat. "Gadis yang cantik," bisikku pada diri sendiri, sambil mengendarai mobilku meninggalkan Fernly. "Seorang gadis yang cantik luar biasa." Caroline sedang di rumah. Ia senang sekali dengan kunjungan Poirot, dan merasa dirinya penting sekali. "Aku sedang membantunya dengan perkara ini," ia menerangkan. Aku merasa kurang enak. Seperti keadaannya sekarang saja,Caroline sudah cukup menjengkelkan. Bagaimana lagi sikapnya nanti jika naluri detektipnya dikobarkan? "Apakah kau akan mencari teman wanita Ralph Paton yang misterius itu di sekitar sini?" tanyaku. "Mungkin aku akan melakukannya atas perhitunganku sendiri," sahut Caroline. "Tetapi, tidak, aku sekarang sedang mencari keterangan mengenai suatu hal khusus untuk Tuan Poirot." "Tentang apa?" tanyaku. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 262 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ia ingin tahu, apakah sepatu Ralph Paton berwama hitam atau coklat," sahut Caroline dengan bersungguh- sungguh. Aku menatapnya. Sekarang baru kusadari betapa bodohnya diriku tentang soal sepatu itu. Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya. "Sepatu-sepatu itu berwarna coklat," jawabku. "Aku melihatnya." "Bukan sepatu biasa, James, tetapi sepatu lars. Tuan Poirot ingin mengetahui apakah sepatu lars yang dibawa Ralph ketika menginap di hotel berwarna coklat atau hitam. Banyak sekali tergantung pada jawaban pertanyaan ini." Katakanlah aku tolol kalau mau. Aku sungguh tidak mengerti persoalannya. "Dan bagaimana kau akan mencari tahu tentang hal ini?" tanyaku. Caroline mengatakan bahwa soal itu tidak sulit. Teman akrab pembantu kami, Annie, adalah pembantu Nona Gannett yang bemama Clara. Dan Clara akan membawa sepatu lars itu keluar dari Three Boars. Keseluruhannya demikian sederhananya. Dan dengan pertolongan Nona Gannett, yang diberikan dengan senang hati, Clara segera mendapatkan ijin untuk tidak masuk kerja. Dan rencana itu langsung dilaksanakan dengan secepat kilat. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 263 Ilyas Mak’s eBooks Collection Waktu makan siang, Caroline mengungkapkan dengan sikap seakan-akan acuh tak acuh, "Mengenai sepatu lars Ralph Paton itu." "Ya," jawabku, "ada apa dengan sepatu lars itu?" "Tuan Poirot menyangka sepatu itu berwarna coklat. Tetapi ia keliru. Sepatu lars itu berwama hitam." Dan Caroline mengangguk beberapa kali. Tampaknya ia mengira. bahwa ia sudah menang satu angka atas Poirot. Aku tidak menjawab. Aku sedang memikirkan apa hubungannya warna sepatu Ralph dengan perkara ini. Bab Lima Belas GEOFFREY RAYMOND ARI itu aku dapatkan bukti lebih lanjut dari berhasilnya taktik Poirot. Tuduhan yang diajukannya terhadap kami merupakan sentuhan halus yang timbul karena pengetahuannya akan sifat manusia. Campuran dari perasaan takut dan bersalah telah berhasil mengorek keterangan yang sebenarnya dari Nyonya Ackroyd. Nyonya inilah yang pertamatama memberikan reaksi. Sore itu, ketika aku kembali dari kunjungan ke pasien- pasienku, Caroline memberitahukan bahwa Geoffrey Raymond baru saja pulang. "Apakah ia ingin bertemu denganku?" tanyaku sambil menggantung jasku di gang. Caroline tidak beranjak dari sisiku. "Ia ingin bertemu dengan Tuan Poirot," sahutnya. "Ia baru saja datang dari The Larches. Tuan Poirot sedang keluar dan Tuan Raymond mengira mungkin ia ada di sini. Atau mungkin kau tahu di mana dia." "Aku sama sekali tidak tahu." "Aku mencoba untuk menahannya," kata Caroline, "tetapi Raymond mengatakan ia akan kembali lagi ke The Larches dalam waktu setengah jam, lalu ia pergi H Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 265 Ilyas Mak’s eBooks Collection ke desa. Sayang sekali, karena Tuan Poirot datang belum ada satu menit setelah ia pergi." "Datang ke sini?" "Tidak, ke rumahnya sendiri." "Bagaimana kau tahu?" "Lewat jendela samping," jawab Caroline pendek. Menurutku, kami sudah cukup lama mempercakapkan soal ini, tetapi Caroline beranggapan sebaliknya. "Kau tidak mau ke sana?" "Ke sana ke mana?" "Ke The Larches, tentu saja." "Caroline sayang," kataku, "untuk apa?" "Tuan Poirot harus ditemuinya, sangat perlu," Caroline memberitahukan. "Kau dapat mendengarkan apa saja yang dibicarakan." Aku mengangkat alisku. "Rasa ingin tahu bukanlah dosa yang menimpaku," aku mengingatkan dengan dingin. "Aku dapat hidup dengan tenang tanpa mengetahui dengan tepat apa yang sedang dipikirkan atau dikerjakan oleh tetanggaku." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 266 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Omong kosong, James," bantah kakakku. "Kau, seperti juga denganku, ingin sekali tahu apa yang terjadi. Hanya saja, kau kurang jujur dan selalu pura-pura." "Yang benar saja, Caroline," sahutku, lalu menghilang ke kamar praktekku. Sepuluh menit kemudian pintu diketuk oleh Caroline, dan ia masuk dengan memegang sebotol selai. "Kupikir-pikir, James," pancingnya, "apakah kau tidak keberatan mengantarkaa botol selai ini kepada Tuan Poirot? Aku telah menjanjikannya. Ia belum pernah mencicipi selai buatan sendiri sebelumnya." "Mengapa bukan Annie yang kau suruh?" tanyaku dengan nada dingin. "Ia sedang menisik pakaian. Aku tidak bisa menyuruhnya." Kami saling berpandangan. "Baiklah," sahutku sambil bangkit berdiri. "Tetapi aku hanya akan menaruh makanan brengsek ini di luar pintunya. Kau mengerti?" Kakakku mengangkat alisnya. "Tentu saja," sahutnya. "Siapa yang menyarankanmu untuk berbuat lain dan itu?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 267 Ilyas Mak’s eBooks Collection Kemenangan berada di pihak Caroline. "Kalau kebetulan kau ketemu Tuan Poirot," ujarnya ketika aku membuka pintu muka, "kau boleh menceritakannya tentang sepatu lars itu." Ucapannya betul-betul merupakan suatu tembakan yang tepat. Aku memang ingin sekali mengetahui teka -teki mengenai sepatu lars itu. Tatkala wanita tua yang bertopi Breton itu membukakan pintu bagiku, tanpa kusadari aku bertanya apakah Tuan Poirot ada di rumah. Poirot melompat bangun dan menemuiku, tampaknya dengan senang hati. "Duduklah, Temanku yang baik," ujarnya. "Kursi yang besar? Atau yang kecil ini? Ruangan ini tidak terlalu panas bagimu, bukan?" Hawa yang panas dalam kamar itu terasa mencekik leher. Tetapi aku tidak mengatakan apa-apa. Jendela jendela ditutup, dan api besar sedang menyala di tempat perapian. "Orang Inggris mempunyai kebutuhan yang berlebihan akan udara segar," Poirot menyatakan. "Udara luas, baik saja kalau di luar. Memang itu tempatnya. Tetapi mengapa kita harus membawanya ke dalam rumah? Tetapi janganlah kita membicarakan soal-soal yang tidak penting. Kau membawakan sesuatu bagiku?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 268 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Dua buah," sahutku. "Pertama-tama—ini— dari kakakku." Kuserahkan botol berisi selai itu. "Nona Caroline yang baik hati sekali. Ia ingat janjinya. Dan hal kedua?" "Semacam informasi." Lalu kuceritakan padanya pembicaraanku dengan Nyonya Ackroyd. Poirot mendengarkan dengan penuh perhatian, tetapi kurang bergairah. "Keterangan Nyonya Ackroyd membuat perkara ini tambah jelas," ia merenungkan. "Dan keterangan ini menguatkan penjelasan si pengatur rumah tangga. Ingatkah kau, Nona Russell mengatakan bahwa ia menemukan meja perak itu dalam keadaan terbuka? Dan ia menutupnya sambil lewat." "Dan bagaimana dengan keterangannya yang menyatakan bahwa ia memasuki kamar tamu, hanya untuk melihat apakah bunga-bunga masih segar?" "Ah! Bukankah kita- tidak terlalu menaruh arti pada penjelasannya itu, Kawan? Itu hanya sebuah alasan yang dibuat dengan tergesa-gesa oleh seorang wanita yang mengira bahwa kehadirannya di sana membutuhkan penjelasan—dan mungkin sekali tidak akan pernah terpikir olehmu untuk menyelidikinya. Aku sangka, mungkin kebingungannya itu disebabkan karena ia telah mengutik barang-barang di meja perak itu. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 269 Ilyas Mak’s eBooks Collection Tetapi sekarang, kukira kita harus mencari sebab lain." "Benar," aku menyetujui. "Siapakah yang ditemuinya? Dan mengapa?" "Apakah menurutmu ia menjumpai seseorang?" "Benar." Poirot mengangguk. "Demikian pula aku," ia mengakui sambil berpikir. Sejenak kami berdua berdiam diri. "Omong-omong," kataku, "aku ada pesan untukmu dari kakakku. Sepatu lars Ralph Paton berwarna hitam, dan bukan coklat." Aku mengawasinya dengan seksama ketika aku meneruskan pesan ini. Kukira, untuk sesaat kulihat Poirot menunjukkan tanda-tanda kebingungan. Tetapi gejala itu segera hilang lagi. "Apakah ia yakin benar, sepatu lars itu tidak berwarna coklat?" "Yakin sekali." "Ah!" keluh Poirot dengan menyesal. "Sayang sekali." Ia tampak kecewa sekali. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 270 Ilyas Mak’s eBooks Collection Poirot tidak memberikan penjelasan, tetapi langsung beralih ke soal lain. "Nona Russell, si pengatur rumah tangga yang datang memeriksakan diri padamu pada hari Jum'at pagi—apakah kurang sopan untuk bertanya, apa saja yang dibicarakan saat itu—maksudku di samping soalsoal kesehatan?" "Sama sekali tidak, " jawabku. "Ketika kami selesai membicarakan kesehatannya, kami lalu membicarakan soal racun untuk beberapa menit. Yaitu, soal mudah dan sukarnya menemukan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh racun -racun tersebut. Dan juga mengenai kebiasaan pemakaian narkotik dan para morfinis." "Dan yang terutama dibicarakan adalah cocaine?" tanya Poirot. "Bagaimana kau tahu?" kubalas bertanya dengan heran. Sebagai jawaban, laki-laki kecil itu bangkit dan melintasi ruangan ke tempat di mana koran-koran disimpan. Ia membawakan selembar koran Daily Budget, tertanggal Jum'at 16 September, dan memperlihatkan sebuah artikel tentang penyelundupan cocaine. Artikel ini ditulis dengan nada menakut nakuti untuk menarik perhatian orang. "Itulah yang membuatnya memikirkan cocaine, Kawan," ujar Poirot. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 271 Ilyas Mak’s eBooks Collection Sebenarnya aku ingin menanyakan lebih lanjut, karena belum mengerti apa yang dimaksudkannya. Tetapi pada saat itu pintu terbuka, dan pembantu memberitahukan kedatangan Geoffrey Raymond. Anak muda itu masuk dengan sikapnya yang segar dan ramah seperti biasa, dan menvalami kami berdua. "Apa kabar, Dokter? Tuan Poirot, ini kedua kalinya saya ke mari pagi ini. Saya ingin sekali berbicara dengan Anda." "Mungkin sebaiknya aku pergi," usulku dengan canggung. "Tidak perlu, Dokter. Saya hanya mau mengatakan ini saja," ia meneruskan sambil duduk atas undangan Poirot. "Saya perlu mengakui sesuatu." "En verite?" tanya Poirot sopan dan dengan penuh perhatian. "Oh, sebenarnya hanya mengenai sesuatu yang tidak berarti. Tetapi batin saya sejak kemarin sore mulai mengganggu. Anda menuduh kami semua menyembunyikan sesuatu keterangan.Tuan Poirot, saya mengaku bersalah. Saya memang menyembunyikan sesuatu." "Dan apakah itu, Tuan Raymond?" "Sudah saya katakan tadi. Sesuatu yang tidak berarti— hanya ini saja. Saya berhutang—banyak sekali, Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 272 Ilyas Mak’s eBooks Collection dan warisan itu datang pada waktu yang tepat. Lima ratus pound cukup untuk membayar hutang saya. Bahkan masih ada lebih sedikit." Raymond tersenyum kepada kami dengan sikapnya yang terbuka, yang demikian menarik.Yang membuatnya kelihatan seperti anak kecil yang manis. "Anda tahu duduk perkaranya. Polisi-polisi dengan wajah penuh curiga—tidak ada yang mau mengakui kalau dirinya sedang butuh uang—hal ini di mata polisi memberi kesan yang buruk sekali. Tetapi saya benar-benar goblok. Blunt dan saya berada di ruang bilyar sejak pukul sepuluh kurang seperempat. Maka sebenarnya saya mempunyai alibi yang tidak dapat diragukan, dan saya tidak perlu takut. Tetapi toh, ketika Anda menggertak kami mengenai menyembunyikan sesuatu, saya merasa kurang enak. Dan saya pikir, sebaiknya saya ceritakan pada Anda." Raymond berdiri lagi dan memandang kami dengan tersenyum. "Anda anak muda yang bijaksana sekali," puji Poirot sambil mengangguk kepadanya dengan penuh penghargaan. "Karena bilamana saya tahu, seorang menyembunyikan sesuatu terhadap saya, maka saya akan mengira, bahwa yang disembunyikannya itu adalah sesuatu yang buruk sekali. Anda telah bertindak dengan tepat sekali." "Saya girang, saya tidak dicurigai lagi," Raymond tertawa. "Saya harus pergi sekarang." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 273 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Nah, begitulah," ujarku ketika pintu ditutup lagi di belakang sekretaris muda itu. "Ya," Poirot menyetujui. "Hal yang sepele—tetapi andaikata ia tidak ada di ruang bilyar—siapa yang tahu? Lagipula banyak sekali kejahatan disebabkan oleh uang yang kurang dari lima ratus pound jumlahnya. Semua ini tergantung dari jumlah uang yang dibutuhkan. Jadi, suatu hal yang relatif sekali, bukan? Apakah kau sudah memikirkan, Kawan, bahwa banyak orang akan mendapat keuntungan dari kematian Ackroyd ini? Yaitu Nyonya Ackroyd, Nona Flora, Tuan Raymond yang muda itu, Nona Russell, si pengatur rumah tangga. Hanya satu saja yang tidak mendapatkan keuntungan apa pun, Mayor Blunt." Nada suaranya ketika mengucapkan nama itu kedengarannya demikian ganjilnya, sehingga aku menengadah memandangnya dengan kurang mengerti. "Aku kurang mengerti maksudmu," kataku. "Dua dari mereka yang kutuduh telah memberitahukanku keadaan yang sebenamya." "Dan kaupikir Mayor Blunt juga menyembunyikan sesuatu?" "Kalau itu," ujar Poirot acuh tak acuh, "bukankah pepatah mengatakan, bahwa orang Inggris hanya menyembunyikan satu hal—yaitu cinta kasih mereka? Dan Mayor Blunt menurutku bukanlah orang yang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 274 Ilyas Mak’s eBooks Collection dapat menyembunyikan sesuatu." "Kadang-kadang," ujarku, "aku berpikir, apakah kita tidak seenaknya saja menarik suatu kesimpulan dari sesuatu hal." "Misalnya?" "Kita menganggap pemeras Nyonya Ackroyd juga pembunuh dari Tuan Ackroyd. Apakah kita tidak salah duga?" Poirot mengangguk dengan penuh semangat. "Bagus sekali. Benar-benar bagus sekali pendapatmu. Aku sudah bertanya-tanya apakah pikiran itu akan timbul padamu. Tentu saja pendapatmu itu mungkin benar. Tetapi kita harus ingat, surat itu hilang. Walaupun begitu, seperti apa yang kaukatakan, hal ini tidak perlu berarti si pembunuh yang mengambilnya. Ketika kau pertama kali menemukan tubuh si korban, mungkin sekali surat tersebut telah diambil oleh Parker tanpa kauketahui." "Parker?" "Betul. Parker. Aku selalu kembali lagi pada Parker—bukan sebagai seorang pembunuh —tidak, bukan dia yang membunuh. Tetapi siapa yang lebih cocok daripadanya untuk dituduh sebagai bajingan misterius yang menteror Nyonya Ferrars? Mungkin ia memperoleh informasi tentang sebab musabab kematian Tuan Ferrars dari salah satu pembantu di King's Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 275 Ilyas Mak’s eBooks Collection Paddock. Tetapi biarpun bagaimana, kemungkinan besar dialah yang menemukannya daripada tamu-tamu lain, seperti Blunt misalnya." "Mungkin memang Parker yang mengambil surat itu," kataku. "Baru belakangan kuperhatikan bahwa surat itu sudah hilang." "Berapa lama baru kau ketahui? Setelah Raymond dan Blunt berada di ruangan, atau sebelumnya?" "Aku tidak ingat lagi," jawabku lambat. "Aku rasa, sebelumnya—tidak, sesudahnya. Ya, saya hampir yakin, baru sesudahnya." "Kalau begitu, orang yang dicurigai menjadi tiga jumlahnya," ujar Poirot sambil berpikir. "Tetapi, yang paling cocok adalah Parker. Aku bermaksud untuk mencoba mengadakan eksperimen dengannya. Bagaimana, Kawanku, maukah kau menemaniku ke Fernly?" Aku menyetujuinya, dan kami langsung berangkat. Poirot mengatakan ingin bertemu dengan Nona Ackroyd, dan tak lama kemudian Flora masuk menemui kami. "Mademoiselle Flora," kata Poirot, "saya harus memberitahukan Anda suatu rahasia kecil. Saya belum yakin kalau Parker tidak bersalah. Oleh karena itu saya bermaksud mengadakan suatu eksperimen dengan bantuan Anda. Saya ingin mengadakan rekonstruksi dari beberapa tindakannya pada malam itu. Tetapi kita harus mencari suatu akal yang tepat untuk mengemuPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 276 Ilyas Mak’s eBooks Collection kakan hal ini padanya—ah saya tahu. Saya ingin meyakinkan apakah suara di ruang tunggu yang kecil dapat terdengar di teras luar. Sekarang, tolong panggilkan Parker." Aku melakukannya, dan tak lama kemudian si kepala pelayan muncul dengan sikap sopan seperti biasanya. "Anda memanggil, Tuan?" "Benar Parker. Saya bermaksud mengadakan eksperimen kecil. Saya telah menempatkan Mayor Blunt di teras dan luar jendela kamar kerja. Saya ingin tahu, apakah di sana ia dapat mendengar suara dari Nona Ackroyd dan kau sendiri, ketika berada di gang malam itu. Saya ingin mengulang peristiwa kecil itu sekali lagi. Bagaimana kalau kau ambil baki atau entah apa yang kau bawa pada saat itu?" Parker menghilang, lalu kami menuju ke ruang kecil di muka kamar kerja. Tak lama kemudian kami mendengar suara gelas beradu di gang luar, dan Parker muncul di ambang pintu sambil membawa baki dengan sebotol wiski beserta dua gelas di atasnya. "Sebentar," teriak Poirot sambil mengangkat tangannya. Tampaknya ia gembira sekali. "Semuanya harus diatur dulu. Persis seperti peristiwa ini terjadi. Begitulah cara saya." "Sebuah kebiasaan asing, Tuan," ujar Parker. "Mereka menyebutnya-rekonstruksi peristiwa kejahatPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 277 Ilyas Mak’s eBooks Collection an, bukan?" Ia berdiri dengan tenang menanti perintah -perintah Poirot. "Ah! Ia tahu juga, si Parker yang baik," seru Poirot. "Ia telah membaca peristiwa-peristiwa seperti itu. Sekarang, saya minta, perlihatkanlah pada kami dengan tepat kejadian pada malam itu. Kau datang dari gang luar—begitu, Mademoiselle sedang—di mana?" "Di sini," jawab Flora sambil berdiri tepat di luar pintu kamar kerja. "Benar, Tuan," ujar Parker. "Saya baru saja menutup pintu," lanjut Flora. "Betul, Nona," Parker mengiakan. "Tangan Nona masih memegang pegangan pintu seperti sekarang ini." "Kalau begitu, allez,"ujar Poirot."Mainkanlah sandiwara kecil ini untukku." Flora berdiri dengan tangan pada pegangan pintu. Lalu sambil membawa baki, Parker mendatangi dari pintu gang. Ia berhenti tepat di sebelah dalam pintu gang. Flora berbicara, "Oh! Parker. Tuan Ackroyd tidak mau diganggu Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 278 Ilyas Mak’s eBooks Collection lagi malam ini." "Benarkah apa yang kukatakan?" tanyanya dengan suara rendah. "Sepanjang ingatan saya, benar sekali, Nona Flora," jawab Parker, "tetapi kalau saya tidak salah Anda mengatakan sore dan bukan malam." Lalu dengan agak dibuat-buat ia mengeraskap suaranya, "Baik Nona. Apakah saya akan mengunci saja pintu-pintu seperti biasa?" "Ya, boleh juga." Parker mengundurkan diri dengan diikuti Flora yang langsung mulai menaiki tangga utama. "Sudah cukupkah?" tanyanya sambil menoleh. "Bagus sekali," laki-laki kecil itu memuji sambil menggosok-gosokkan tangannya. "Dan omong omong Parker, yakinkah kau bahwa ada dua gelas di atas baki malam itu? Untuk siapakah gelas yang satu lagi?" "Saya selalu membawa dua buah gelas, Tuan," jawab Parker. "Adakah sesuatu lagi yang Anda perlukan?" "Tidak. Terima kasih." Parker mengundurkan diri dengan sikap penuh wibawa sampai saat terakhir. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 279 Ilyas Mak’s eBooks Collection Poirot berdiri di tengah gang dengan dahi berkerut. Flora menuruni tangga lalu menemui kami. "Apakah eksperimen Anda berhasil?" tanyanya. "Anda tahu, sebenarnya saya kurang mengerti - " Dengan kagum Poirot tersenyum padanya. "Tidak perlu Anda mengerti hal ini," sahutnya. "Tetapi coba katakan, benarkah ada dua buah gelas di atas nampan Parker malam itu?" Flora mengernyitkan dahinya sesaat. "Saya sungguh tidak ingat lagi," sahutnya. "Saya kira memang demikian. Apakah—apakah itu maksud eksperimen Anda?" Poirot memegang dan menepuk-nepuk tangan Flora. "Anggap saja," jawabnya, "bahwa saya selalu tertarik untuk melihat apakah orang-orang akan mengatakan hal yang sebenarnya." "Dan adakah Parker mengatakan hal yang sebenarnya?" "Saya rasa memang demikian," sahut Poirot merenung. Beberapa saat kemudian kami meninggalkan Fernly dan kembali lagi ke desa. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 280 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Apa maksud pertanyaanmu tentang dua buah gelas itu?" tanyaku dengan ingin tahu. Poirot mengangkat bahunya. "Seorang toh harus mengatakan sesuatu," ia mengutarakan. "Pertanyaan itu sama saja seperti pertanyaan- pertanyaan lain." Aku menatapnya. "Tetapi meskipun bagaimana, Kawan," ujamya dengan serius, "sekarang saya mendengar sesuatu yang memang ingin kuketahui. Biarlah kita membiarkan persoalan ini seperti adanya sekarang." Bab Enam Belas MELEWATKAN SUATU SENJA DENGAN BERMAIN MAH YONG ALAM itu kami mengadakan pesta Mah Yong. Hiburan sederhana seperti ini amat populer di King's Abbot. Tamu-tamu tiba dengan mengenakan sepatu karet dan jas hujan, setelah makan malam. Mereka ikut minum kopi, dan kemudian ikut juga makan kue, roti dan minum teh. Pada malam itu tamu-tamu kami adalah Nona Gannett dan Kolonel Carter yang tinggal di dekat gereja. Banyak sekali yang digunjingkan pada malammalam seperti ini. Kadang-kadang bahkan sampai sangat mengganggu permainan yang sedang berlangsung. Kami biasa bermain bridge—yaitu permainan bridge yang paling jelek, yang penuh dengan obrolan. Kami berpendapat permainan Mah Yong jauh lebih tenang. Pertanyaan penuh kejengkelan seperti mengapa patnernya tidak mengeluarkan suatu kartu tertentu, sama sekali tidak pernah terdengar lagi. Dan meskipun kami masih saling mengritik dengan terus terang, suasana yang sengit sudah tidak ada lagi. "Malam ysng dingin sekali bukan, Sheppard?" ujar Kolonel Carter dengan berdiri membelakangi api. Caroline telah mengajak Nona Gannett ke kamarnya sendiri, dan membantunya melepaskan diri dari sekian banyak selendang."Mengingatkan aku akan jalan-jalan kecil dengan tebing-tebing yang curam di pegunungan M Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 282 Ilyas Mak’s eBooks Collection Afghanistsn." "Oh ya?" sahutku dengan sopan. "Kejadian yang menimpa Ackroyd itu, sungguh misterius," lanjut Kolonel Carter sambil menerima secangkir kopi."Banyak hal yang tersembunyi di baliknya— begitulah pendapatku. Apa yang akan kukatakan ini bersifat rahasia, Sheppard. Aku mendengar perkataan pemerasan digunakan!" Kolonel itu menatapku dengan pandangan yang seolah- olah mengatakan 'sebagai seorang laki-laki yang berpengalaman kepada yang lain.' "Pasti ada sangkut pautnya dengan seorang wanita," duganya. "Percayalah, pasti seorang wanita tersangkut dalam perkara ini." Saat itu Nona Gannett dan Caroline menemani kami. Nona Gannett minum kopi sedangkan Caroline mengeluarkan kotak Mah Yong dan menuang biji-biji Mah Yong di atas meja. "Mengocok biji Mah Yong," kolonel itu berkelakar, "benar—mengocok, itulah istilah yang kami gunakan di Shanghai Club." Menurut pendapat Caroline dan diriku pribadi, Kolonel Carter belum pernah menginjakkan kaki di Shanghai Club seumur hidupnya. Lagipula ia belum pernah pergi lebih jauh dari India. Di sana ia bersulap dengan makanan-makanan kaleng seperti daging sapi, Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 283 Ilyas Mak’s eBooks Collection selai buah prem dan apel selama Perang Besar. Dan kolonel ini tetap bersikap seperti seorang militer. Dan kami di King's Abbot membiarkan orang menjalankan keanehannya dengan bebas. "Apakah kita mulai saja?" tanya Caroline. Kami duduk mengelilingi meja. Selama lima menit, tak seorang pun di antara kami berbicara. Di antara kami terdapat persaingan terselubung tentang siapakah yang paling cepat mendirikan temboknya. "Ayoh, James," Caroline menganjurkan akhirnya. "Kau sedang di daerah Angin Timur.*2" Aku membuang satu biji. Permainan berjalan terus satu dua keliling yang hanya dipecahkan oleh ucapanucapan monoton seperti "Tiga Bambu"*, "Dua Bola"*, "Pung",* dan dari Nona Gannett sering kali terdengar "Tidak Pung". Ini disebabkan karena Nona ini mempunyai kebiasaan mengakui biji-biji yang bukan menjadi haknya. "Aku melihat Flora Ackroyd, tadi pagi," ujar Nona Gannett. "Pung—tidak—tidak Pung. Aku keliru." "Empat Bola," jawab Caroline. "Di mana kau melihatnya?" "Ia tidak melihatku," sahut Nona Gannett dengan nada penuh arti, yang hanya terdapat pada orang desa. 2 * Bambu, Bola, Pung, Chow, Kong, Naga, Angin Timur, adalah istilah-istilah dalam permainan Mab Yong. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 284 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ah!" seru Caroline tertarik. "Chow". ''Aku rasa," ujar Nona Gannett. Perhatiannya beralih sebentar,"Cara mengucapkannya yang benar sekarang ini adalah, 'Chee' dan bukan 'Chow'." "Omong kosong," sahut Caroline. "Aku selalu mengatakan 'Chow'," "Di Shanghai Club," ujar Kolonel Carter, "mereka mengatakan 'Chow'." Nona Gannett menyerah kalah. "Apa yang kaukatakan tadi tentang Flora Ackroyd?" tanya Caroline, setelah memusatkan perhatiannya satu dua saat pada permainan mereka. "Apakah ia bersama seseorang?" "Begitulah," jawab Nona Gannett. Pandangan kedua wanita it u bertemu, lalu seolaholah saling menukar informasi. "Betul?" tanya Caroline tertarik. "Demikiankah? Yah, aku tidak heran sama sekali." "Kami menunggu Anda membuang, Nona Caroline," Kolonel Carter mengingatkan. Ia sering kali bersikap seperti seorang yang tidak mudah dipengaruhi oleh gunjingan. Perhatiannya seakan -akan seluruhnya tertumpah pada permainan. Tetapi ia tidak dapat mePembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 285 Ilyas Mak’s eBooks Collection ngelabui seorang pun. "Kalau menurut pendapatku," kata Nona Gannett. (Apakah biji 'Bambu'yang kau buang itu? Oh! Bukan, kulihat—sebuah biji 'Bola'). Seperti telah kukatakan tadi, menurut pendapatku, Flora beruntung sekali. Sungguh beruntung sekali gadis itu." "Apa maksud Anda, Nona Gannett?" tanya si kolonel. "Aku akan Pung, Naga Hijau itu. Bagaimana Anda tahu kalau Nona Flora beruntung sekali? Ia seorang gadis yang sangat menawan, saya tahu." "Mungkin pengetahuanku mengenai kejahatan tidak banyak," ujar Nona Gannett dengan sikap seolaholah tahu segala-galanya. "Tetapi aku dapat mengatakan satu hal. Pertanyaan pertama yang selalu ditanyakan adalah, 'Siapa yang untuk terakhir kali melihat korban dalam keadaan hidup?' Dan orang itu akan diawasi dengan curiga. Kenyataannya, Flora Ackroyd-lah yang terakhir kali melihat pamannya dalam keadaan hidup, dan keadaan ini akan tampak buruk sekali baginya—buruk sekali. Menurut opini saya—Ralph Paton tidak muncul-muncul tentu demi kepentingan Flora. la ingin mengalihkan perhatian dari diri Flora." "Yang benar saja," protesku dengan halus, "Anda tentu tidak akan mengatakan kalau seorang gadis remaja seperti Flora Ackroyd sanggup menikam pamannya dengan darah dingin?" "Entahlah," sahut Nona Gannett. ?'Saya baru saja Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 286 Ilyas Mak’s eBooks Collection membaca buku dari perpustakaan tentang dunia kejahatan di Paris. Dan buku itu mengatakan bahwa, beberapa di antara wanita-wanita yang melakukan kejahatan- kejahatan besar itu adalah gadis-gadis dengan wajah seperti bidadari." "Itu di Paris," ujar Caroline langsung. "Benar," kata kolonel itu. "Sekarang akan saya ceritakan suatu kejadian yang aneh sekali—suatu cerita yang berkeliling pada suatu Bazar di India..." Cerita kolonel itu panjang sekali, dan anehnya, sama sekali tidak menarik hati. Sesuatu yang terjadi di India sekian tahun yang lalu, yang sesaat pun tak dapat dibandingkan dengan kejadian yang baru saja terjadi di King's Abbot kemarin dulu. Caroline menghentikan cerita kolonel itu karena beruntung mencapai Mah Yong. Setelah melalui keadaan yang tidak begitu menyenangkan yang selalu disebabkan atas koreksiku terhadap perhitungan Carline yang salah, kami segera mulai bermain lagi. "Angin Timur lewat," ujar Caroline. "Aku mempunyai pendapat sendiri mengenai Ralph Paton. Tiga Angka, tetapi untuk sementara ini saya akan merahasiakannya." "Oh,begitukah,Sayang?" ujar Nona Gannett. "Chow — maksud saya Pung." "Benar," jawab Caroline tegas. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 287 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Dan tentang sepatu bot itu, apakah beres semua?" tanya Nona Gannett. "Maksudku warnanya yang hitam?" "Beres," jawab Caroline. "Apa maksud sebenamya, menurutmu?" tanya Nona Gannett. Caroline mencibirkan bibirnya dan menggelengkan kepala, dengan sikap seakan-akan tahu segalanya akan hal itu. "Pung," seru Nona Gannett. "Tidak — tidak Pung. Saya kira karena Dokter sekarang bersahabat dengan Tuan Poirot, maka ia tahu akan semua rahasia?" "Sama sekali tidak," jawabku. "James terlalu malu-malu," keluh Caroline. "Ah! Sebuah Kong yang tersembunyi." Kolonel Carter bersiul menyatakan kekagumannya. Untuk sesaat, bergunjing dilupakan. "Angin pun kepunyaan Anda juga," katanya. "Selain itu Anda juga punya dua Pung dari Naga. Kita harus berhati-hati. Nona Caroline sedang berusaha untuk mencari keuntungan besar." Kami bermain untuk beberapa menit sambil mempercakapkan hal-hal yang tidak penting. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 288 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tuan Poirot ini," tanya Kolonel Carter, "apakah ia benar-benar seorang detektip ulung?" "Detektip paling hebat yang ada di dunia ini," jawab Caroline dengan sungguh -sungguh. "Ia datang dan tinggal di sini secara incognito untuk menghindarkan diri dari publisitas." "Chow," ujar Nona Gannett. "Sungguh untung sekali bagi desa kita yang kecil ini, aku yakin. Tetapi omong-omong, Clara, pembantuku — berteman akrab dengan Elsie, pembantu rumah tangga di Fernly. Dan coba tebak apa yang diceritakan Elsie padanya. Ada sejumlah besar uang yang hilang, dan menurut perkiraannya— perkiraan Elsie, maksudku, pembantu yang bertugas melayani tamu ada sangkut pautnya dengan perkara ini. Ia akan berhenti pada akhir bulan ini. Gadis ini selalu menangis pada malam hari. Menurut pendapatku, gadis ini mungkin bekerja sama dengan suatu komplotan penjahat. Ia memang selalu bersikap agak ganjil—ia tidak berteman dengan gadis-gadis di sekitar sini. Ia selalu pergi seorang diri pada han-hari ia libur—sangat menyimpang dari kebiasaan, menurutku. Dan sangat mencurigakan. Aku pernah mengundangnya untuk menghadiri suatu malam ramah tamah antara gadis-gadia desa ini. Tetapi ia menolak. Lalu kuajukan beberapa pertanyaan tentang keluarganya di rumah—dan hal-hal semacam itu. Dan aku terpaksa mengatakan, sikapnya menurut pendapatku, kurang ajar sekali. Caranya bicara, cukup hormat—tetapi ia menutup mulutku dengan cara yang terus terang sekali." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 289 Ilyas Mak’s eBooks Collection Nona Gannett berhenti kehabisan napas. Dan Kolonel Carter yang sama sekali tidak tertarik akan persoalan pembantu, mengutarakan bahwa di Shanghai Club permainan selalu dimainkan dengan cepat. "Nona Russell," ujar Caroline. "Ia datang ke mari Jum'at pagi, pura-pura mau memeriksakan diri pada James. Menurut aku ia hanya mau tahu di mana James menyimpan racunnya. Lima 'Angka'." "Chow," jawab Nona Gannett. "Gagasan yang luar biasa ! Aku ingin tahu apakah dugaanmu itu benar." "Berbicara mengenai racun," kolonel itu menimpali. "Eh apa?Apa saya belum buang? Oh!Delapan 'Bambu'." "Mah Yong!" teriak Nona Gannett. Caroline sangat kecewa. "Satu 'Naga Merah' saja," keluhnya dengan menyesal, "dan aku akan mendapatkan tiga dobel." "Sejak tadi aku sudah mempunyai dua 'Naga Merah'," jawabku. "Kau memang selalu begitu, James," omel Caroline. "Kau tidak menyelami jiwa permainan ini." Aku sendiri berpendapat, bahwa aku telah bermain dengan baik sekali. Dan jika Caroline yang mencapai Mah Yong, maka aku harus membayarnya jumlah Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 290 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang besar sekali. Mah Yong Nona Gannett selalu terdiri dari kombinssi yang miskin sekali. Seperti selalu diutarakan Caroline padanya. 'Angin Timur' berlalu, dan kami mulai bermain lagi tanpa berbicara. "Apa yang mau kuceritakan adalah ini," kata Caroline. "Ya?" desak Nona Gannett. "Maksudku, pendapatku tentang Ralph Paton." "Ya, Sayang," sahut Nona Gannett, mendesak lebih jauh. "Chow!" "Mengatakan 'Chow' sedemikian cepatnya merupakan suatu tanda kelemahan," tegur Caroline galak. "Kau harus berusaha untuk mencapai suatu jumlah yang besar." "Aku tahu," Nona Gannett menyetujui. "Kau mengatakan seauatu —tentang Ralph Paton, " "Ya. Nah, aku kira-kira tahu di mana ia sekarang." Kami sekalian berhenti bermain dan menatapnya. "Ini sungguh menarik sekali, Nona Caroline," seru Kolonel Carter. "Pendapat Anda pribadi, bukan?" "Sebenarnya tidak. Akan kuceritakan pada kalian. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 291 Ilyas Mak’s eBooks Collection Kalian tahu peta desa kami yang digantung di ruang muka?" Kami semua mengiakan. "Tatkah Tuan Poirot keluar dari sini pada hari itu, ia berhenti dan memandangnya. Dan ia mengucapkan sesuatu—aku lupa apa tepatnya yang dikatakannya itu. Sesuatu mengenai Cranchester yang merupakan kota besar satu-satunya di daerah ini— yang tentu saja benar. Tetapi setelah ia pergi—aku mendadak teringat akan sesuatu " "Apakah itu?" "Sesuatu yang dimaksudkan Poirot. Ralph pasti ada di Cranchester." Tepat pada saat itu tersenggol olehku rak yang berisi biji-biji Mah Yong-ku. Caroline langsung mengomeliku karena kurang berhati-hati. Tetapi omelannya itu diucapkan dengan setengah hati, karena ia sedang sibuk memikirkan teorinya. "Cranchester, Nona Caroline?" seru Kolonel Carter. "Tidak mungkin Cranchester. Terlalu dekat." "Justru itu," balas Caroline dengan rasa menang. "Sekarang ini, tampaknya sudah jelas sekali, bahwa Ralph tidak meninggalkan daerah ini dengan kereta api. Ia hanya berjalan ke Cranchester. Dan aku yakin ia masih ada di sana. Tidak seorang pun akan menduga bahwa ia berada demikian dekatnya. " Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 292 Ilyas Mak’s eBooks Collection Kuajukan beberapa keberatan atas teori ini. Tetapi sekali Caroline menarik kesimpulan tentang sesuatu, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat membuatnya mengubah pikirannya. "Dan kau pikir,Tuan Poirot pun berpendapat seperti itu," ujar Nona Gannett sambil merenung. "Memang suatu kebetulan yang aneh sekali. Sore tadi aku sedang berjalan jalan di Cranchester. Poirot melewati aku dengan berkendaraan mobil dari jurusan itu." Kami semua saling menatap. "Ya ampun," tiba-tiba Nona Gannett menjerit, "sejak tadi aku sudah Mah Yong, dan aku sama sekali tidak memperhatikannya." Perhatian Caroline beralih dari usahanya menemukan alasan bagi kunjungan Poirot ke Cranchester. Diterangkannya kepada Nona Gannett bahwa menang dengan seri campuran dan terlalu banyak 'Chow', rasanya tidak cukup berharga untuk mencapai Mah Yong. Nona Gannett mendengarkan dengan sikap tidak berubah, dan mengumpulkan keping-keping penghitungnya. "Ya, Caroline, aku mengerti apa yang kau maksudkan," sahutnya. "Tetapi ini semua tergantung dari biji-biji yang kau terima mula-mula, bukan?" "Kau tidak akan memperoleh biji-biji yang berharga besar kalau kau tidak berusaha mendapatkannya," Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 293 Ilyas Mak’s eBooks Collection desak Caroline. "Yah, kita semua bermain menurut cara kita masing- masing, bukan?" sahut Nona Gannett. Ia memandang keping-keping penghitungnya. "Lagipula, sampai saat ini aku masih menang." Caroline, yang kecewa sekali tidak mengatakan apaapa. 'Angin Timur' lewat dan kami mulai bermain sekali lagi. Annie masuk membawa teh. Caroline dan Nona Gannett, sebagaimana biasa terjadi pada malam-malam demikian, merasa agak jengkel. "Kalau saja kau bisa bermain lebih cepat sedikit, Sayang," cela Caroline, ketika Nona Gannett ragu ragu memilih biji mana yang akan dibuang. "Orang orang Cina menaruh biji-biji Mah Yong-nya demikian cepatnya, sehingga bunyinya menyerupai bunyi ketepukketepuk kaki burung-burung kecil." Selama beberapa menit kami bermain seperti orang Cina. "Kau tidak banyak menyumbang informasi Sheppard," tegur Kolonel Carter dengan riang. "Kau seorang yang licin. Kau bersekongkol dengan seorang detektip paling ulung, tetapi sedikit pun kau tidak mau memberi tahukan apa yang sedang terjadi." "James memang seorang yang aneh luar biasa," sindir Caroline. "Ia tidak sanggup berpisah dengan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 294 Ilyas Mak’s eBooks Collection keterangan yang diketahuinya, atau membaginya dengan orang lain." Caroline menatapku dengan kurang senang. "Percayalah," aku meyakinkan, "aku sama sekali tidak tahu apa-apa. Poirot tidak pernah menceritakan apa pun kepadaku." "Seorang laki-laki yang bijaksana,'' tanggap kolonel itu sambil tertawa. "Dengan demikian ia tidak membuka rahasianya sendiri. Detektip-detektip asing ini sungguh hebat. Akal muslihat mereka banyak sekali." "Pung," ujar Nona Gannett dengan suara tenang tetapi penuh rasa kemenangan. "Dan, Mah Yong." Suasana bertambah tegang. Karena jengkel terhadap Nona Gannett yang mencapai Mah Yong tiga kali berturut-turut, Caroline mengalihkan kejengkelannya kepadaku. Ditegurnya aku ketika kami mulai permainan baru lagi dan menyusun biji-biji Mah Yong kami. "Kau sungguh menjemukan,James. Kau duduk di sana seperti patung dan tidak mengatakan sepatah kata pun!" "Tetapi, Caroline," protesku, "tidak ada yang perlu kukatakan—yaitu mengenai seauatu yang kau maksudkan itu." "Omong kosong," sahutnya sambil menyusun bijiPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 295 Ilyas Mak’s eBooks Collection biji Mah Yong-nya. "Pasti kau mengetahui seauatu yang menarik hati." Untuk sesaat aku tidak menyahut. Kegembiraanku meluap-luap. Aku mabuk kemenangan. Aku pernah membaca mengenai 'kemenangan yang sempurna'— yaitu mencapai Mah Yong sejak permulaan sekali, tatkala biji-biji Mah Yong baru saja dibagikan. Tidak pernah aku bermimpi untuk mendapatkannya. Dengan rasa kemenangan yang tertahan, kuletakkan biji-biji Mah Yong di atas meja dengan permukaannya menghadap ke atas. "Seperti yang lazim dikatakan di Shanghai Club," seruku—"Tin-ho—kemenangan yang sempurnal" Kedua mata sang kolonel hampir-hampir melompat ke luar. "Astaga," serunya. "Luar biasa sekali. Belum pernah aku melihat hal ini sebelumnya!" Dan pada saat itu, karena terdorong oleh sindiransindiran Caroline, dan ceroboh karena kemenangan, aku memberikan keterangan yang diharapkannya. "Berbicara tentang seauatu yang menarik hati," kumulai, "bagaimana pendapat kalian mengenai sebentuk cincin kawin dengan tanggal dan 'Dari R' tertulis di sebelah dalamnya?" Mereka memasaku untuk memberitahukan di mana Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 296 Ilyas Mak’s eBooks Collection tepatnya barang berharga ini ditemukan. Bahkan mereka juga memaksaku memberitahukan tanggalnya. "13 Maret,"renung Caroline."baru enam bulan yang lalu. Ah!" Dari sekian banyak kemungkinan dan saran yang diajukan, akhirnya ditariklah tiga kesimpulan: 1. Teori Kolonel Carter: Ralph telah menikah secara rahasia dengan Flora. Pemecahan yang pertama dan yang paling sederhana. 2. Teori Nona Gannett: Roger Ackroyd telah mengawini Nyonya Ferrars secara rahasia. 3. Teori kakakku: Roger Ackroyd telah mengawini Nona Russell, pengatur rumah tangganya. Dan teori keempat dan yang paling istimewa diajukan oleh Caroline ketika kami mau tidur. "Perhatikan ucapanku," tiba-tiba ia berkata, "aku tidak akan heran sama sekali bilamana ternyata bahwa Geoffrey Raymond dan Flora telah menikah." "Kalau memang demikian, tulisan di sebelah dalam cincin itu akan berbunyi 'Dari G', dan bukan 'Dari R'," sahutku. "Orang tidak bisa tahu. Gadis-gadis kadang-kadang memanggil suaminya dengan nama belakangnya. Dan kau sendiri mendengar apa yang dikatakan Nona GanPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 297 Ilyas Mak’s eBooks Collection nett tadi—mengenai tingkah laku Flora." Dan terus terang saja, aku tidak mendengar Nona Gannett mengutarakan sesuatu tentang hal ini. Tetapi kuakui kecakapan Caroline untuk langsung mengerti apa yang tersembunyi di balik ucapan ucapan yang tidak langsung. "Dan bagaimana dengan Hector Blunt?" sindirku. "Kalau seandainya —" "Mustahil," sahut Caroline. "Aku rasa Blunt mengagumi Flora — bahkan mungkin sekali ia mencintai gadis itu. Tetapi yakinlah, seorang gadis tidak akan jatuh cinta pada seorang pria yang cukup tua untuk menjadi ayahnya. Apalagi bilamana ada seorang sekretaria muda yang berwajah tampan di dekatnya. Mungkin ia memberi harapan kepada Mayor Blunt, hanya sebagai suatu kedok. Gadis-gadis ini banyak akalnya. Tetapi satu hal kukatakan padamu, James Sheppard. Flora Ackroyd sedikit pun tidak mencintai Ralph Paton. Dan ia tidak pernah mencintainya. Kau boleh menerima kenyataan ini dari aku." Aku terima kenyataan ini dengan rendah hati. Bab Tujuh Belas PARKER EESOKAN harinya aku menyadari bahwa kegembiraanku karena 'Kemenangan Sempuma' atau Tin-ho telah membuatku bertindak kurang hati-hati. Memang Poirot tidak mengatakan padaku untuk merahasiakan penemuan cincin tersebut. Tetapi sebaliknya ia juga tidak mengatakan apa-apa tentang penemuan ini ketika kami ada di Fernly. Sejauh pengetahuanku, akulah satu-satunya orang, di samping Poirot, yang mengetahui hal ini. Aku merasa bersalah sekali. Kabar tentang cincin ini, sekarang pasti telah tersebar luas di King's Abbot. Setiap saat aku menantikan omelan panjang lebar dari Poirot. Penguburan atas diri Nyonya Ferrars dan Roger Ackroyd dilakukan bersamaan pada pukul sebelas pagi. Upacara pemakaman mengesankan tetapi juga menyedihkan. Semua penghuni Fernly ikut menghadirinya. Selesai upacara pemakaman, Poirot yang juga hadir, menggandengku dan mengundangku menemaninya kembali ke The Larches. Wajahnya serius sekali. Aku khawatir kalau-kalau kecerobohanku tadi malam telah sampai pula ke telinganya. Tetapi segera ternyata bahwa pikirannya dipenuhi dengan sesuatu yang lain sama sekali. "Kaulihat," ujarnya, "kita harus bertindak. Dengan pertolonganmu aku menyarankan supaya kita meme- K Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 299 Ilyas Mak’s eBooks Collection riksa seorang saksi. Akan kita tanyai dia. Akan kita takut -takuti dia sedemikian rupa, sehingga ia mau berbicara yang sebenarnya." "Saksi mana yang kau maksudkan?"tanyaku dengan heran sekali. "Parker!" seru Poirot. "Aku menyuruhnya datang di rumahku pada pukul dua belas pagi ini. Barangkali ia sudah menantikan kit a di sana sekarang." "Bagaimana pendapatmu?" tanyaku sambil meliriknya dari samping. "Aku hanya tahu satu hal—yaitu, aku tidak puas" "Menurutmu, dialah pemeras Nyonya Ferrars?" "Mungkin memang demikian, atau —" "Ya?" tanyaku setelah menunggu satu dua menit. "Kawan, aku akan mengatakan sesuatu padamu — aku harap dialah orangnya." Sikapnya yang serius yang tak dapat kujelaskan, membuatku berdiam diri. Setibanya di The Larches pada kami diberitahukan bahwa Parker sedang menunggu kedatangan kami. Ketika kami memasuki ruangan duduk, si kepala pelayan bangkit berdiri dengan hormat. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 300 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Selamat pagi, Parker," tegur Poirot dengan ramah. "Tunggu sebentar." Poirot melepaskan jas dan sarung tangannya. "Ijinkan saya, Tuan," mohon Parker sambil melompat maju untuk membantunya. Ditaruhnya barang barang tersebut dengan rapi di atas kursi di dekat pintu. Poirot mengawasinya dengan senang. "Terima kasih, Parker yang baik," ujarnya. "Silakan duduk Apa yang akan kukatakan mungkin makan waktu agak lama." Parker duduk dengan kepala menunduk. "Menurut perkiraanmu, apa sebabnya aku memintamu datang ke sini pagi ini—eh?" Parker batuk-batuk kecil. "Saya pikir, Anda maur mengajukan beberapa pertanyaan tentang almarhum majikanku, Tuan— di bawah empat mata." "Précisément," seru Poirot dengan berseri-seri. "Apakah kau banyak pengalaman dalam soal pemerasan?" Si kepala pelayan lompat berdiri. "Tuan!" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 301 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Jangan marah," tukas Poirot dengan tenang. "Janganlah kau mainkan peranan laki-laki jujur yang tersinggung perasaannya. Kau mengetahui segala sesuatu tentang pemerasan, bukan?" "Tuan, saya—saya belum pernah—belum pernah " "Dihina," usul Poirot, "secara demikian sebelumnya. Lalu mengapa kau begitu ingin menguping percakapan di kamar kerja Tuan Ackroyd malam itu, setelah kau mendengar kata, pemerasan?" "Saya tidak—saya——" "Siapa majikanmu yang dahulu?" bentak Poirot sekonyong-konyong. "Majikan saya yang dahulu?" "Ya, pada siapa kau bekerja sebelum kau datang pada Tuan Ackroyd." "Mayor Ellerby, Tuan——" Poirot seolah-olah menarik ke luar kata-kata selanjutnya dari mulut Parker. "Begitu, Mayor Ellerby. Beliau seorang morfinis, bukan? Kau menemaninya dalam perjalanan-perjalanannya. Tatkala ia sedang berada di Bermuda, timbullah kesulitan—seorang laki-laki telah dibunuh. Mayor Ellerby ikut bertanggung jawab. Kejadian kemudian didiamkan. Tetapi kau mengetahuinya. Berapa yang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 302 Ilyas Mak’s eBooks Collection dibayar Mayor Ellerby padamu supaya kau menutup mulutmu?" Parker menatapnya dengan mulut menganga. Lakilaki itu menjadi sangat ketakutan. Pipinya yang kendur, gemetar. "Kau lihat, aku telah menyelidikinya," ujar Poirot dengan ramah. "Apa yang kukatakan tadi semua benar. Kau memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada waktu itu.Dan Mayor Ellerby terus membayarmu sampai ia meninggal. Sekarang aku mau mendengar mengenai percobaanmu yang terakhir." Parker masih terus menatapnya. "Tidak ada gunanya untuk menyangkal. Hercule Poirot mengetahuinya. Apa yang kukatakan mengenai Mayor Ellerby, benar semua, bukan?" Seolah-olah di luar kemauannya, Parker mengangguk sekali. Wajahnya pucat pasi. "Tetapi saya tidak pernah mengganggu Tuan Ackroyd seujung rambut pun," rintihnya. "Sungguh mati, Tuan, saya tidak melakukannya. Sejak dulu saya sudah takut, perbuatan saya ini akan diketahui. Dan saya bersumpah, saya tidak—saya tidak membunuhnya." Suaranya meninggi dan ia hampir-hampir berteriak. "Aku cenderung untuk mempercayaimu, Kawan," jawab Poirot. "Kau tidak mempunyai kesanggupan— Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 303 Ilyas Mak’s eBooks Collection keberanian untuk melakukannya. Tetapi aku harus mengetahui keadaan yang sebenarnya." "Akan saya ceritakan segalanya, Tuan, semua yang ingin Anda ketahui. Memang benar, saya mencoba mendengarkan pembicaraan pada malam itu. Satu dua patah kata yang saya dengar telah menimbulkan kecurigaan saya. Dan juga kenyataan bahwa Tuan Ackroyd tidak mau diganggu, dan mengunci dirinya sendiri dan Tuan Dokter di dalam kamar. Saya bersumpah kepada Tuhan bahwa apa yang saya katakan kepada polisi semuanya benar. Saya mendengar kata pemerasan, Tuan, dan —" Parker tidak menyelesaikan kalimatnya. "Kaukira bisa menarik keuntungan dari kenyataan ini?" tanya Poirot dengan halus. "Yah—yah, memang benar demikian, Tuan. Saya pikir kalau memang Tuan Ackroyd diperas seseorang, mengapa saya tidak akan ikut mengambil bagian?" Wajah Poirot memperlihatkan ekspresi yang ganjil sekali. Ia membungkuk ke depan. "Sebelum malam itu, apakah kau sudah menduga kalau Tuan Ackroyd diperas?" "Sama sekali tidak, Tuan. Saya sendiri heran sekali. Beliau seorang laki-laki yang demikian baiknya seharihari." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 304 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Berapa banyak yang telah kau dengar?" "Tidak banyak, Tuan. Rupanya saya sedang sial waktu itu. Lagipula saya harus melakukan tugas saya di dapur. Dan pada waktu saya berjalan dengan perlahan ke kamar kerja Tuan Ackroyd, satu dua kali, usaha saya tidak berhasil sama sekali. Pada pertama kalinya, hampir saja saya tertangkap basah oleh Dokter Sheppard. Dan pada kedua kalinya, Tuan Raymond berpapasan dengan saya di ruang muka utama. Ia sedang menuju ke kamar kerja Tuan Ackroyd. Jadi saya gagal sekali lagi. Dan tatkala saya menuju kamar kerja dengan membawa baki, Nona Flora menggagalkan usaha saya." Poirot menatap si kepala pelayan selama beberapa saat seakan-akan menguji kejujurannya. Parker balas menatapnya dengan pandangan yang tulus ikhlas. "Saya harap, Anda percaya omongan saya, Tuan. Sejak permulaan saya sudah takut sekali kalau-kalau polisi akan membongkar perkara lama yang berhubungan dengan Mayor Ellerby, dan menyebabkan mereka mencurigai eaya." "Eh bien," sahut Poirot akhirnya. "Aku cenderung mempercayaimu. Tetapi satu hal kuminta padamu— perlihatkanlah rekening bankmu padaku. Kau mempunyainya, bukan?" "Benar, Tuan. Bahkan saya ada membawanya sekarang." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 305 Ilyas Mak’s eBooks Collection Tanpa memperlihatkan tanda-tanda kegelisahan, dikeluarkannya rekening banknya. Poirot mengambil buku hijau tipis itu dan mempelajari jumlah jumlah uang yang masuk dan keluar. "Ah! Aku lihat, bahwa tahun ini kau telah membeli saham-saham dari National Savinga Certificate?" "Benar, Tuan. Saya sudah menabung sekitar seribu pound, hasil dari hubungan saya dengan— eh—almarhum majikan saya, Mayor Ellerby. Dan tahun ini saya juga memasang taruhan atas beberapa kuda—dan mendapat sukses besar. Mungkin Anda masih ingat, Tuan, seekor kuda yang tidak masuk hitungan memenangkan hadiah Jubilee. Saya beruntung sekali telah bertaruh atas kuda itu —£20." Poirot mengembalikan rekening bank Parker. "Aku akan mengucapkan selamat pagi padamu. Aku percaya, kau telah menceritakan hal yang sebenarnya. Dan bila ternyata bukan demikian halnya—maka keadaan bagimu, akan buruk sekali, Kawan." Setelah Parker pergi, sekali lagi Poirot menjumput jasnya. "Mau pergi lagi?" tanyaku. "Ya, kita akan mengunjungi Tuan Hammond yang baik itu." "Kau percaya apa yang diceritakan Parker?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 306 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kedengarannya sih, cukup masuk akal. Sudah jelas kalau—kecuali ia seorang pemain sandiwara yang ulung—ia benar-benar menyangka bahwa Ackroyd sendirilah yang menjadi korban pemerasan. Kalau memang begitu, ternyata ia tidak tahu apa pun tentang persoalan Nyonya Ferrars." "Lalu kalau begitu—siapa?" "Précisément! Siapa? Tetapi dengan mengunjungi Tuan Hammond, satu tujuan kita akan tercapai. Keterangannya akan membersihkan nama Parker sama sekali, atau sebaliknya —" "Ya?" "Pagi ini aku mempunyai kebiasaan buruk untuk tiap kali tidak menyelesaikan kalimatku," ujar Poirot dengan nada menyesial. "Kau harus bersabar menghadapiku." "Oh ya," aku barkata agak kemalu-maluan, "aku harus mengakui sesuatu. Aku takut, bahwa aku tanpa sadar telah membocorkan tentang penemuan cincin itu." "Cincin yang mana?" "Cincin yang kau temukan dl kolam ikan mas." "Ah ya," sahut Poirot sambil tersenyum lebar. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 307 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Aku harap kau tidak marah? Aku telah bertindak ceroboh sekali." "Sekali-kali tidak, Kawan, sama sekali tidak. Aku tidak memberi perintah apa pun padamu. Kau bebas membicarakannya kalau kau mau. Tertarikkah kakakmu akan hal ini?" ''Ia tertarik sekali. Bahkan keteranganku ini menimbulkan sensasi. Berbagai macam teori dikemukakan." "Ah! Sedangkan penjelasannya sebetlulnya sangat sederhana. Duduk persoalan yang sebenarnya, menyolok mata sekali, bukan?" "Oh ya?" tanyaku dengan nada kering. Poirot tertawa. "Orang yang bijaksana tidak akan menyatakan pendapatnya," ujarnya. "Bukankah demikian? Nah, kita sudah sampai di tempat Tuan Hammond." Pengacara itu sedang berada di kantornya. Kami langsung diantarkan masuk. Tuan Hammond bangkit dan menyalami kami dengan sikapnya yang formil dan kering. Poirot segera mengutarakan maksudnya. "Monsieur, saya membutuhkan keterangan dari Anda. Saya dengar bahwa Anda mewakili almarhum Nyonya Ferrars dari King's Paddock? Saya harap Anda bersedia membantu saya." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 308 Ilyas Mak’s eBooks Collection Aku memperhatikan bahwa selama sesaat sinar mata pengacara itu penuh keheranan, sebelum sikapnya yang formil dan tertutup sekali lagi menutupi wajahnya seperti sebuah topeng. "Oh tentu saja. Semua urusannya, kami yang mengurusnya." "Bagus. Nah, sebelum saya minta Anda memberitahukan saya semuanya, sebaiknya Anda dengarkan dahulu apa yang akan diceritakan Dokter Sheppard kepada Anda. Kau tidak berkeberatan bukan, Kawan, untuk mengulangi pembicaraanmu dengan Tuan Ackroyd pada malam Jum'at itu?" "Sama sekali tidak," jawabku, dan segera kuulangi lagi ceritaku pada malam yang aneh itu. Hammond mendengarkan dengan penuh perhatian. "Itulah semuanya," ujarku setelah aku selesai. "Pemerasan," pengacara itu berkata sambil merenung. "Herankah Anda?" tanya Poirot. Tuan Hammond melepaskan kaca matanya dan menggosoknya dengan sapu tangannya. "Tidak," sahutnya, "saya tidak dapat mengatakan bahwa saya heran. Saya sebetulnya sudah menduganya selama beberapa waktu." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 309 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Sekarang tibalah kita pada soal yang hendak saya tanyakan kepada Anda,?' kata Poirot. "Seandainya ada orang yang dapat memberitahukan kami jumlah uang yang telah dibayarkan pada si pemeras, maka saya kira, Tuanlah orangnya." "Saya tidak berkeberatan memberikan Anda informasi yang diperlukan," sahut Hammond setelah satu dua menit. "Dalam tahun terakhir, Nyonya Ferrars telah menjual beberapa surat berharga tertentu. Dan hasilnya tidak ditanam kembali, tetapi disetorkan pada rekening banknya. Mengingat pendapatannya cukup besar, dan almarhum menjalankan hidup yang tenang setelah kematian suaminya, maka rasanya sudah pasti, bahwa uang itu dibayarkan untuk suatu maksud tertentu. Pernah sekali saya menanyakan hal ini padanya. Dan jawabannya adalah, bahwa ia merasa berkewajiban membantu beberapa anggauta keluarga suaminya yang miskin. Saya tidak menanyakan lebih lanjut, tentu saja. Sampai sekarang saya selalu mengira kalau uang itu dibayarkan kepada seorang wanita yang ada sangkut pautnya dengan Ashley Ferrars. Saya tidak pernah menduga bahwa Nyonya Ferrars sendirilah yang tersangkut." "Dan berapa jumlah uang seluruhnya?" tanya Poirot. "Seluruhnya saya kira jumlah uang itu sedikitdikitnya mencapai dua puluh ribu pound!" "Dua puluh ribu pound!" teriakku. "Dalam satu tahun!" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 310 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Nyonya Ferrars adalah seorang wanita yang kaya sekali," ujar Poirot dengan nada kering. "Dan hukuman bagi pembunuh amat tidak enak." "Adakah hal-hal lain yang dapat saya ceritakan pada Anda?'? selidik Tuan Hammond. "Tidak, terima kasih," jawab Poirot sambil bangkit berdiri. "Saya mohon maaf karena telah membuat pikiran Anda terganggu." "Sama sekali tidak, Anda sama sekali tidak mengganggu." "Perkataan 'pikiran terganggu' hanya dapat diterapkan pada orang yang kurang waras otaknya," aku menjelaskan setelah kami berada di luar lagi. "Ah!" keluh Poirot, "bahasa Inggrisku tidak akan pernah beres. Bahasa yang ganjil. Seharusnya aku mengatakan mengacau, n'est-ce pas?" "Perkataan yang kau maksudkan adalah 'mengganggu'." "Terima kasih, Kawan. Kata yang tepat adalah 'mengganggu'. Kau mendambakan kesempurnaan. Eh bien, sekarang bagaimana dengan teman kita, Parker? Dengan uang dua puluh ribu pound, apakah ia akan tetap menjadi kepala pelayan? Jene pense pas. Tentu saja ada kemungkinan ia menyimpan uang itu di bank atas nama lain. Tetapi saya lebih cenderung untuk Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 311 Ilyas Mak’s eBooks Collection mempercayai kebenaran omongannya. Seandainya ia seorang bajingan, maka ia hanyalah seorang bajingan ukuran sedang saja. Ia tidak mempunyai ide-ide yang hebat. Jadi kemungkinan lain adalah Raymond, atau— yah— Mayor Blunt." "Pasti bukan Raymond," bantahku. "Karena kita tahu ia butuh sekali uang sebanyak lima ratus pound." "Memang, itu menurut perkataannya." "Dan mengenai Hector Blunt —" "Akan kuceritakan padamu sesuatu mengenai Mayor Blunt yang baik itu," sela Poirot."Sudah menjadi tugasku untuk mencari keterangan. Aku melakukannya. Eh bien — warisan yang dikatakannya itu. Aku memperoleh keterangan bahwa jumlahnya mendekati dua puluh ribu pound. Bagaimana pendapatmu mengenai hal ini?" Aku demikian terkejutnya, sehingga hampir-hampir tidak dapat berbicara. "Tidak mungkin," ujarku akhimya. "Seorang yang terkenal seperti Hector Blunt." "Siapa tahu? Sekurang-kurangnya, ia seorang yangmempunyai ide-ide yang besar. Memang kuakui, rasanya aku sendiri tidak dapat membayangkan dirinya sebagai seorang pemeras. Tetapi ada kemungkinan lain yang sama sekali tidak kaupikirkan." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 312 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kemungkinan apa?" "Api, Kawan. Mungkin Ackroyd sendin yang telah membakar surat itu dengan amplopnya sekali, setelah kau meninggalkannya." "Rasanya tidak mungkin," sahutku lambat. "Tetapi tentu saja kemungkinan itu ada. Barangkali ia telah mengubah maksudnya." Kami baru saja sampai di rumahku, ketika dengan mendadak kuundang Poirot untuk makan siang bersama kami. Kukira, Caroline akan senang dengan tindakanku ini. Tetapi ternyata, sukar sekali untuk menyenangkan kaum wanita. Rupanya, hidangan untuk makan siang kami terdiri dari dua potong daging — sedangkan untuk orang dapur disediakan babat dengan bawang. Dan dua potong daging untuk tiga orang, menimbulkan keadaan yang kurang enak. Tetapi Caroline jarang sekali bingung untuk waktu yang lama. Dengan kecakapan berdusta yang luar biasa, diterangkannya kepada Poirot, bahwa ia bersikeras memakan sayuran dan buah-buahan saja, meskipun James menertawakannya. Dengan gembira sekali ia mempercakapkan kenikmatan sayur kacang-kacangan (dan aku yakin sekali ia belum pernah mencicipinya). Dengan sangat bernapsu ia menyantap roti panggang dengan semacam masakan yang terdiri dari keju, bir, telur dan sebagainya. Tiap beberapa saat ia membicarakan bahaya yang ditimbulkan oleh makanan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 313 Ilyas Mak’s eBooks Collection 'daging'. Kemudian, pada saat kami duduk di muka perapian sambil merokok, Caroline langsung menyerang Poirot. "Apakah Ralph belum ditemukan sampai sekarang?" tanyanya. "Di mana saya dapat menemukannya, mademoselle?" "Saya kira, Anda telah menemukannya di Cranchester," sindir Caroline penuh arti. Poirot kelihatan agak bingung. "Di Cranchester? Mengapa di Cranchester?" Karena senang atas terkaan Caroline yang salah, aku segera menerangkan duduk persoalan pada Poirot. "Salah satu anggauta detektip pribadi kami, telah melihatmu dalam mobil di jalanan ke Cranchester," aku menjelaskan. Kebingungan Poirot lenyap. Ia tertawa terbahak bahak. "Ah, begitu! Saya hanya berkunjung ke dokter gigi sebentar, c'est tout. Gigi saya sakit. Saya lalu pergi ke sana. Dan gigi saya langsung baik. Saya ingin cepat pulang.Tetapi dokter gigi mengatakan, 'Tidak. Sebaiknya cabut saja.' Saya membantah. Ia memaksa. AkhirPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 314 Ilyas Mak’s eBooks Collection nya ia menang! Gigi itu tidak akan menimbulkan rasa sakit lagi." Caroline kecewa dan mengkerat seperti balon yang ditusuk. Kami mulai membicarakan Ralph Paton. "Pribadi yang lemah," aku bersikeras. "Tetapi tidak jahat." "Ah!" seru Poirot. "Tetapi kelemahan,—bagaimana akhirnya seorang yang berwatak lemah?" "Tepat sekali," sela Caroline. "Umpama saja, James ini—lemah seperti air, kalau saya tidak menjaganya." "Caroline yang baik," tukasku dengan jengkal "tak dapatkah kau berbicara tanpa manyeret nama orang lain?" "Kau memang lemah, James," Caroline bertahan. "Umurku delapan tahun lebih tua daripada umurmu — oh! Aku tidak peduli Tuan Poirot mengetahuinya —" "Saya tidak akan menduganya, mademosselle," jawab Poirot sambil membungkuk dengan sopan. "Delapan tahun lebih tua. Dan aku selalu merasa bertanggung jawab atas dirimu. Andaikata kau mendapatkan pendidikan yang jelek, maka hanya Tuhan yang tahu kejahatan apa saja yang akan kaulakukan." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 315 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Siapa tahu, mungkin aku sudah menikah dengan seorang petualang wanita yang cantik jelita," gumamku sambil memandang langit-langit ruangan dan meniup lingkaran-lingkaran asap. "Petualang wanita!" dengus Caroline. "Kalau kita mulai berbicara mengenai petualang wanita —" Ia tidak menyelesaikan kalimatnya. "Ya?" sahutku dan menunggu dengan rasa ingin tahu. "Tidak apa-apa. Tetapi aku tahu seorang petualang wanita yang tinggal kurang dari seratus mil dari sini." Tiba-tiba Caroline berpaling kepada Poirot. "Menurut James, Anda berpendapat bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh seorang yang tinggal di rumah itu. Yang dapat saya katakan hanyalah, Anda keliru." "Saya tidak mau membuat kesalahan," sahut Poirot. "Itu bukan—bagaimana ya, mengatakannya—métier saya?" "Fakta-fakta yang saya dapatkan cukup jelas," Caroline melanjutkan, tanpa menghiraukan ucapan Poirot, "dari James dan orang-orang lain. Sejauh penglihatan saya, hanya dua orang saja dalam rumah itu mempunyai kesempatan melakukan perbuatan itu. Ralph Paton dan Flora Ackroyd." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 316 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Caroline yang baik —" "Jangan potong ucapanku, James. Aku tahu apa yang kukatakan. Parker bertemu dengan Flora di luar pintu kamar kerja Ackroyd, bukan? Ia tidak mendengar Ackroyd mengucapkan selamat malam kepada Flora. Mungkin ia sudah dibunuh gadis itu." "Caroline!" "Aku tidak memastikan kalau Flora yang melakukannya, James. Aku hanya mengatakan, mungkin dia yang melakukannya. Sebenarnya Flora sama saja seperti gadis-gadis lain jaman sekarang. Mereka tidak mempunyai rasa hormat untuk orang tua. Mereka selalu mengira bahwa mereka yang paling pintar di dunia ini. Untuk semenit pun aku tidak akan percaya bahwa ia akan sanggup membunuh seekor ayam. Tetapi begitulah kenyataannya. Tuan Raymond dan Mayor Blunt sama-sama mempunyai alibi yang baik, demikian juga Nyonya Ackroyd. Bahkan wanita Russell itu pun tampaknya mempunyainya juga—sungguh untung baginya. Siapa lagi yang belum? Hanya Ralph dan Flora! Dan kau boleh mengatakan apa saja, tetapi aku tidak percaya kalau Ralph adalah seorang pembunuh. Dan anak itu telah kita kenal sepanjang umur kita." Poirot berdiam diri sesaat dan memperhatikan asap rokok yang keluar dari sigaretnya. Ketika akhirnya ia berbicara, nada suaranya terdengar lembut dan sayupsayup sehingga menimbulkan kesan yang ganjil. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 317 Ilyas Mak’s eBooks Collection Sikapnya lain dari biasa. "Marilah kita mengambil sebagai contoh, seorang laki-laki—yang biasa saja. Seorang yang tidak mempunyai maksud membunuh di dalam hatinya. Di dalam dirinya terdapat sedikit sifat kelemahan pribadinya— tersimpan dalam sekali di lubuk hatinya. Selama ini kelemahan itu tak pernah mendapatkan alasan untuk timbul ke permukaan. Mungkin juga hal ini tidak akan pernah terjadi— dan ia akan meninggalkan dunia ini dengan dihormati dan dihargai oleh semua orang. Tetapi, andaikata terjadi sesuatu. Ia sedang berada dalam kesulitan—bahkan mungkin juga tidak. Barangkali secara kebetulan ia mengetahui sesuatu yang dirahasiakan—rahasia yang menyangkut mati hidupnya seseorang. Reaksinya yang pertama adalah untuk memberitahukan pihak yang berwajib—dan menjalankan tugasnya sebagai aeorang warga negara yang jujur. Kemudian timbullah kelemahannya itu. Di sini ada kesempatan untuk memperoleh uang —uang dalam jumlah yang besar. Ia menginginkan uang—ia mendambakannya—dan begitu mudah mendapatkannya. Ia tidak perlu mengerjakan apa pun untuk mendapatkannya— kecuali tutup mulut. Itu permulaannya. Keinginan akan uang tiap hari bertambah besar. Ia harus mendapatkan lebih banyak lagi—lebih banyak lagi! Ia mabuk oleh tambang emas yang terbuka di telapak kakinya. Ia menjadi serakah. Dan dalam keserakahannya ia melampaui batas-batas kemampuan dirinya. Kita dapat menekan seorang laki-laki sejauh kita inginkan —tetapi seorang wanita tidak dapat ditekan terlalu jauh. Karena pada hakekatnya seorang wanita mendambakan untuk dapat mengutarakan hal Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 318 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang sebenarnya. Berapa banyak suami yang mengelabui isteri mereka, dengan enak pergi ke liang kubur dengan membawa serta rahasia mereka! Tetapi berapa banyak isteri yang membohongi suami mereka, menghancurkan hidup mereka sendiri karena melemparkan kenyataan itu ke hadapan suami mereka! Mereka terlalu ditekan. Pada suatu saat yang semberono (yang akan disesalinya kemudian, bien entendu), mereka melupakan keamanan diri mereka dan berbalik membuka rahasia mereka dengan penuh rasa kepuasan yang bersifat sementara. Dan saya rasa, demikianlah duduknya persoalan dalam perkara ini. Tekanan yang terlalu besar. Maka berlakulah penbahasa Anda; kematian angsa yang menghasilkan telur emas. Tetapi ini belum lagi akhirnya. Orang yang kita bicarakan ini menghadapi kenyataan bahwa rahasianya akan terbongkar. Dan pribadinya telah mengalami perubahan. Ia tidak lagi seperti dahulu—katakan saja, setahun yang lalu. Moralnya sudah menjadi tumpul. Ia sedang berjuang melawan kekalahan. Ia bersedia melakukan apa saja, karena terbongkarnya rahasianya berarti kehancuran bagi dirinya. Maka—pisau belati itu beraksi!" Poirot diam sesaat. Keadaan di dalam ruangan itu seakan-akan telah disihirnya. Aku tidak dapat melukiskan kesan yang ditimbulkan oleh kata-katanya. Ada sesuatu dalam uraiannya yang tidak mengenal kasihan. Dan kecakapannya melihat apa yang telah terjadi, menakutkan kami berdua. "Kemudian," lanjutnya, "setelah belati disingkirkan, ia bersikap biasa lagi, ramah. Tetapi jika keadaan memaksa ia akan membunuh sekali lagi." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 319 Ilyas Mak’s eBooks Collection Akhirnya Caroline memaksa diri, bangun dari lamunannya. "Anda berbicara mengenai Ralph Paton," tuduhnya. "Mungkin Anda benar,mungkin juga tidak,tetapi Anda tidak boleh menuduh orang secara sembarangan." Telepon berdering dengan tajam. Aku menuju ke ruang muka dan mengangkatnya. "Apa?" tanyaku. "Ya. Dokter Sheppard yang bicara." Ak mendengarkan satu dua menit, lalu menjawab dengan pendek. Setelah meletakkan pesawat telepon, aku kembali lagi ke ruang duduk. "Poirot," kataku, "mereka telah menahan seorang laki-laki di Liverpool. Namanya Charles Kent. Dan diduga, ia adalak orang asing yang mengunjungi Fernly malam itu. Mereka menginginkan aku pergi ke sana dengan segera untuk mengenalinya." Bab Delapan Belas CHARLES KENT ETENGAH jam kemudian, Poirot, aku dan In - spektur Raglan berada di dalam kereta api yang menuju ke Liverpool. Jelas sekali kalau inspektur itu sangat gembira. "Sekurang-kurangnya kita akan mendapatkan keterangan tentang pemerasan itu," katanya dengan riang. "Charles Kent itu seorang yang kasar sekali, kalau mendengar keterangan melalui telepon tadi. Morfinis, pula. Seharusnya mudah mengorek keterangan dari orang ini. Asal saja kita bisa membuktikan bahwa ia mempunyai alasan, sekalipun sepele, untuk melakukan perbuatan itu, maka dapat dikatakan bahwa dialah orang yang mebunuh Tuan Ackroyd. Lalu, mengapa si orang muda Paton tidak muncul? Seluruh perkara ini kacau— betul-betul kacau. Oh ya, Tuan Poirot, pendapat Anda tentang sidik jari itu benar sekali. Sidiksidik jari itu adalah kepunyaan Tuan Ackroyd sendiri. Saya sebenarnya juga berpendapat demikian, tetapi saya mengesampingkannya sebagai sesuatu yang mustahil." Aku tersenyum sendiri. Nyata benar bahwa Inspektur Raglan berusaha menutupi rasa malunya. "Orang ini," tanya Poirot, "ia belum ditangkap, bukan?" S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 321 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Belum, ia hanya ditahan sebagai tersangka." "Dan penjelasan-apa yang diberikan orang ini tentang dirinya?" "Sedikit sekali," jawab inspektur itu menyeringai. "Ia seperti seekor burung yang waspada sekali, saya dengar. Yang diutarakannya kebanyakan berupa makian dan sedikit sekali yang berupa keterangan. Setibanya di Liverpool, aku heran sekali melihat Poirot disambut dengan hangat. Kepala Polid Hayes,- yang menyambut kami, pernah bersama-sama Poirot menyelidiki sebuah perkara. Dan tampaknya ia mempunyai pandangan yang berlebihan akan kemampuan Poirot. "Sekarang Tuan Poirot ada di sini, kita tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan perkara ini," ujamya dengan gembira. "Saya sangka Anda sudah mengundurkan diri, monsior?" "Memang benar, Hayes yang baik, memang benar. Tetapi betapa membosankannya hidup tanpa mengerjakan sesuatu! Anda tidak dapat membayangkan hidup yang demikian membosankan, hari demi hari." "Mungkin sekali. Karena itu Anda datang melihat tahanan kami? Dan tuan ini adalah Dokter Sheppard? Apakah rasanya Anda dapat mengenalinya, Tuan?" Saya tidak yakin betul," jawabku ragu-ragu. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 322 Ilyas Mak’s eBooks Collection Bagaimana Anda sampai bisa menahannya?" tanya Poirot. "Seperti Anda ketahui, gambaran mengenai orang ini disebarluaskan. Melalui surat kabar maupun secara perorangan. Memang saya akui, tidak banyak yang dapat kami lakukan. Orang ini memang mempunyai aksen Amerika. Dan ia juga tidak mengingkari kehadirannya di King's Abbot malam itu. Ia hanya ingin mengetahui, ada hubungan apa soal ini dengan kami. Dan ia akan melihat kami di —sebelum ia menjawab satu pertanyaan pun." "Apakah saya juga boleh melihatnya?" tanya Poirot. Kepala polisi mengedipkan matanya dengan penuh arti. "Dengan segala senang hati, Tuan. Anda mendapat ijin untuk melakukan apa saja yang Anda kehendaki. Inspektur Japp dari Scotland Yard kemarin menanyakan Anda. Menurut perkataannya, ia telah mendengar bahwa Anda secara tidak resmi ikut menyelidiki perkara ini. Di manakah Kapten Paton bersembunyi, Tuan. Dapatkah Anda menceritakannya pada saya?" "Saya rasa, kurang bijaksana bila saya memberitahukannya sekarang," jawab Poirot dengan formil. Kugigit bibir menahan senyum. Laki-laki kecil itu bertindak cerdik sekali. Setelah merundingkan perkara ini lebih lanjut, kami Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 323 Ilyas Mak’s eBooks Collection diantarkan ke tawanan untuk menanyainya. Tawanan itu seorang laki-laki muda, berumur tidak lebih dari dua puluh dua atau dua puluh tiga tahun. Tubuhnya tinggi dan kurus. Kedua tangannya gemetar. Kekuatan jasmaniahnya sudah berkurang dan kesehatannya memburuk karena diabaikan. Rambutnya berwama gelap, tetapi matanya yang berwarna biru bersinar licik dan jarang Bekali-mau menentang tatapan mata orang lain. Sejak semula aku sudah merasakan bahwa orang yang kujumpai malam itu mengingatkan aku akan seorang yang kukenal. Tetapi jika orang ini adalah orang yang kulihat malam itu, maka pendapatku salah sama sekali. Orang ini sama sekali tidak mengingatkanku akan seorang yang kukenal. "Ayohlah, Kent," perintah si kepala polisi. "Berdirilah. Ada beberapa tamu yang datang mengunjungimu. Kenalkah kau salah satu di antara mereka?" Kent menatap kami dengan cemberut, tanpa menjawab. Kuperhatikan pandangannya yang menyapu diri kami bertiga, kemudian kembali lagi padaku. "Nah, Tuan," tanya si kepala polisi, "bagaimana pendapat Anda?" "Tingginya sama," sahutku, "dan rupanya mungkin sama dengan orang yang kujumpai. Lebih dari itu saya tidak dapat mengatakannya." "Apa maksud semua ini?" tanya Kent. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 324 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ada ganjalan apa antara kau dan aku? Ayoh, ceritakan! Apa yang telah kulakukan, menurut kalian. Aku mengangguk. "Dialah orangnya," aku memutuskan. "Saya mengenali suaranya." "Mengenali suaraku, begitukah? Dan di mana, kau pikir, telah kau dengar suaraku sebelumnya?" "Pada Jum'at malam yang lalu, di luar pintu pagar Fernly Park. Kau menanyakanku jalan yang menuju ke Fernly." "Aku memang telah menanyakannya, bukankah begitu?" "Apakah kau mengakuinya?" tanya si inspektur. "Aku tidak mengakui apa pun. Tidak sebelum aku tahu mengapa aku ditahan." "Tidakkah kau membaca koran dalam beberapa hari terakhir ini?" tanya Poirot, yang sejak tadi berdiam diri. Mata laki-laki itu menyipit. "Oh, soal itukah? Aku membaca bahwa seorang laki-laki tua telah dibunuh di Fernly. Kalian menyangka aku pelakunya, bukan?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 325 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kau berada di sana malam itu," sahut Poirot dengan tenang. "Bagaimana Anda mengetahuinya?" "Karena ini." Poirot mengambil sesuatu dari sakunya dan memperlihatkannya kepada kami. Barang itu adalah pena bulu angsa yang kami temukan di pondok kecil itu. Melihat barang itu, wajah orang laki itu berubah. Diulurkannya tangannya. "Salju," ujar Poirot. "Bukan, Kawan, barang ini kosong. Ia tergeletak di tempat kau meninggalkannya malam itu di pondok kecil.". Charles Kent memandangnya dengan bimbang. "Agaknya kau mengetahui banyak sekali mengenai segala sesuatu, Babi! Barangkali kau ingat ini, bukankah surat kabar mengatakan, laki-laki tua itu dibunuh antara pukul sepuluh kurang seperempat dan pukul sepuluh?" "Memang betul," Poirot mengiakan. "Ya, tetapi apakah memang benar demikian? Itulah yang ingin kuketahui." "Tuan ini akan mengatakannya padamu," sahut Poirot. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 326 Ilyas Mak’s eBooks Collection Ia menunjuk ke arah Inspektur Raglan. Inspektur itu melirik dengan bimbang ke arah Kepala Polisi Hayes, lalu ke Poirot, akhimya, seakan-akan telah menerima persetujuan mereka, ia berkata, "Memang benar. Pembunuhan itu dilakukan antara pukul sepuluh kurang seperempat dan pukul sepuluh." "Kalau demikian, tidak ada alasan untuk menahanku di sini," ujar Kent. "Aku meninggalkan Fernly Park pada pukul sembilan lewat dua puluh lima menit. Kau dapat menanyakannya di restoran Dog and Whistle, yang jaraknya kira-kira satu mil dari Fernly di jalan yang menuju ke Cranchester. Aku ingat aku membuat ribut di sana. Jam waktu itu menunjukkan hampir pukul sepuluh kurang seperempat. Nah, bagaimana?" Inspektur Raglan menulis sesuatu di dalam buku catatannya. "Bagaimana?" tuntut Kent. "Kami akan mencari keterangan dulu," jawab si inspektur. "Kalau memang temyata kau tidak berdusta, maka tidak ada sesuatu pun yang perlu kau khawatirkan. Sebenamya, apa kerjamu di Fernly? " "Aku ke sana karena mau bertemu dengan seseorang." "Siapa?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 327 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Bukan urusanmu." "Sebaiknya kau jaga lidahmu itu, Kawan," si kepala polisi mengingatkannya. "Masa bodoh. Aku pergi ke sana untuk soal pribadi, hanya itu saja. Dan yang penting untuk polisi hanyalah, apakah aku sudah pergi dari sana sebelum pembunuhan itu terjadi." "Namamu adalah Charles Kent," ujar Poirot. "Di mana tempat lahirmu?" Laki-laki muda itu menatapnya, lalu menyeringai. "Aku seorang Inggris tulen," ujarnya. "Ya," sahut Poirot sambil berpikir, "memang aku kira begitu.Dan aku rasa tempat lahirmu adalah Kent." Laki-laki itu memandangnya dengan mata terbelalak. "Mengapa? Karena namaku? Apa hubungannya? Apakah orang yang bernama Kent pasti lahir di tempat itu juga?" "Melihat keadaannya, kemungkinan itu ada," sahut Poirot dengan lambat sekali. "Melihat keadaannya, mengerti kau!" Nada suara Poirot yang penuh arti, mengherankan kedua orang polisi itu. Charles Kent sendiri, berubah Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 328 Ilyas Mak’s eBooks Collection wajahnya menjadi merah padam. Untuk sesaat kukira ia akan menyerang Poirot. Tetapi kemudian ia mengubah pikirannya dan tertawa dengan nada sumbang. Poirot mengangguk seolah-olah merasa puas, lalu keluar dari ruangan. Tidak lama kemudian kedua petugas polisi itu pun keluar pula menemaninya. "Kita akan memeriksa keterangannya," ujar Raglan. "Tetapi saya rasa ia tidak berdusta. Meskipun demikian, ia hanya dapat membersihkan dirinya dengan menerangkan apa yang dilakukannya di Fernly. Mungkin dialah pemeras yang kita cari. Tetapi sebaliknya, andaikata ceritanya benar, maka tak mungkin ia tersangkut dalam pembunuhan ini. Ketika ia ditahan, padanya ditemukan uang sejumlah sepuluh pound— jumlah uang yang cukup besar. Saya kira, mungkin sekali uang empat puluh pound itu dibayarkan kepadanya— nomor serinya tidak cocok,tetapi ia barangkali telah langsung memakainya. Rupanya Tuan Ackroyd telah memberikan uang itu kepadanya, dan ia secepatcepatnya kabur dengan uang itu. Dan apa yang Anda maksudkan dengan ucapan bahwa Kent adalah kota kelahirannya? Apa hubungannya?" "Tidak ada hubungan sama sekali," sahut Poirot ramah. "Hanya sebuah ide kecil saja. Saya, saya terkenal dengan ide-ide kecil ini." "Benarkah?" tanya Raglan, sambil memperhati~ kannya dengan pandangan bingung. Si kepala polisi tertawa terbahak-bahak. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 329 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Sering sekali saya mendengar Inspektur Japp mengatakan itu. Tuan Poirot dan ide-ide kecilnya! Terlalu fantastis bagiku. Tetapi ide-ide tersebut selalu mengandung arti." "Anda menertawakan saya," sahut Poirot tersenyum, "tetapi tidak mengapa. Kadang-kadang orang tua tertawa paling akhir. Dan pada saat ituyang mudamuda dan pintar sama sekali tidak bisa tertawa." Dan sambil mengangguk kepada mereka dengan sikapnya yang bijaksana, Poirot melangkah ke jalanan. Poirot dan aku makan siang beraama di aebuah hotel. Sekarang aku tahu bahwa segala sesuatu telah menjadi jelas baginya pada saat itu. Telah diperolehnya keterangan terakhir yang dibutuhkannya untuk menuntunnya ke arah kebenaran. Tetapi pada waktu itu, aku belum menduganya. Aku telah menilai kepercayaannya akan dirinya sendiri, terlalu tinggi. Dan aku menyangka bahwa hal hal yang membingungkanku juga membingungkannya. Yang merupakan teka-teki paling besar bagiku adalah apa yang dikerjakan Charles Kent di Fernly. Pertanyaan ini berulang-ulang timbul dalam diriku. Tetapi aku tidak dapat menjawabnya dengan memuaskan. Akhimya dengan hati-hati aku menanyakannya kepada Poirot.Jawabannya diberikan dengan langsung. "Mon ami aku rasa, aku tidak tahu." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 330 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ah, yang benar?" kataku kurang percaya. "Sungguh benar. Kalau kukatakan, kepergiannya ke Fernly malam itu adalah karena ia dilahirkan di Kent, kurasa kau akan menganggap penjelasanku ini tidak masuk akal." Aku mengawasinya. "Memang rasanya tidak masuk akal," sahutku dengan kering. "Ah!" keluh Poirot dengan rasa kasihan. "Yah, tidak mengapalah. Aku masih mempunyai ideku yang-kecil itu." Bab Sembilan Belas FLORA ACKROYD EESOKAN paginya ketika aku kembali dari mengunjungi pasien-pasienku, aku dipanggil oleh Inspektur Raglan. Kuhentikan mobilku dan inspektur itu segera menaiki tangga mobil. "Selamat pagi, Dokter Sheppard," sapanya. "Nah, alibi orang itu ternyata benar." "Charles Kent?" "Charles Kent. Pelayan bar di Dog and Whistle yang bemama Sally Jones, mengingatnya dengan baik sekali. Ia mengenali orang itu dari antara lima buah potret yang kuperlihatkan padanya. Ketika Kent masuk ke dalam bar, waktu baru saja menunjukkan pukul sepuluh kurang seperempat. Sedangkan Dog and Whistle lebih dari satu mil jauhnya dari Fernly Park. Gadis itu mengatakan bahwa Charles Kent membawa uang banyak sekali—ia melihatnya mengeluarkan segumpal uang dari dompetnya. Hal ini agak mengherankan gadis itu, untuk melihat orang semacam itu dan yang memakai sepatu butut sekali. Pasti dia yang mencuri uang empat puluh pound itu." "Apakah orang itu masih menolak untuk menerangkan maksud kedatangannya ke Fernly?" "Ia keras kepala seperti seekor- keledai. Saya telah K Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 332 Ilyas Mak’s eBooks Collection berbicara melalui telepon dengan Hayes pagi ini." "Hercule Poirot mengatakan, ia tahu mengapa orang tersebut pergi ke sana malam itu," aku memberitahukannya. "Benarkah?" teriak inspektur itu dengan gairah sekali. "Ya," sahutku dengan jahat. "Katanya orang itu pergi ke sana karena ia dilahirkan di Kent." Aku senang sekali meneruskan rasa ketidakpuasanku. Raglan menatapku satu dua menit dengan tidak mengerti. Lalu wajahnya yang menyerupai musang itu menyeringai, dan ia lalu menepuk dahinya dengan penuh arti. "Sudah sampai ke otak," ujarnya. "Saya sudah menduganya selama beberapa waktu. Orang tua yang malang. Itulah sebabnya ia mengundurkan diri dan tinggal di sini. Mungkin, memang merupakan suatu kelemahan dari keluarganya. Ia mempunyai seorang kemenakan laki-laki yang sinting." "Apa benar?" tanyaku dengan heran. "Ya. Apakah ia tidak pernah menceritakannya pada Anda? Saya kira orangnya sih cukup jinak dan sebagainya, tetapi ia benar-benar gila, kasihan." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 333 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Siapa yang menceritakannya pada Anda?" Lagi-lagi Inspektur Raglan menyeringai. "Kakak perempuan Anda, Nona Sheppard, ia menceritakannya padaku." Caroline benar-benar mengagumkan. Ia tidak mau berhenti sebelum mengetahui hal-hal yang paling kecil mengenai rahasia keluarga setiap orang. Sayang sekali aku belum berhasil meyakinkannya agar menyimpan rahasia-rahasia itu untuk dirinya sendiri. "Naiklah, In spektur," undangku, sambil membuka pintu mobil. "Kita akan bersama-sama pergi ke The Larcher, dan memberitahukan kabar yang terakhir pada teman kita dari Belgia itu." "Boleh juga, saya kira. Meskipun ia agak sinting, tetapi petunjuk yang diberikannya pada saya tentang sidik jari itu sungguh berguna. Poirot kurang menyenangi pemuda Kent itu. Tetapi siapa tahu— mungkin sesuatu yang berguna tersembunyi di baliknya." Poirot menerima kami dengan sikapnya yang ramah seperti biasa. Ia mendengarkan perkembangan baru yang diceritakan inspektur itu padanya, sambil mengangguk sekali- kali. "Tampaknya semua beres, bukan?" keluh Inspektur Raglan dengan murung. "Seorang tidak dapat membuPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 334 Ilyas Mak’s eBooks Collection nuh orang lain di suatu tempat tertentu, bilamana ia sendiri sedang minum-minum di sebuah bar di tempat yang jaraknya kurang lebih satu mil dari tempat pembunuhan itu." "Apakah Anda akan membebaskannya?" "Itulah jalan satu-satunya yang harus kita tempuh. Kita tidak dapat menahannya atas dasar, mendapatkan uang dengan cara yang kurang baik. Kita tidak dapat membuktikannya." Inspektur Raglan dengan kesal melempar sebatang korek api ke dalam perapian. Poirot menangkapnya dan menaruhnya ke dalam sebuah wadah kecil yang khusus disediakan untuk maksud itu. Gerakannya persis seperti mesin. Aku merasakan bahwa pikirannya sedang sibuk dengan sesuatu hal yang lain sama sekali. "Kalau saya jadi Anda," akhirnya ia menyarankan, "saya belum akan membebaskan pemuda Kent itu sekarang." "Apa yang Anda maksudkan?' Raglan menatapnya. "Apa yang saya katakan tadi. Saya, tidak akan membebaskannya sekarang." "Anda tokh tidak berpikir kalau ia tersangkut dalam soal pembunuhan itu, bukan?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 335 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Saya kira, memang tidak—tetapi kita belum bisa memastikannya sekarang." "Tetapi bukankah baru saja saya katakan kepada Anda —" Poirot mengangkat tangannya memprotes. Mais oui, mai oui. Saya mendengamya. Saya tidak tuli,—maupun tolol, syukur kepada Allah! Tetapi tidakkah Anda menyadari bahwa Anda mendekati persoalan ini dari arah yang salah?" Inspektur Raglan menatapnya dengan tajam. "Saya kurang mengerti maksud Anda. Coba dengarkan, kita tahu Tuan Ackroyd masih hidup pada pukul sepuluh kurang seperempat. Anda mengatahuinya, bukan?" Poirot memandangnya sebentar, kemudian menggelengkan kepalanya dengan tersenyum sekilas. "Saya tidak mengakui sesuatu yang belum—dibuktikan!" "Kita mempunyai banyak bukti mengenai hal ini. Kita mempunyai pemyataan Nona Flora." "Bahwa ia mengucapkan selamat malam kepada pamannya? Tetapi saya—saya tidak selalu percaya apa yang dikatakan seorang wanita muda pada saya— tidak, meskipun ia cantik menarik." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 336 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tetapi sudahlah, Tuan. Parker melihatnya keluar dari pintu." "Tidak."Suara Poirot tiba-tiba menggeledek dengan tajam. "Itu justru yang tidak dilihatnya. Saya telah memuaskan diri mengenai hal ini dengan mengadakan satu eksperimen kecil, kemarin—kau ingat, Dokter? Parker melihatnya di luar pintu, dengan tangan pada pegangan pintu. Ia tidak melihat Nona Flora keluar dari ruangan Ackroyd." "Kalau begitu—dari mana dia?" "Mungkin dari tangga." "Tangga?" "Itulah ide kecil saya—ya." "Tetapi tangga itu menuju ke kamar tidur Ackroyd." "Tepat." Masih saja inspektur itu menatapnya. "Menurut Anda, is baru saja dari kamar tidur pamannya? Dan mengapa tidak. Mengapa ia harus membohong mengenai hal ini?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 337 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Ah! Itu pertanyaan yang tepat. Semua tergantung pada apa yang dikerjakannya di sana, bukan?" "Anda maksud—uang itu? Jangan mengatakan yang bukan-bukan. Anda tokh tidak mau mengatakan kalau Nona Ackroyd-lah yang mengambil uang empat puluh pound itu?" "Saya tidak mengatakan apa-apa," sahut Poirot. "Tetapi saya mau mengingatkan Anda akan satu hal. Hidup ini tidaklah mudah bagi ibu dan anak. Banyak tagihan—selalu ada kerewelan soal uang dalam jumlah jumlah kecil. Mungkin gadis itu sangat membutuhkan sejumlah uang. Dan bayangkanlah sendiri apa yang kemudian terjadi. Ia mengambil uang itu, lalu menuruni tangga kecil itu. Tiba di tengah tangga, didengarnya bunyi gelas beradu di gang. Ia tahu sekali bunyi itu— Parker sedang menuju ke kamar kerja. Dan gadis itu tidak mau Parker melihatnya menuruni tangga. Parker tidak akan melupakannya. Parker akan berpendapat bahwa hal ini ganjil sekali. Dan bilamana hilangnya uang diketahui, Parker akan segera ingat akan gadis yang sedang menuruni tangga itu. Flora masih sempat berlari ke pintu kamar kerja—tangannya memegang pegangan pintu, untuk memperlihatkan bahwa ia baru ssja keluar tatkala Parker muncul di ambang pintu. Ia mengucapkan kalimat pertama yang timbul di pikirannya. Yaitu ulangan dari perintah Roger Ackroyd malam itu. Kemudian ia naik ke kamar tidurnya sendiri." "Ya, tetapi sesudah itu," Inspektur itu mendesak, "ia mestinya menyadari betapa pentingnya mengatakan hal yang sebenamya. Oh, sedangkan seluruh perkara Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 338 Ilyas Mak’s eBooks Collection ini tergantung dari kebenaran ucapannya itu!" "Kemudian," sambung Poirot dengan nada kering, "keadaan menjadi ngak sulit bagi Mademoiselle Flora. Kepadanya diberitahukan dengan sederhana, bahwa polisi ada di sini karena telah terjadi pencurian. Tentu saja ia langsung menyangka bahwa hilangnya uang itu telah diketahui. Pikiran satu-satunya adalah mempertahankan ceritanya. Tatkala ia mendengar kalau pamannya mati terbunuh, ia menjadi panik. Wanita muda jaman ini, monsieur, tidak mudah pingsan, kecuali bilamana ia kaget sekali. Eh bien! Begitulah duduk perkaranya. Ia akan mempertahankan ceritanya, atau mengakui segala-galanya. Dan seorang gadis muda dan cantik tidak senang mengakui bahwa ia seorang pencuri—terutama di hadapan orang~orang yang penghargaannya terhadap dirinya ingin sekali dipertahankannya." Raglan memukul meja. "Saya tidak mau mempercayainya," bentaknya. "Tidak masuk akal. Dan Anda — Anda telah mengetahuinya selama ini?" "Kemungkinan ini sudah timbul dalam pikiran saya sejak semula," Poirot mengakui, "saya yakin sekali selama ini, bahwa Mademoiselle Flora menyembunyikan sesuatu terhadap kita. Dan untuk memuaskan diri, kami lalu mengadakan eksperimen kecil itu. Dokter Sheppard menemani saya." "Suatu tes untuk Parker, kau katakan saat itu," tuPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 339 Ilyas Mak’s eBooks Collection duhku dengan nada pahit. "Mon ami," Poirot menyatakan penyesalannya, "seperti telah kukatakan padamu saat itu, seorang tokh harus mengatakan sesuatu." Inspektur Raglan bangkit berdiri. "Hanya satu hal yang dapat kita lakukan," ujarnya. "Kita harus menanyai wanita muda itu sekarang juga. Maukah Anda ikut dengan saya ke Fernly, Tuan Poirot?" "Tentu saja. Dokter Sheppard akan mengantarkan kita dengan mobilnya." Aku menurut dengan senang hati. Kami diantarkan ke ruang bilyar setelah kami mengutarakan maksud kami untuk bertemu dengan Nona Ackroyd. Flora dan Mayor Blunt sedang duduk di pinggir jendela. "Selamat pagi, Nona Ackroyd," sapa Inspektur Raglan. "Bolehkah kami berbicara dengan Anda sendirian?" Blunt langsung berdiri dan menuju ke pintu. "Ada apa?" tanya Flora dengan gelisah. "jangan pergi, Mayor Blunt. Ia boleh tetap di sini, bukan?" tanyanya sambil berpaling kepada Inspektur Raglan. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 340 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Terserah kepada Anda," sahut inspektur itu dengan nada kering. "Ada satu dua pertanyaan yang harus saya ajukan kepada Anda, Nona, tetapi saya cenderung untuk melakukannya secara tertutup. Dan saya kira Anda pun akan lebih menyenanginya." Flora memandangnya dengan tajam. Kulihat wajahnya berubah pucat. Kemudian ia berpaling dan berbicara kepada Blunt. "Aku ingin kau tetap di sini—jangan pergi—ya aku sungguh-sungguh menginginkannya. Apa pun yang hendak dikatakan Inspektur Raglan kepadaku, aku lebih suka kalau kau ikut mendengarkannya." Raglan mengangkat bahunya. "Nah, kalau memang itu yang Anda inginkan, saya tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Nona Ackroyd, Tuan Poirot telah menunjukkan kami satu kemungkinan lain. Ia mengatakan bahwa Anda tidak berada di dalam kamar kerja paman Anda, Jum'at malam yang lalu. Dan Anda sama sekali tidak menemui Tuan Ackroyd untuk mengucapkan selamat malam padanya. Sebaliknya, pada saat itu Anda sedang menuruni tangga yang menuju ke kamar tidur paman Anda. Dan tatkala itu Anda mendengar Parker mendatangi dari gang." Pandangan Flora beralih kepada Poirot. Laki-laki kecil itu mengangguk kepadanya. "Mademoiselle, hari itu, ketika kita sama-sama duduk mengelilingi meja, saya telah memohon kepada Anda Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 341 Ilyas Mak’s eBooks Collection agar berterus terang kepada saya. Apa yang disembunyikan orang terhadap Papa Poirot, akan diketahuinya juga. Memang betul demikian, bukan? Baiklah, saya akan menolong Anda.Anda yang mengambil uang itu, bukan?" "Uang itu?" teriak Blunt dengan tajam. Ruang itu sepi selama paling sedikit satu menit. Flora meluruskan tubuhnya dan berkata, "Tuan Poirot memang benar. Saya yang mengambil uang itu. Saya yang mencurinya. Saya seorang pencuri— ya, seorang pencuri kecil biasa yang hina. Sekarang Anda tahu! Saya girang semuanya terbongkar sekarang. Hari-hari terakhir ini merupakan sebuah mimpi yang buruk!" Dengan tiba-tiba ia duduk dan menyembunyikan wajahnya di balik kedua belah tangannya. Dengan suara serak ia berbicara melalui celahcelah jari tangannya. "An da sekalian tidak tahu, bagaimana hidup saya sejak saya tinggal di sini. Menginginkan sesuatu, menggunakan segala macam tipu muslihat untuk memperolehnya, berdusta, menipu, menumpuk tagihan, berjanji untuk membayar—oh! Saya membenci diri sendiri, bila mengingatnya! Itulah yang mempertemukan kami, Ralph dan saya. Kami keduaduanya berkeprihadian lemah! Saya mengerti dirinya dan saya mengasihaninya—karena pada dasarnya saya pun sama seperti dia. Kami tidak cukup kuat untuk berdiri sendiri, Ralph maupun saya. Kami manusia yang lemah, hina dan menyedihkan." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 342 Ilyas Mak’s eBooks Collection Gadis itu memandang Blunt dan sekonyong-konyong menghentakkan kakinya. "Mengapa kau memandang aku seperti itu—seakan kau tidak mempercayainya? Mungkm aku seorang pencuri—tetapi meskipun demikian, sekarang aku jujur. Aku tidak berdusta lagi. Aku tidak berpura-pura bertingkah laku seperti gadis yang kau sukai, muda belia, tidak berdosa dan sederhana. Aku tidak peduli bila kau tidak mau melihatku lagi. Aku benci, aku muak akan diriku sendiri— tetapi kau harus percaya akan satu hal. Kalau dengan berterus terang aku dapat membuat keadaan lebih baik bagi Ralph, aku sudah lama melakukannya. Tetapi aku menyadari, bahwa hal ini sama sekali tidak akan membuat keadaan bertambah baik baginya—bahkan keadaan akan menjadi lebih buruk_dari semula. Aku tidak merugikannya dengan mempertahankan kebohonganku." "Ralph," keluh Blunt. "Aku mengerti—lagi-lagi Ralph." "Kau tidak mengerti," bantah Flora dengan putus asa. "Kau tidak akan bisa mengerti." Gadis itu berpaling kepada Inspektur Raglan. "Saya akui segalanya, saya sedang kebingungan karena membutuhkan uang. Saya tidak melihat Paman lagi, setelah ia meninggalkan meja makan. Mengenai uang itu, Anda dapat bertindak semau Anda. Keadaan tidak akan menjadi bertambah buruk daripada sekarang ini!" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 343 Ilyas Mak’s eBooks Collection 260 Tiba-tiba ia tidak dapat menguasai dirinya lagi. Sambil menutupi mukanya dengan kedua belah tangannya, ia lari ke luar ruangan. "Nah," ujar Inspektur Raglan dengan datar, "demikianlah keadaannya." Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Blunt maju mendekatinya. "Inspektur Raglan,"tegurnya dengan tenang, "uang itu diberikan kepada saya oleh Tuan Ackroyd untuk suatu tujuan tertentu. Nona Ackroyd tidak pernah menyentuhnya! Pengakuannya tadi, tidak benar. Maksudnya adalah untuk melindungi Kapten Paton. Tetapi kejadian yang sebenarnya adalah seperti yang saya katakan tadi. Dan saya bersedia menjadi saksi dan disumpah." Ia membungkuk dengan canggung, lalu segera berbalik dan meninggalkan ruangan. Poirot secepat kilat mengikutinya dan menyusulnya di gang. "Monsieur—sebentar,saya mohon, tunggulah sebentar. "Ada apa, Tuan?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 344 Ilyas Mak’s eBooks Collection Blunt tampak tidak sabar sekali. Dengan muka berkerut dipandangnya Poirot. "Mengenai ini," ujar Poirot dengan cepat, "saya tidak dapat dibohongi dengan khayalan Anda tadi. Benar-benar tidak. Sebenarnya memang Nona Flora yang mengambil uang itu. Tetapi meskipun demikian, pikiran Anda baik sekali—dan ini menyenangkan hati saya. Perbuatan Anda sungguh mulia. Anda seorang laki-laki yang berpikir dan bertindak cepat." "Saya sama sekali tidak tertarik akan pendapat Anda. Terima kasih," sahut Blunt dingin. Sekali lagi ia bergerak seakan-akan mau pergi. Tetapi Poirot yang sama sekali tidak merasa tersinggung, meletakkan tangannya di atas lengan Blunt dan menahannya. "Ah! Tetapi Anda harus mendengarkan saya. Masih ada yang harus saya katakan. Beberapa hari yang lalu saya berbicara tentang menyembunyikan sesuatu. Baik, selama ini saya sudah tahu apa yang Anda sembunyikan. Anda amat mencintai Mademoiselle Flora. Sejak pertama kali Anda melihatnya, bukankah begitu? Oh! janganlah kita malu mengatakan hal ini—mengapa orang Inggris menganggap perlu mengutarakan cintanya secara sembunyi seakan-akan hal ini adalah suatu rahasia yang memalukan? Anda mencintai mademoiselle Flora. Anda betusaha menyembunyikan fakta ini terhadap dunia luar. Ini baik sekali—begitulah seharusnya. Tetapi turutilah nasihat Hercule Poirot — jangan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 345 Ilyas Mak’s eBooks Collection sembunyikan cinta Anda terhadap mademoiselle sendiri." Blunt menunjukkan sikap yang kurang sabar selama Poirot berbicara. Tetapi kata-kata terakhir menarik perhatiannya. "Apa maksud Anda dengan ucapan itu?" tuntutnya tajam. "Anda menyangka bahwa ia mencintai Capitaine Ralph Paton—tetapi saya, Hercule Poirot berkata pada Anda, hal itu tidak benar. Mademoiselle Flora menerima Kapten Paton untuk menyenangkan hati pamannya. Dan juga karena dengan perkawinan ini ia melihat cara untuk lolos dari kehidupannya di sini, yang terus terang saja, makin lama makin tidak tertahankan baginya. Ia menyukai Paton. Di antara mereka terdapat rasa simpati dan saling pengertian. Tetapi cinta— tidak! Bukan Kapten Paton yang dicintai mademoiselle Flora." "Sialan, apa maksud Anda?" tanya Blunt. Kulihat wajahnya yang terbakar matahari bertambah merah. "Selama ini Anda buta, monsieur. Buta! Gadis itu seorang yang setia. Ralph Paton sedang berada dalam kesusahan. Dan dia merasa berkewajiban untuk terus membela Ralph." Aku merasa, sudah tiba saatnya aku membantu Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 346 Ilyas Mak’s eBooks Collection Poirot meyakinkan Blunt. "Kakak perempuanku tadi malam mengatakan pada saya," aku membesarkan hatinya, "bahwa Flora sama sekali tidak, dan tidak akan pernah mencintai Ralph Paton. Dan kakakku selalu benar mengenai soal-soal seperti ini." Blunt mengabaikan jasa baikku. Ia berbicara kepada Poirot. "Apakah Anda benar-benar mengira ——?" mulainya lalu berhenti. Blunt adalah laki-laki yang susah sekali menyatakan perasaannya. Poirot, sama sekali tidak mempunyai ketidakmampuan tersebut. "Jika Anda meragukan ucapan saya, tanyakanlah sendiri padanya, monsieur. Tetapi mungkin Anda tidak mempedulikannya lagi—karena soal uang itu —" Blunt tertawa kesal. "Anda kira saya akan menyalahkannya? Roger selalu bersikap aneh tentang uang. Gadis itu berada dalam kesulitan dan tidak berani menceritakannya pada pamannya. Gadis malang. Gadis yang malang dan kesepian." Poirot melihat ke pintu samping dengan sikap yang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 347 Ilyas Mak’s eBooks Collection bijaksana. "Kalau saya tidak salah, Mademoiselle Flora pergi ke halaman," gumamnya. "Saya seorang yang tolol sekali," ujar Blunt tibatiba. "Yang kami bicarakan hanyalah yang bukan- bukan. Persis seperti salah satu sandiwara Denmark itu. Tetapi Anda seorang yang baik, Tuan Poirot. Terima kasih." Diraihnya tangan Poirot dan dijabatnya dengan keras, sehingga Poirot menggerenyit kesakitan. Kemudian Blunt melangkah ke pintu samping dan menuju ke halaman. "la bukan seorang yang tolol," gumam Poirot sambil mengurut tangannya dengan perlahan. "Ia hanya seorang yang menjadi tolol karena cinta." Bab Dua Puluh NONA RUSSELL NSPEKTUR Raglan telah menerima suatu pukulan yang hebat. Ia seperti juga kami, sama sekali tidak dapat dibohongi dengan dusta Mayor Blunt yang berani. Sepanjang perjalanan pulang ke desa, ia tidak henti-hentinya mengeluh. "Pengakuan Blunt ini mengubah segala-galanya. Saya tidak tahu apakah Anda menyadarinya, monsieur Poirot?" "Saya kira demikian, ya, saya kira begitu," jawab Poirot. "Karena saya telah lama mengetahui keadaan ini." Tetapi Inspektur Raglan yang baru saja setengah jam yang lalu mendengarnya, memandang Poirot dengan jengkel dan meneruskan membicarakan penemuan -penemuannya. "Dan bagaimana dengan alibi-alibi itu sekarang. Tidak berguna sama sekali! Harus dimulai lagi dari permulaan. Harus dicari tahu lagi, apa yang dikerjakan setiap orang mulai dari pukul setengah sepuluh ke atas. Pukul sembilan tiga puluh itulah waktu yang harus kita perhatikan. Nasihat Anda mengenai Kent benar sekali. Untuk sementara janganlah kita membebaskannya. Coba kita periksa lagi—pukul sembilan lebih empat puluh lima menit, ia berada di Dog and I Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 349 Ilyas Mak’s eBooks Collection Whistle. Kalau ia berlari, ia dapat tiba di sana dalam waktu seperempat jam. Jadi mungkin sekali yang didengar oleh Raymond adalah suara Kent yang sedang berbicara kepada Tuan Ackroyd —menuntut uang, yang mana oleh Tuan Ackroyd ditolaknya. Tetapi satu hal sudah jelas—bukan ia yang melakukan panggilan telepon itu. Stasiun terletak setengah mil di jurusan lain—dan jaraknya dari Dog and Whistle lebih dari satu setengah mil. Dan Kent berada di Dog and Whistle sampai kurang lebih pukul sepuluh lewat sepuluh menit. Sialan, panggilan telepon itu! Kita selalu bertabrakan dengan hal ini." "Memang benar," Poirot mengakui. "Aneh sekali." "Mungkin sekali ketika Kapten Paton memanjat masuk ke dalam kamar pamannya, ia menemukannya dalam keadaan terbunuh. Mungkin sekali dialah yang menelepon. Ia menjadi takut. Disangkanya ia akan dituduh. Lalu ia melarikan diri. Ini mungkin sekali, bukan?" "Mengapa ia harus menelepon?" "Barangkali ia tidak yakin benar kalau pamannya telah meninggal. Ia berpikir, sebaiknya Dokter disuruh datang ke sana secepat mungkin. Tetapi ia tidak mau memperlihatkan diri. Benar, begitulah duduknya perkara menurut saya. Bagaimana pendapat Anda tentang teori saya ini? Cukup meyakinkan menurut pendapat saya." Inspektur Raglan dengan congkak membusungkan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 350 Ilyas Mak’s eBooks Collection dadanya. Tampaknya ia demikian bangga akan dirinya sendiri, sehingga tidak ada gunanya bagi kami untuk mengatakan sepatah kata pun. Kami tiba kembali di rumahku pada saat itu. Aku bergegas masuk, menemui pasien-pasienku yang sudah menunggu cukup lama. Kubiarkan Poirot berjalan ke kantor polisi bersama Inspektur Raglan. Setelah menyuruh pasien terahir pulang, aku menuju ke sebuah ruangan di bagian belakang rumah, yang kusebut bengkelku—aku sungguh bangga dengan radio buatanku sendiri. Caroline membenci bengkelku. Aku menyimpan alat-alatku di sana. Dan Annie dilarang masuk untuk menyapu dan mengepel. Aku baru saja membetulkan bagian dalam weker, yang oleh seisi rumah sudah dicap sebagai tidak becus, tatkala pintu dibuka dan kepala Caroline muncul dari balik pintu. "Oh! Di situkah kau, James," tegurnya dengan sangat tidak senang. "Tuan Poirot ingin bertemu denganmu." "Oh," keluhku dengan kesal. Munculnya Caroline yang tiba-tiba itu telah mengejutkanku, sehingga sepotong kecil perkakas mesin terlepas dari peganganku. "Kalau ia ingin bertemu denganku ia boleh masuk ke sini." "Di sini?" tanya Caroline. "Itu yang kukatakan.—di sini." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 351 Ilyas Mak’s eBooks Collection Caroline mendengus tidak senang dan mengun durkan diri. Beberapa saat kemudian ia datang mengantarkan Poirot masuk ke bengkelku. Segera ia keluar lagi dan membanting pintu di belakangnya. "Aha! Kawan," tegur Poirot, sambil mendekat dan menggosok-gosok tangannya. "Kau lihat, tidak mudah menyuruhku pergi!" "Sudah selesai dengan inspektur itu?" tanyaku. "Sudah, untuk sementara. Dan kau, apakah kau sudah selesai memeriksa pasien-pasienmu?" "Sudah." Poirot duduk dan mengawasiku. Kepalanya yang berbentuk telur agak dimiringkan. Sikapnya seperti orang yang sedang menonton sebuah lelucon yang lucu sekali. "Kau keliru," ujamya akhirnya. "Masih ada satu pasien lagi yang harus kauperiksa." "Tidak kau sendiri, bukan?" seruku dengan heran. "Ah, bukan aku, bien entendu. Aku, kesehatanku baik sekali. Tidak, sesungguhnya hal ini merupakan suatu complot dari pihakku. Ada seorang yang ingin kujumpai, Anda mengerti—tetapi seluruh kampung tidak perlu mengetahuinya—dan ini akan terjadi jika wanita itu kelihatan datang ke rumahku—karena orang itu Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 352 Ilyas Mak’s eBooks Collection adalah seorang wanita. Tetapi kepadamu ia pernah datang sebagai seorang pasien." "Nona Russell!" seruku. "Precisement. Aku ingin sekali berbicara padanya. Maka kukirimi ia surat dan membuat perjanjian untuk bertemu di ruang praktekmu. Kau tidak marah kepadaku, bukan?" "Sebaliknya," tukasku. "Tentu saja, kalau aku diijinkan hadir waktu pembicaraan itu berlangsung?" "Sudah tentu! Apalagi di ruang praktekmu sendiri!" "Kau tahu," ujarku sambil melemparkan kembali sepit yang kupegang, "seluruh kejadian ini luar biasa menariknya. Tiap perkembangan baru seakan-akan merupakan guncangan pada sebuah kaleidoskop—keseluruhannya berubah sama sekali. Dan mengapa kau begitu ingin bertemu dengan Nona Russell?" Poirot mengangkat kedua alisnya. "Sudah jelas sekali bukan?" gumamnya. "Nah, mulai lagi," gerutuku. "Dalam pandanganmu, segala sesuatu itu jelas. Tetapi kau membiarkanku berjalan di dalam kabut." Poirot menggelengkan kepalanya dengan ramah kepadaku. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 353 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kau menertawakanku. Ambil saja persoalan mademoiselle Flora. Si inspektur heran sekali—tetapi kau— kau sama sekali tidak heran." "Tetapi aku tidak pernah menduga kalau dia pencurinya," bantahku. "Hal itu—barangkali tidak. Tetapi aku memperhatikan wajahmu. Dan kau tidak—seperti Inspektur Raglan— terkejut dan tidak percaya. " Aku berpikir satu dua menit. "Mungkin kau benar," sahutku akhirnya. "Sudah lama aku merasakan bahwa Flora menyembunyikan sesuatu. Maka kebenarannya tatkala kejadian itu terbongkar, secara tidak sadar sudah kuduga. Kejadian ini amat mengejutkan Inspektur Raglan, kasihan." "Ah! pour ça, oui! Laki-laki yang malang itu harus mengatur kembali seluruh teorinya.Aku menarik keuntungan dari keadaan jiwanya yang sedang bingung. Kubujuknya supaya memberikan aku ijin untuk melakukan sesuatu." "Yaitu?" Poirot mengeluarkan sehelai kertas yang bertuliskan beberapa kata, dari sakunya, lalu membacakannya dengan jelas. "Selama beberapa hari polisi telah mencari Kapten Ralph Paton, keponakan Tuan Ackroyd dari Fernly Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 354 Ilyas Mak’s eBooks Collection Park, yang meninggal dengan tragis pada Jum'at yang lalu. Kapten Paton ditemukan di Liverpool, ketika ia bersiap-siap hendak berangkat ke Amerika." Poirot melipat kembali kertas itu. "Kabar ini, Kawanku, akan dimuat di koran besok pagi." Aku menatapnya dengan bingung. "Tetapi—itu tidak benar! Ia tidak di Liverpool!" Poirot tersenyum kepadaku. "Kau pintar sekali. Kau berpikir dengan cepat! Tidak, ia tidak ditemukan di Liverpool. Inspektur Raglan sangat tidak senang untuk membiarkanku mengirim tulisan ini ke koran. Terutama sekali karena aku tidak dapat memberitahukan alasanku. Tetapi aku meyakinkannya, bahwa hasilnya akan sangat menarik hati. Maka ia lalu memberi ijinnya, setelah menegaskan kalau ia sama sekali tidak mau menanggung akibatnya." Kutatap Poirot dengan mata membelalak. Poirot balas memandangku dengan tersenyum. "Aku tidak mengerti," ujarku akhirnya, "apa yang kau harapkan dari berita itu." "Seharusnya kau menyuruh sel-selmu yang kecil Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 355 Ilyas Mak’s eBooks Collection kelabu itu bekerja," jawab Poirot dengan serius. Ia berdiri dan mendekati meja. "Rupanya kau sangat menggemari segala sesuatu yang berhubungan dengan mesin," ujarnya setelah memperhatikan hasil kerjaku. Setiap orang mempunyai hobinya masing-masing. Aku segera menarik perhatian Poirot kepada radio bikinanku sendiri. Meliliat perhatiannya tertarik, aku lalu memperlihatkan padanya beberapa hasil buatanku sendiri—barang-barang kecil tetapi berguna dalam rumah tangga. "Seharusnya," ujar Poirot, "kau menjadi seorang pembuat penemuan-penemuan baru seperti ini. Dan bukan seorang dokter. Tetapi saya dengar bel berbunyi— nah, pasienmu sudah datang. Mari kita pergi ke kamar praktek." Pernah sebelumnya aku terpesona oleh sisa-sisa kecantikan wajah si pengatur rumah tangga. Pagi ini kejadian itu terulang lagi. Perawakannya yang tinggi dan tegak, mengenakan pakaian hitam yang sederhana. Melihat sikapnya yang berdikari, matanya yang besar dan berwarna gelap dan pipinya yang merah, yang biasanya pucat, aku menyadari bahwa sebagai gadis remaja ia cantik luar biasa. "Selamat pagi, mademoiselle, " tegur Poirot. "Silakan duduk. Dokter Sheppard telah berbaik hati mengijinkan saya menggunakan kamar prakteknya. Saya ingin Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 356 Ilyas Mak’s eBooks Collection sekali bercakap-cakap dengan Anda." Nona Russell duduk dengan tenang seperti biasa. Bila dalam hatinya ia merasa kesal, maka kejengkelannya itu tidak tampak dari luar. "Mudah-mudahan Anda tidak tersinggung. Tetapi saya rasa, tindakan Anda ini agak ganjil," sindirnya. "Nona Russell—saya ada kabar untuk Anda." "Benarkah?" "Charles Kent telah ditahan di Liverpool." Tak ada sebuah otot pun di wajahnya bergerak. Ia hanya membuka matanya lebih lebar sedikit dan bertanya dengan agak menantang, "Lalu, ada apa?" Pada saat itu, sekonyong-konyong aku ingat— persamaan yang telah membuatku berpikir selama ini. Sikap Charles Kent yang menantang, yang menyerupai sikap Nona Russell. Suara kedua orang ini, yang satu kasar sedangkan yang satu lagi, halus seperti suara seorang wanita dari keluarga baik-baik —nadanya sama benar. Rupanya malam itu, di luar pagar Fernly Park, aku teringat akan Nona Russell. Kupandang Poirot dengan pandangan penuh arti, yang dibalasnya dengan anggukan yang hampir tidak kentara. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 357 Ilyas Mak’s eBooks Collection Sebagai jawaban atas pertanyaan Nona Russell, ia mengangkat kedua tangannya dengan sikap seorang Perancis tulen. "Saya kira, Anda akan tertarik," jawabnya lembut. "Tetapi, saya tidak tertarik," sangkal Nona Russell. "Siapakah Charles Kent ini sebenamya?" "Ia, laki-laki yang berada di Fernly pada malam pembunuhan itu, Mademoiselle." "Begitukah?" "Untung saja ia mempunyai alibi. Pada pukul sepuluh kurang seperempat ia ada di sebuah tempat minum, yang jaraknya satu mil dari sini." "Untung baginya," komentar Nona Russell. "Tetapi kami masih tetap belum tahu, apa yang dilakukannya di Fernly, siapa yang ditemuinya, misalnya." "Sayang, saya tidak dapat membantu Anda sama sekali," ujar Nona Russell dengan sopan. "Saya tidak mendengar apa pun. Kalau hanya soal ini yang hendak Anda bicarakan —" Ia bergerak, seakan mau berdiri. Poirot menahannya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 358 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Bukan hanya soal itu saja," jawabnya halus. "Pagi ini terjadi perkembangan baru. Temyata Tuan Ackroyd tidak dibunuh pada pukul sepuluh kurang seperempat, tetapi sebelumnya. Antara pukul sembilan kurang sepuluh, yaitu ketika Dokter Sheppard pulang, dan pukul sepuluh kurang seperempat." Kulihat wajah Nona Russell menjadi pucat seperti mayat. Tubuhnya goyah ke muka. "Tetapi Nona Ackroyd mengatakan—Nona Ackroyd berkata —" "Nona Ackroyd mengakui bahwa ia berdusta. Ia sama sekali tidak berada di kamar keria pamannya malam itu." "Lalu —?" "Lalu,kalau begitu, rupanya Charles Kent-lah orang yang kita cari. Ia datang ke Fernly, dan tidak dapat mengatakan apa yang dikerjakannya di sana —" "Saya dapat mengatakannya. Ia sama sekali tidak menyentuh Tuan Ackroyd seujung rambut pun. Ia sama sekali tidak pergi ke sekitar kamar kerja. Bukan dia yang melakukannya." Nona Russell membungkuk ke depan. Akhirnya penguasaan dirinya yang keras seperti baja, runtuh juga. Ketakutan dan keputusasaan membayang pada wajahnya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 359 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tuan Poirot! Tuan Poirot! Oh, percayalah pada saya." Poirot berdiri dan mendekatinya, lalu menenangkannya dengan menepuk-nepuk bahunya. "Tentu—tentu, saya mau percaya. Saya terpaksa membuat Anda berbicara." Sesaat timbul rasa curiga dalam diri Nona Russell. "Benarkah apa yang Anda katakan tadi?" "Bahwa Charles Kent dicurigai menjadi pelaku pembunuhan itu? Ya, kabar itu benar. Hanya Anda saja yang dapat menolongnya, dengan cara memberitahukan alasannya datang ke Fernly." "Ia datang menjumpaiku." Wanita itu berbicara dengan cepat dan dengan nada suara rendah. "Saya keluar menjumpainya —" "Di pondok kecil. Ya, saya tahu." "Bagaimana Anda bisa tahu?" "Nona, sudah menjadi kewajiban Hercule Poirot untuk mencari keterangan. Saya tahu Anda pergi sore itu, dan meninggalkan pesan di pondok kecil, untuk memberitahukan pukul berapa Anda akan menemuinya di sana." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 360 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Benar. Saya menerima kabar dari Charles Kent — yang memberitahukan bahwa ia akan datang. Saya tidak berani menyuruhnya datang ke rumah. Saya menulis surat ke alamat yang diberikannya dan berjanji akan menemuinya di pondok kecil. Saya terangkan juga padanya, letak pondok kecil itu, supaya ia mudah menemukannya. Kemudian saya takut kalau-kalau ia tidak mau menunggu di sana dengan sabar. Saya lari ke luar dan meninggalkan pesan di pondok kecil, bahwa saya akan datang ke sana pada sekitar pukul sembilan lewat sepuluh menit. Saya tidak ingin para pembantu melihat saya. Maka saya keluar melalui jendela ruang tamu. Pulang dari sana saya berjumpa dengan Dokter Sheppard, yang saya rasa menganggap kejadian ini agak ganjil. Saya kehabisan napas karena telah berlari sepanjang jalan. Saya sama sekali tidak menduga kalau Dokter Sheppard diundang makan pada malam itu." Nona Russell berhenti berbicara. "Teruskan," perintah Poirot. "Anda keluar menemuinya pada pukul sembilan lewat sepuluh menit. Apa saja yang kalian bicarakan?" "Sulit mengatakannya. Anda tahu - " "Mademoiselle," sela Poirot, "saya harus mendapatkan seluruh kebenaran dalam soal ini. Apa yang Anda ceritakan kepada kami, tidak akan diketahui oleh orang lain. Dokter Sheppard akan menyimpan rahasia ini, demikian pula saya. Lihat, saya ingin menolong Anda. Charles Kent ini putera Anda, bukan?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 361 Ilyas Mak’s eBooks Collection Nona Russell mengangguk, dan pipinya memerah. "Tidak seorang pun mengetahuinya. Kejadian ini sudah lama sekali—lama sekali—di Kent. Saya tidak menikah.....". "Lalu Anda memakai nama kota itu sebagai nama keluarganya. Saya dapat mengerti." "Saya mendapat pekerjaan, dan saya dapat membayar uang kostnya. Tetapi saya tidak pernah mengatakan padanya, kalau saya adalah ibunya. Kemudian tingkah lakunya menjadi buruk. Ia mulai minum minuman keras, dan juga mengisap ganja. Saya berhasil mengongkosinya ke Kanada. Saya tidak mendengar kabar apa pun darinya selama satu dua tahun. Lalu entah bagaimana, ia mengetahui kalau saya adalah ibunya. Ia menulis surat, untuk minta uang. Dan akhirnya ia mengirim kabar, bahwa ia sudah kembali ke sini. Ia akan mengunjungi saya di Fernly,katanya. Tetapi saya tidak berani menyuruhnya datang ke rumah. Semua orang menganggap saya sangat — sangat terhormat. Kalau ada yang tahu tentang hal ini, maka karier saya sebagai pengatur rumah tangga akan hancur. Jadi saya menulis surat kepadanya, seperti yang telah saya katakan tadi pada Anda." "Dan pagi harinya Anda datang memeriksakan diri pada Dokter Sheppard?" "Ya. Saya berpikir-pikir, adakah sesuatu yang dapat saya lakukan. Ia bukan seorang pemuda yang jahat— Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 362 Ilyas Mak’s eBooks Collection sebelum ia mulai berganja." "Saya mengerti," sahut Poirot. "Sekarang, marilah kita lanjutkan cerita ini. Jadi, malam itu ia datang ke pondok kecil?" "Ya, ia sudah menunggu di sana ketika saya tiba. Tingkah lakunya kasar dan kurang ajar. Saya telah membawa semua uang yang saya miliki. Saya berikan uang itu padanya. Kami bercakap-cakap sebentar. Lalu ia pergi.". "Pukul berapakah saat itu?" "Kira-kira pukul sembilan lewat dua puluh atau dua puluh lima menit. Jam belum lagi menunjukkan setengah sepuluh, ketika saya tiba kembali di rumah." "Jalan mana yang diambilnya?" "Jalan yang langsung menuju ke luar. Sama seperti ketika ia datang. Melalui jalan setapak yang berhubungan dengan jalan mobil, tepat di sebelah dalam pagar rumah jaga." Poirot mengangguk. "Dan Anda, apa yang Anda lakukan kemudian?" "Saya kembali ke rumah. Mayor Blunt mundar mandir di teras sambil merokok. Jadi saya mengambil jalan memutar ke pintu samping. Pada saat itu waktu menunjukkan tepat pukul sembilan lewat tiga puluh Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 363 Ilyas Mak’s eBooks Collection menit, seperti sudah saya katakan pada Anda." Poirot mengangguk lagi. Ia membuat satu dua catatan dalam buku saku mininya. "Saya kira, sudah cukup," ujarnya sambil merenung. "Haruskah saya—?" tanya Nona Russell bimbang. "Haruskah saya menceritakan semua ini kepada Inspektur Raglan?" "Mungkin juga.Tetapi kita tidak perlu tergesa gesa. Biarlah kita bergerak dengan perlahan, dengan cara yang metodis dan sistematis. Secara resmi, Charles Kent belum dituduh membunuh. Perkembangan baru mungkin akan membuat cerita Anda ini, tidak dibutuhkan lagi." Nona Russell berdiri. "Terima kasih banyak, Tuan Poirot," ujarnya. "Anda baik sekali sungguh baik sekali. Anda— Anda percaya kepada saya, bukan? Bahwa Charles sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan pembunuhan ini!" "Tampaknya tidak dapat diragukan lagi. bahwa orang yang berbicara dengan Tuan Ackroyd di ruang perpustakaan, pada pukul setengah sepuluh, tidaklah mungkin putera Anda. Jangan takut, mademoiselle. Segalanya akan menjadi beres." Nona Russell pulang meninggalkan Poirot dan aku berdua. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 364 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Nah, begitulah," keluhku. "Setiap kali kita kembali lagi kepada Ralph Paton. Bagaimana kau tahu kalau Nona Russell-lah yang ditemui Charles Kent? Apakah kau memperhatikan persamaan antara mereka?" "Segera setelah kita menemukan pena bulu angsa itu, aku langung menghubungkannya dengan seorang laki-laki yang tak dikenal. Jauh sbelum kita betul-betul berhadapan dengan laki-laki itu. Pena itu menunjuk kepada narkotik. Dan aku ingat ceritamu tentang kunjungan Nona Russell kepadamu. Kemudian kutemukan artikel di koran pagi tentang cocaine. Semua tampaknya jelas sekali. Pagi itu, Nona Russell mendengar sesuatu dari seseorang—seorang morfinis. Nona Russell mendatangimu,setelah ia membaca artikel dalam koran pagi itu. Dengan hati-hati ia mengajukan beberapa pertanyaan. Ia menyebut cocaine, karena artikel itu membahas soal cocaine. Lalu ketika tampaknya kau mulai curiga, ia langsung beralih ke cerita-cerita detektip dan soal racun-racun yang sukar ditemukan. Aku sebenarnya menduga bahwa orang itu adalah seorang kakak laki-laki atau anggauta keluarga yang kurang disenangi. Ah! Aku harus pergi. Sudah waktunya makan siang." "Tinggallah dan makanlah bersama kami," saranku. Poirot menggelengkan kepalanya. Matanya bersinar. "Tidak hari ini. Aku tidak mau memaksa Nona Caroline, untuk makan sayuran selama dua hari berPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 365 Ilyas Mak’s eBooks Collection turut-turut." Aku menyadari bahwa tidak banyak yang lolos dari perhatian Poirot. Bab Dua Belas ARTIKEL DI DALAM KORAN ENTU saja Caroline tidak lengah. Ia telah melihat Nona Russell datang ke kamar praktek. Aku sudah menduganya. Sudah kukarang cerita panjang lebar tentang keadaan lutut wanita itu yang memburuk. Tetapi, tidak. Caroline tidak berhasrat untuk melakukan tanya jawab. Pendapatnya adalah, ia tahu maksud kedatangan Nona Russell, sedangkan aku tidak. "Ia berusaha mengorek keterangan darimu, James," ujarnya. "Dan aku yakin ia melakukannya dengan cara yang tidak tahu malu. Tidak perlu kau memotong ucapanku. Bahkan aku kira, kau sama sekali tidak menyadari hal ini. Lelaki semua berpikiran terlalu sederhana. Nona Russell tahu bahwa kau dipercaya oleh Tuan Poirot. Dan ia membutuhkan keterangan mengenai beberapa soal. Tahukah apa yang kupikir, James?" "Aku tidak akan sanggup membayangkannya. Kau selalu memikirkan demikian banyaknya hal yang anehaneh." "Tidak perlu kau menyindir. Aku rasa, Nona Russell mengetahui lebih banyak tentang kematian Ackroyd, daripada yang mau diakuinya." Dengan rasa menang, Caroline bersandar ke belakang di kursinya. T Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 367 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Benarkah kau menduga begitu?" tanyaku acuh tak acuh. "Kau sungguh menjemukan hari ini, James. Kau tidak bergairah sama sekali. Pasti penyakit levermu kumat lagi." Percakapan kami beralih ke soal-soal pribadi. Artikel yang dibuat Poirot, keesokan paginya muncul di koran kami. Aku tidak mengerti maksud Poirot memuat artikel ini di dalam koran. Tetapi akibatnya bagi Caroline sungguh luar biasa. Ia menyatakan, bahwa ia sudah mengatakan sebelumnya apa yang dikatakan oleh artikel itu. Dan hal ini sama sekali tidak benar. Aku mengangkat alisku, tetapi aku tidak membantahnya, Tetapi Caroline yang rupanya menyadari ketidak-benaran ucapannya itu segera melanjutkan, "Barangkali aku tidak menyebut Liverpool, tetapi aku tahu ia akan berusaha melarikan diri ke Liverpool. Ini juga dilakukan oleh Crippen." "Tanpa sukses," aku mengingatkannya. "Laki-laki yang malang. Jadi mereka telah menangkapnya. Kukira, James, kita berkewajiban untuk mengusahakah supaya ia tidak digantung." "Menurutmu, apa yang harus kulakukan?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 368 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kau seorang dokter, bukan? Kau kenal dia sejak kecil. Mentalnya tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Sudah jelas bahwa hal inilah yang harus kau perjuangkan. Baru kemarin aku membaca sebuah artikel mengenai orang-orang demikian itu. Mereka berbahagia sekali di Broadmoor—keadaannya seperti di sebuah perkumpulan untuk tingkat tinggi." Ucapan Caroline mengingatkan aku akan sesuatu. "Aku sama sekali tidak tahu kalau Poirot mempunyai seorang kemenakan yang gila," ujarku dengan rasa ingin tahu. "Oh ya? Ia menceritakannya kepadaku. Anak yang malang, tentu suatu keadaan yang menyedihkan bagi keluarganya. Mereka mengurungnya di rumah sampai saat ini, dan keadaannya telah berubah sedemikian rupa sehingga mereka harus mengirimnya ke rumah sakit jiwa." "Kurasa, kau sudah mengetahui segala sesuatu tentang keluarga Poirot sekarang," keluhku dengan putus asa "Aku mengetahui cukup banyak," jawab Caroline dengan tenang. "Dan seseorang akan merasa lega bila dapat menceritakan segala kesusahannya kepada orang lain." "Mungkin juga," ujarku, "seandainya mereka mendapat kesempatan untuk melakukannya secara spontan. Tetapi apakah mereka senang bila rahasia mereka Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 369 Ilyas Mak’s eBooks Collection ditarik ke luar dengan paksa, kalau begitu, maka keadaannya menjadi lain." Caroline memandangku dengan sikap seperti seorang martir Kristen yang menikmati siksaannya. "Kau begitu tertutup, James," keluhnya. "Kau tidak mau mengeluarkan isi hatimu atau memberi keterangan tentang orang lain. Dan kau ingin agar setiap orang bersikap sepertimu. Aku harap keterangan-keterangan yang kuperoleh tidak diberikan karena terpaksa. Misalnya, apabila Tuan Poirot datang sore nanti, aku akan tidak begitu goblok untuk menanyakan siapa yang datang tadi pagi ke rumahnya." "Tadi pagi?" tanyaku. "Pagi sekali," jawab Caroline."Sebelum tukang susu. Aku kebetulan sedang melihat ke luar jendela — pintunya terbuka. Seorang laki-laki datang dengan mobil yang tertutup. Dan ia berkerudung rapat sekali, sehingga aku tidak dapat melihat mukanya. Tetapi akan kuberitakan pendapatku, dan kau akan tahu sendiri nanti bahwa dugaanku itu benar." "Dan apa pendapatmu itu?" Caroline merendahkan suaranya dengan aneh. "Seorang akhli dari kantor pusat," bisiknya. "Akhli dari kantor pusat," ulangku dengan heran. "Caroline yang manis!" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 370 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Camkanlah kata-kataku, James, dan kau akan lihat sendiri bahwa ucapanku itu benar. Nona Russell itu datang ke sini pagi yang lalu mencari keterangan tentang racun -racunmu. Dan Roger Ackroyd dapat diracuni dengan mudah malam itu." Aku tertawa terbahak-banak mendengar ucapannya. "Omong kosong," seruku. "Ia ditikam lehernya. Kau, seperti juga aku, mengetahui hal ini." "Sesudah ia mati, James," jawab Caroline; "dengan maksud untuk menimbulkan petunjuk yang salah." "Caroline," ujarku, "aku yang memeriksa tubuh si korban, dan aku tahu apa yang kukatakan. Tikaman itu tidak terjadi sesudah si korban meninggal—tetapi, tikaman itulah yang menyebabkan kematiannya. Dan kau tak perlu lagi menyangka yang bukan-bukan." Caroline terus memandangku dengan sikap yang sok tahu, sehingga dengan 3engkel aku berkata, "Mungkin kau dapat mengatakan padaku Caroline, apakah aku mempunyai gelar dokter atau tidak." "Memang kau mempunyai gelar dokter, James— sekurang-kurangnya aku tahu kau mempunyainya, maksudku. Tetapi kau sama sekali tak mempunyai fantasi." "Karena, daya mengkhayal itu sudah diwariskan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 371 Ilyas Mak’s eBooks Collection padamu tiga kali lipat, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untukku," jawabku dengan nada kering. Geli aku mengawasi taktik Caroline, tatkala Poirot datang sore itu. Dengan segala macam cara, secara tidak langsung ia mencoba mengorek keterangan tentang tamu yang misterius itu. Melihat mata Poirot yang bersinar, aku menyadari bahwa ia telah mengetahui tujuan Caroline. Dengan tetap ramah ia bertahan dan membendung semua pertanyaap dengan demikian baiknya, sehingga kakakku tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Setelah ia puas mempermainkan kakakku, Poirot berdiri dan mengajakku berjalan-jalan. "Aku perlu menurunkan berat badanku sedikit," ia menerangkan. "Maukah engkau menemani aku, Dokter? Dan setelah itu mungkin Nona Caroline mau menyediakan teh bagi kita." "Dengan segala senang hati," sahut Caroline, "apakah tamu Anda akan datang juga?" "Anda terlalu baik hati," ujar Poirot. "Tetapi, tidak, teman saya sedang beristirahat. Anda harus berkenalan dengannya dalam waktu dekat." "Ia kawan lama Anda, saya dengar orang-orang berkata," pan cing Caroline dengan berani untuk terakhir kalinya. "Begitukah kata mereka?" gumam Poirot. "Nah, Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 372 Ilyas Mak’s eBooks Collection kami harus berangkat." Perjalanan membawa kami ke jurusan Fernly seperti yang telah kuduga sebelumnya. Aku mulai mengerti cara-cara kerja Poirot. Setiap hal yang paling kecil pun mempunyai arti. "Aku mempunyai tugas untukmu, Kawan," ujarnya pada akhirnya. "Malam ini, di rumahku. Aku ingin mengadakan suatu rapat kecil. Kau akan hadir, bukan?" "Sudah tentu," sahutku. "Bagus, aku juga memerlukan kehadiran yang lainnya yang tinggal di rumah itu—yaitu: Nyonya Ackroyd, Mademoiselle Flora, Mayor Blunt, Tuan Raymond. Dan aku ingin kau menjadi wakilku. Reuni kecil ini akan diadakan pukul sembilan malam. Kau yang akan mengundang mereka, tidak berkeberatan bukan?" "Dengan senang hati; tetapi mengapa bukan kau sendiri yang mengundangnya?" "Karena mereka akan langsung bertanya: Mengapa? Untuk apa? Mereka akan menanyakan apa maksudku. Dan sebagaimana kau tahu, Kawan, aku tidak senang memberitahukan ide-ide kecilku sebelum tiba waktunya." Aku tersenyum kecil. "Temanku Hastings yang telah kuceritakan padaPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 373 Ilyas Mak’s eBooks Collection mu, selalu berkata bahwa aku ini adalah seekor kerang dalam bentuk manusia. Tetapi ia keliru. Fakta-fakta tidak pernah kusembunyikan. Tetapi setiap orang mempunyai pendapat sendiri-sendiri." "Kapan harus kulakukan tugas ini?" "Sekarang, kalau kau mau. Kita sudah hampir sampai di sana." "Kau tidak ikut masuk?" "Tidak, aku akan berjalan-jalan di kebun. Akan kutunggu kau di pintu pagar rumah jaga dalam waktu seperempat jam." Aku mengangguk, dan berangkat melaksanakan tugasku. Satu-satunya anggauta keluarga yang ada di rumah adalah Nyonya Ackroyd yang sedang minum secangkir teh. Ia menerimaku dengan ramah sekali. "Saya sangat berterima kasih pada Anda, Dokter," gumamnya, "atas bantuan Anda menyelesaikan persoalan kecil itu dengan Tuan Poirot. Tetapi begitulah hidup ini. Kesusahan demi kesusahan saling menyusul. Tentu Anda telah mendengar mengenai Flora?" "Tepatnya mengenai apa?" tanyaku dengan hatihati. "Pertunangannya yang baru. Flora dan Hector Blunt.Memang, bukan pilihan yang sebaik Ralph. Meskipun demikian, kebahagiaan harus didahulukan. Flora Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 374 Ilyas Mak’s eBooks Collection memerlukan seorang pria yang lebih tua—yang berkepribadian kuat dan dapat diandalkan. Dan sebenarnya, Hector adalah seorang yang benar-benar terhormat. Apakah Anda membaca kabar tentang penangkapan atas diri Ralph Paton di dalam koran pagi ini?" "Ya," jawabku. "Saya telah membacanya." "Mengerikan."Nyonya Ackroyd memejamkan matanya sambil bergidik. "Geoffrey Raymond sangat bingung. Ia menelepon Liverpool, tetapi yang berada di kantor polisi tidak mau mengatakan apa pun. Bahkan mereka mengatakan bahwa mereka tidak menahan Ralph sama sekali. Tuan Raymond bersitegang bahwa semua ini merupakan suatu kesalahan — bagaimana mereka menamakannya?— canard, dari pihak koran. Saya telah melarang hal ini dibicarakan di hadapan para pembantu. Suatu kejadian yang memalukan. Bayangkan, seandainya Flora menikah dengan laki-laki semacam itu." Dengan sedih Nyonya Ackroyd memejamkan matanya. Aku mulai berpikir-pikir, kapan aku dapat meneruskan undangan Poirot. Sebelum aku mendapat kesempatan untuk berbicara, Nyonya Ackroyd sudah berbicara lagi. "Anda kemarin ada di sini, bukan, dengan Inspektur Raglan yang brengsek itu? Laki-laki yang kasar—ia menakut-nakuti Flora, sehingga gadis itu mengakui bahwa ia yang mengambil uang dari kamar Roger. Persoalannya sebenarnya sederhana sekali. Anak itu Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 375 Ilyas Mak’s eBooks Collection ingin meminjam uang beberapa pound. Ia tidak mau mengganggu pamannya, karena beliau sudah melarangnya. Tetapi karena Flora tahu di mana pamannya menyimpan uangnya, ia lalu pergi ke sana dan mengambil sebanyak yang dibutuhkannya." "Begitukah yang dikatakan Flora?" tanyaku. "Dokter yang baik, Anda tahu sendiri sikap gadisgadis jaman sekarang. Mereka begitu mudah bertindak berdasarkan suatu anjuran. Anda pasti tahu segala sesuatu tentang hipnotisme dan lain sebagainya. Inspektur itu membentaknya, mengucapkan kata 'curi' berkali- kali, sampai gadis malang itu terpengaruh—atau apakah ini yang disebut rasa rendah diri?—saya selalu mencampur baurkan kedua kata itu. Akhirnya gadis itu merasa bahwa ia sendirilah yang telah mencuri uang itu. Saya langsung mengerti duduk perkaranya. Tetapi di lain pihak, saya gembira juga dengan kesalahpahaman ini —rupanya kejadian ini telah mempertemukan kedua orang itu,maksud saya Hector dan Flora. Dqn percayalah, akhir-akhir ini saya amat khawatir tentang diri Flora. Bahkan pada suatu saat, saya mengira ada hubungan yang intim antara gadis itu dan Raymond. Coba bayangkan!" suara Nyonya Ackroyd meninggi karena ngeri. "Seorang sekretaris pribadi— yang tidak mempunyai apa-apa." "Memang hal itu akan merupakan suatu pukulan bagi Anda," aku mengakui. "Tetapi sekarang Nyonya Ackroyd, saya membawa pesan bagi Anda dari Tuan Hercule Poirot." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 376 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Untuk saya?" Nyonya Ackroyd kelihatan sangat ketakut an. Dengan cepat aku menenangkannya dan menjelaskan maksud Poirot. "Baik sekali," jawab Nyonya Ackroyd bimbang. "Saya kira, bila Tuan Poirot menghendakinya, kita harus datang. Tetapi apa yang mau dibicarakan? Saya ingin mengetahui sebelumnya." Aku meyakinkannya bahwa aku sendiri tidak tahu apa yang akan dibicarakan. "Baiklah," gerutu Nyonya Ackroyd akhirnya. "Akan kuberitahukan yang lain-lain dan kami akan hadir di sana pada pukul sembilan malam." Aku segera mohon diri dan menemui Poirot di tempat yang telah dijanjikan. "Aku rasa, aku telah pergi lebih lama dari seperempat jam," ujarku. "Tetapi sekali wanita itu mulai bicara, orang lain tidak mendapat kesempatan untuk mengucapkan sepatah kata pun." "Tidak mengapa," sahut Poirot. "Aku tidak merasa kesepian. Kebun ini indah sekali." Kami berangkat pulang. Tiba di rumah dengan heran kami mendapatkan bahwa Caroline-lah yang membukakan pintu untuk kami. Tampaknya sejak tadi ia Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 377 Ilyas Mak’s eBooks Collection sudah menantikan kedatangan kami. Caroline meletakkan jarinya pada bibirnya. Wajahnya yang penuh gairah, menunjukkan bahwa telah terjadi sesuatu yang penting. "Ursula Bourne," bisiknya, "pembantu dari Fernly, yang bertugas di ruang tamu. Ia ada di sini! Aku menyuruhnya menunggu di ruang makan. Gadis itu sedang gelisah sekali, anak yang malang. Ia ingin ketemu dengan Tuan Poirot secepat mungkin. Aku telah melakukan segalanya dalam batas-batas kemampuanku. Kuberikan padanya secangkir teh hangat. Sungguh tak sampai hati rasanya, melihat seseorang dalam keadaan demikian sedihnya." "Di ruang makan?" tanya Poirot. "Lewat sini," ajakku sambil membuka pintu. Ursula Boume sedang duduk menghadapi meja. Lengannya diulurkan ke depannya. Rupanya ia baru saja mengangkat kepalanya sehabis membenamkan mukanya di antara kedua lengannya. Matanya sembab dan merah karena habis menangis. "Ursula Bourne," gumamku. Tetapi Poirot melewatiku dengan kedua tangan diulurkan. "Bukan," sahutnya, "ucapanmu keliru, aku kira. Gadis ini bukan Ursula Boume, bukankah begitu, AnakPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 378 Ilyas Mak’s eBooks Collection ku — tetapi Ursula Paton? Nyonya Ralph Paton." Bab Dua Puluh Dua CERITA URSULA ELAMA satu dua saat, gadis itu memandang Poirot tanpa berkata-kata. Kemudian ia tidak dapat menguasai emosinya lagi, dan sambil mengangguk menangis lagi terisak-isak. Caroline mendorongku ke samping lalu merangkul gadis itu dan menepuk-nepuk bahunya. "Sudah, sudahlah, Sayang," bujuknya, "segala sesuatu akan beres. Kau lihat saja—segalanya beres nanti." Di balik sikap Caroline yang selalu ingin tahu dan suka bergunjing itu, terdapat hati yang lembut dan penuh kasih sayang. Untuk sesaat ucapan Poirot yang membuka tabir rahasia yang menyelubungi gadis itu sama sekali tak menarik perhatiannya. Perhatiannya hanya tertumpah pada kesedihan gadis itu. Tidak lama kemudian, Ursula menghapus air matanya dan duduk kembali dengan tegak. "Tingkah laku saya sungguh memalukan," ujarnya. "Sama sekali tidak, Anakku," bantah Poirot dengan ramah. "Kita semua bisa membayangkan tekanan batin yang Anda alami dalam minggu terakhir ini." "Tekanan batin yang sungguh berat sekali," sahut- S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 380 Ilyas Mak’s eBooks Collection ku. "Dan ternyata Anda mengetahui rahasia saya," Ursula melanjutkan. "Bagaimana Anda bisa mengetahuinya? Ralph-kah yang menceritakannya pada Anda?" Poirot menggelengkan kepalanya. "Tahukah Anda mengapa saya menemui Anda malam ini?" Gadis itu meneruskan. "Ini —" Diulurkannya secarik koran yang kusut. Aku segera mengenali berita yang dimuat Poirot. "Tulisan ini mengatakan bahwa Ralph telah ditangkap. Jadi semua usaha saya tidak ada gunanya sama sekali. Saya tidak perlu berpura-pura lagi." "Berita-berita di koran tidak selalu benar, mademoiselle, " gumam Poirot, dengan sikap kemalu-maluan. "Tetapi sebaiknya Anda menceritakan semua yang Anda ketahui. Kebenaranlah yang kita butuhkan sekarang." Gadis itu memandang Poirot dengan bimbang. "Anda tidak mempercayai saya," tegur Poirot lembut. "Tetapi tokh Anda datang ke sini menemui saya, bukan? Mengapa?" "Karena saya tidak percaya kalau Ralph yang melakukannya," sahut gadis itu dengan suara yang hampir tidak terdengar: "Dan menurut saya, Anda Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 381 Ilyas Mak’s eBooks Collection cukup pintar untuk memecahkan perkara ini. Dan juga —" "Ya?" "Saya rasa, Anda seorang yang baik hati." Poirot mengangguk beberapa kali. "Keterangan Anda baik sekali—ya sungguh baik sekali. Dengarkan, saya sebenarnya percaya bahwa suami Anda tidak bersalah, tetapi perkembangannya kurang baik. Kalau saya harus menolongnya, saya harus mengetahui semua yang perlu diketahui, meskipun tampaknya perkara itu semakin memperburuk keadaan baginya." "Betapa baiknya Anda menyelami hal ini," ujar Ursula. "Jadi Anda akan menceritakan seluruhnya pada saya, bukan? Dari permulaan sekali." "Saya harap, Anda tidak akan mengusir saya," pinta Caroline sambil duduk dengan enak di kursi berlengan. "Apa yang ingin saya ketahui adalah," ia meneruskan, "mengapa anak ini menyamar menjadi pembantu?" "Menyamar?" tanyaku. "Itulah yang kukatakan. Mengapa kau melakukannya, Anakku? Untuk bertaruhkah?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 382 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Untuk sesuap nasi," sahut Ursula dengan nada kering. Merasa mendapat sokongan, gadis itu mulai menceritakan hal ikhwalnya, seperti yang kutuliskan di sini dengan kata-kataku sendiri. Ursula Bourne adalah salah satu dari tujuh anggauta keluarga—keluarga baik-baik dari Irlandia yang telah jatuh miskin. Setelah ayahnya meninggal, kebanyakan dari anak-anak gadis keluarga ini terjun ke dalam masyarakat untuk menyambung hidup masingmasing. Kakak perempuan Ursula yang tertua menikah dengan Kapten Folliott. Dialah wanita yang kujumpai pada hari Minggu itu. Dan sekarang jelaslah mengapa ia begitu gelisah. Ursula bertekad untuk mengongkosi hidupnya sendiri. Ia tidak tertarik akan pekerjaan sebagai pengasuh anak— yang sebenarnya merupakan satu-satunya pekerjaan yang masih terbuka untuk gadis yang belum berpengalaman seperti dirinya. Ia memilih bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia tidak mau menyebut dirinya sebagai 'pembantu rumah tangga yang terpelajar'. Ia akan menjadi pembantu rumah tangga dalam arti yang sebenarnya. Keterangan majikan akan disediakan oleh kakaknya. Di Fernly sikapnya yang menyendiri menimbulkan komentar dari para pembantu lainnya. Tetapi ia berhasil dalam pekerjaannya—sigap, cakap dan teliti. "Saya menyukai pekerjaan saya," ia menerangkan. "Dan saya mempunyai banyak waktu untuk diri sendiri." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 383 Ilyas Mak’s eBooks Collection Lalu datanglah saatnya ia bertemu dengan Ralph Paton. Dan dari pertemuan ini berkembanglah kisah cinta mereka yang berakhir dengan perkawinan secara rahasia. Ursula sebenarnya berkeberatan atas pernikahan tersebut, tetapi Ralph membujuknya. Ralph mengatakan bahwa ayah tirinya tidak akan memberikannya ijin untuk menikah dengan seorang gadis miskin. Lebih baik bila mereka kawin secara sembunyi, dan baru belakangan memberitahukan hal ini pada ayah tirinya pada waktu dan kesempatan yang tepat. Maka perkawinan pun dilaksanakan, dan Ursula Bourne menjadi Ursula Paton. Ralph bertekad untuk membayar lunas semua hutangnya. Kemudian ia akan mencari pekerjaan. Dan bilamana keadaannya sudah cukup kuat untuk mengongkosi seorang isteri, dan ia sudah tidak tergantung lagi dari ayah tirinya, maka mereka lalu akan memberitahukan beliau tentang perkawinan mereka. Tetapi bagi orang seperti Ralph, memulai halaman baru lebih mudah dalam teori daripada dalam prakteknya. Ia mengharapkan agar ayah tirinya yang tidak tahu-menahu tentang perkawinannya dapat dibujuk untuk membayar hutang-hutangnya,dan dengan demikian mengangkatnya bangun lagi. Tetapi sebaliknya pemberitahuan jumlah hutang Ralph hanya menimbulkan kegusaran Roger Ackroyd. Dan Ackroyd menolak untuk menolongnya. Beberapa bulan sudah berlalu, dan Ralph sekali lagi dipanggil ke Fernly. Roger Ackroyd berbicara terus terang. Ia ingin agar Ralph mengawini Flora. Dijelaskannya hal ini kepada Ralph tanpa tedeng aling-aling. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 384 Ilyas Mak’s eBooks Collection Dan di sinilah tampak kelemahan Ralph Paton. Seperti biasa ia langsung menjangkau pemecahan kesulitannya yang ditawarkan padanya pada saat itu. Sejauh penglihatanku, Flora maupun Ralph sama sekali tidak berpura-pura saling mengasihi. Bagi kedua belah pihak, ikatan ini hanya merupakan penyelesaian persoalan keuangan mereka. Roger Ackroyd mendikte keinginan-keinginannya, mereka menyetujuinya. Flora menerima kesempatan untuk memperoleh kemerdekaan, uang dan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan Ralph, tentu saja, memainkan peranan yang lain sama sekali. Tetapi ia sedang dalam kesulitan keuangan. Ia meraih kesempatan ini. Hutang-hutangnya akan dibayarkan. Ia dapat mulai lagi dengan lembaran yang bersih. Ia tidak mempunyai kebiasaan untuk melihat ke masa depan. Tetapi saya rasa, Ralph menyangka kalau ia dapat memutuskan pertunangannya dengan Flora setelah lewat beberapa waktu. Flora maupun Ralph sendiri telah menetapkan bahwa pertunangan mereka dirahasiakan untuk sementara waktu. Ralph tidak ingin Ursula mengetahuinya. Perasaannya mengatakan bahwa tabiat Ursula yang keras dan tegas, yang sangat membenci kepalsuan, tidak akan dapat menerima kejadian ini. Lalu tiba saat yang kritis. Roger Ackroyd yang selalu ingin memaksaksn kehendaknya atas orang lain, memutuskan untuk mengumumkan pertunangan ini. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun tentang maksudnya ini kepada Ralph —hanya kepada Flora. Dan Flora yang bersikap masa bodoh, tidak mengajukan keberatan. Bagi Ursula, berita ini seakan-akan ledakan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 385 Ilyas Mak’s eBooks Collection sebuah bom. Atas panggilannya, Ralph segera datang dari kota. Mereka bertemu di hutan, di mana sebagian percakapan mereka telah didengarkan oleh Caroline. Ralph membujuknya untuk berdiam diri untuk beberapa lama lagi Tetapi Ursula sebaliknya sudah bertekad untuk tidak menutup-nutupi lagi keadaan yang sebenarnya. Ia akan memberitahukan keadaan yang sebenarnya kepada Tuan Ackroyd, tanpa menundanunda lagi. Suami dan isteri berpisah dalam keadaan marah. Ursula yang sudah teguh pendiriannya, mencari kesempatan untuk berbicara dengan Roger Ackroyd pada sore itu juga. Ia menceritakan keadaan yang sebenarnya. Pembicaraan yang berlangsung di antara mereka cukup tegang, bahkan andaikata pikiran Roger Ackroyd tidak dipenuhi oleh kesulitan-kesulitannya sendiri, maka mungkin sekali pembicaraan itu akan jauh lebih tegang lagi. Tetapi meskipun demikian keadaannya sudah cukup buruk. Ackroyd bukanlah orang yang mudah mengampuni penipuan yang dilakukan orang terhadap dirinya. Kemarahannya terutama ditujukan kepada Ralph. Tetapi Ursula menerima juga bagiannya karena Ackroyd menganggapnya sebagai seorang gadis yang dengan sengaja mencoba menjerat anak angkat dari seorang laki-laki yang kaya raya. Kedua belah pihak mengucapkan kata-kata yang tak dapat dimaafkan. Malam itu juga, Ursula menepati janjinya untuk bertemu dengan Ralph di pondok kecil. Dengan sembunyi- sembunyi ia keluar dari pintu samping. Pembicaraan di antara mereka penuh dengan penyesalanPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 386 Ilyas Mak’s eBooks Collection penyesalan dari kedua belah pihak. Ralph menuduh Ursula menghancurkan masa depannya, dengan membuka rahasia pada waktu yang kurang tepat. Sedangkan Ursula menuduh Ralph telah berlaku tidak setia. Akhirnya mereka berpisah. Lebih dari setengah jam kemudian, tubuh Roger Ackroyd ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sejak malam itu, Ursula tidak bertemu maupun melihat Ralph lagi. Menilai perkembangan kejadiannya, semakin lama aku semakin menyadari, betapa buruknya keadaan saat ini. Dalam keadaan hidup, Ackroyd pasti akan mengubah surat wasiatnya—aku sudah mengenalnya cukup baik untuk mengetahui bahwa itulah tindakan pertama yang akan diambilnya. Kematiannya terjadi pada saat yang tepat sekali bagi Ralph dan Ursula Paton. Tidak heranlah bilamana Ursula selama ini menyimpan rahasia dan memainkan peranannya sedemikian baiknya. Lamunanku terputus. Poirot berbicara. Dan dari nada suaranya yang serius, aku mengetahui bahwa ia pun menyadari keadaan yang sulit ini. "Mademoiselle, saya ingin mengajukan satu pertanyaan. Dan saya harap Anda menjawab dengan sebenarnya. Karena mungkin semuanya tergantung pada jawaban Anda. Pukul berapakah Anda berpisah dari Kapten Paton di pondok kecil itu? Pikirkanlah terlebih dahulu baik-baik, agar jawaban Anda tepat benar." Gadis itu tertawa getir. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 387 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Apakah Anda kira, saya tidak berulang kali memikirkannya? Waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh ketika saya pergi menemuinya. Mayor Blunt sedang berjalan mundar-mandir-di teras, sehingga saya harus berjalan memutar melalui semak-semak, agar tidak terlihat olehnya. Saya kira, pada saat saya tiba di pondok kecil, waktu sudah menunjukkan kira-kira pukul sepuluh kurang dua puluh tujuh menit. Ralph sudah menantikan saya di sana. Saya tinggal bersamanya selama sepuluh menit. Tidak lebih. Karena ketika saya tiba kembali di rumah, waktu menunjukkan pukul sepuluh kurang seperempat." Sekarang aku mengerti mengapa gadis itu mengajukan pertanyaan itu kepadaku kemarin. Seandainya dapat dibuktikan bahwa Ackroyd dibunuh sebelum pukul sepuluh kurang seperempat, dan tidak sesudahnya. Dari pertanyaan Poirot berikutnya aku melihat bahwa pikiran yang sama juga timbul dalam dirinya. "Siapa yang meninggalkan pondok kecil itu lebih dahulu?" "Saya." "Dan Anda meninggalkan Ralph Paton sendiri di pondok kecil itu?" "Benar, tetapi Anda tokh tidak menyangka—" "Mademoiselle, apa yang saya sangka, tidaklah penting. Apa yang Anda lakukan setibanya di rumah?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 388 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Saya naik ke atas, ke kamar saya." "Dan Anda tinggal di sana sampai pukul berapa?" "Sampsi sekitar pukul sepuluh." "Adakah orang yang dapat membuktikan hal ini?" "Membuktikan? Maksud Anda,membuktikan bahwa saya ada di kamar saya? Oh! Tidak ada. Tetapi, tentu —oh! Saya mengerti, mereka mungkin akan mengira … mereka akan mengira …" Aku melihat sinar ketakutan di dalam matanya. Poirot meneruskan kalimatnya. "Bahwa Andalah yang masuk melalui jendela dan menikam Tuan Ackroyd, ketika ia sedang duduk di kursinya? Benar, mereka mungkin akan mengira begitu." "Hanya seorang tolol akan menyangka demikian," ujar Caroline dengan jengkel. Ditepuk-tepuknya bahu Ursula. Gadis itu menyembunyikan mukanya di balik kedua belah tangannya. "Betapa mengerikan," bisiknya. "Mengerikan." Dengan ramah Caroline mengguncang bahunya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 389 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Jangan khawatir, Sayang," hiburnya. "Tuan Poirot tidak sungguh-sungguh menyangka demikian. Dan mengenai suamimu itu, terus terang saja, aku tidak dapat menghargainya Melarikan diri meninggalkanmu seorang diri menghadapi semua ini." Tetapi Ursula menggelengkan kepalanya dengan keras. "Oh, tidak," teriaknya. "Sama sekali tidak seperti apa yang Anda bayangkan. Saya menyadarinya. Ralph tidak akan melarikan diri hanya untuk kepentingan diri sendiri saja. Kalau ia mendengar tentang pembunuhan atas diri ayah tirinya, maka mungkin sekali ia sendiri pun akan mengira bahwa saya yang melakukannya." "Ralph tidak akan berpikiran demikian," bantah Caroline. "Saya berlaku kejam terhadapnya malam itu saya telah bersikap keras dan getir. Saya tidak mau mendengar apa yang hendak dikatakannya—saya tidak mau percaya, bahwa ia benar-benar mencintai saya. Tanpa tedeng aling-aling saya kemukakan pandangan saya atas dirinya. Saya mencaci makinya dengan katakata yang paling kejam, yang timbul dalam pikiran saya—saya berusaha sedapat-dapatnya untuk menyakiti hatinya." "Dan ini sama sekali tidak merugikannya," sahut Caroline. "Jangan sekali-sekali menyesal atas makian Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 390 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang pernah kautujukan kepada seorang laki-laki. Mereka begitu congkak. Mereka tidak akan mau percaya kalau ucapan-ucapanmu yang kurang menyenangkan itu, sungguh -sungguh keluar dari lubuk hatimu." Ursula tidak henti-hentinya meremas-remas tangannya dengan gelisah. "Ketika pembunuhan itu diketahui, dan Ralph tidak muncul, saya menjadi sangat bingung. Untuk sesaat saya bertanya-tanya dalam hati—tetapin saya tahu bahwa ia tidak dapat—ia tidak sanggup..... Tetapi saya berharap agar ia datang dan menjelaskan dengan terbuka bahwa ia tidak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan itu. Saya tahu, ia menyukai Dokter Sheppard. Jadi saya pikir, mungkin Dokter Sheppard tahu di mana ia bersembunyi." Gadis itu berpaling kepadaku. "Itulah sebabnya saya mengajukan pertanyaanpertanyaan itu kepada Anda, beberapa hari yang lalu. Saya pikir, jika Anda mengetahui di mana ia berada, maka Anda dapat meneruskan pesan ini kepadanya." "Aku?" seruku. "Mengapa menurut perkiraanmu, James tahu di mana Ralph sekarang berada?" tanya Caroline dengan tajam. "Memang saya menyadari bahwa pendapat saya itu tidak masuk akal," Ursula mengakui, "tetapi Ralph Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 391 Ilyas Mak’s eBooks Collection sering kali berbicara tentang Dokter Sheppard. Dan saya tahu, kemungkinan besar Ralph akan menganggapnya sebagai kawan yang paling dekat di King's Abbot." "Anak manis," ujarku, "aku sama sekali tidak tahu di mana Ralph Paton berada pada saat ini." "Perkataan Dokter Sheppard memang benar," sela Poirot. "Tetapi …" Ursula mengulurkan guntingan surat kabar itu dengan bingung. "Ah! Itu," keluh Poirot.dengan malu, "suatu bagatelle,mademoielle. Suatu rien du tout. Sesaat pun saya tidak percaya bahwa Ralph Paton telah ditangkap." "Tetapi mengapa—" ujar gadis itu lambat. Poirot segera melanjutkan, "Ada satu hal yang ingin saya ketahui, sepatu apakah yang dipakai Kapten Paton malam itu; sepatu biasa atau sepatu lars?" Ursula menggelengkan kepalanya. "Saya tidak ingat lagi." "Sayang sekali! Tetapi, bagaimana mungkin Anda bisa tahu? Sekarang, madame," senyumnya kepada Ursula dengan kepala dimiringkan dan telunjuk diacungkan, "jangan bertanya-tanya lagi. Jangan menyiksa diri Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 392 Ilyas Mak’s eBooks Collection sendiri. Tabahkanlah hati Anda, dan percayalah kepada Hercule Poirot." Bab Dua Puluh Tiga POIROT MENGADAKAN REUNI KECIL EKARANG," perintah Caroline sambil bangkit berdiri, "anak ini harus ikut aku ke atas untuk beristirahat. Jangan khawatir, Sayang. Tuan Poirot akan menolongmu sebisa-bisanya—yakinlah akan hal ini." "Seharusnya saya kembali lagi ke Fernly," sahut Ursula dengan bimbang. Tetapi Caroline menghentikan protesnya dengan tegas. "Omong kosong. Kau di bawah asuhanku sementara ini. Setidak-tidaknya kau harus tinggal di sini sekarang — eh, bukankah begitu, Tuan Poirot?" "Memang sebaiknya begitu" laki-laki Belgia itu menyetujui. "Malam ini, saya ingin mademoiselle —maaf, madame — menghadiri reuni kecil saya. Reuni ini akan diadakan pada pukul sembilan malam, di rumah saya. Sedapat mungkin, Anda harus menghadirinya." Caroline mengangguk dan keluar meninggalkan ruangan bersama Ursula. Pintu ditutup di belakang mereka Poirot menjatuhkan dirinya di kursi lagi. "Sejauh ini, semua beres," ujarnya. "Perkara ini ber- S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 394 Ilyas Mak’s eBooks Collection kembang dengan sendirinya ke arah yang baik." "Perkembangan baru ini bahkan memperburuk keadaan bagi Ralph Paton," keluhku dengan sedih. Poirot mengangguk. "Ya, memang benar. Tetapi ini sudah dapat diduga sebelumnya, bukan?" Aku memandangnya dengan agak bingung. Poirot sedang bersandar ke belakang di kursinya. Matanya setengah dipejamkan, dan ujung-ujung jarinya saling menyentuh. Tiba-tiba ia menarik napas panjang, lalu menggelengkan kepalanya. "Ada apa?" tanyaku. "Ada kalanya, aku sangat merindukan temanku Hastings. Yaitu teman yang pernah kuceritakan padamu dahulu—yaitu yang sekarang tinggal di Argentina. Pada setiap perkara besar, ia selalu ada di sisiku. Dan ia telah membantuku—benar, ia telah sering kali menolongku. Karena orang itu mempunyai kemampuan untuk menemukan kebenaran di luar pengetahuannya— tanpa menyadarinya, bien entendu. Ada kalanya ia mengutarakan sesuatu yang tolol sekali, tetapi ucapannya yang tolol itu bahkan telah membuka tabir rahasia kepadaku.Lagipula, sudah menjadi kebiasaannya untuk membuat catatan dari semua perkara yang menarik hati. Dengan agak malu, aku batuk-batuk kecil. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 395 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Kalau mengenai itu," mulaiku, lalu terhenti. Poirot duduk dengan tegak di kursinya. Matanya bersinar. "Ya? Apa yang hendak kaukatakan?" "Ya, sebenarnya aku pernah membaca beberapa karangan Kapten Hastings. Lalu aku berpikir, mengapa aku tidak mencoba melakukannya juga? Sayang sekali rasanya jika tidak melakukannya— kesempatan yang begitu baiknya—mungkin ini satu-satunya kesempatan aku mengalami kejadian seperti ini." Kurasakan wajahku bertambah panas, dan ucapanku menjadi kurang jelas, tatkala aku mengucapkan katakata tersebut. Poirot melompat berdiri dari kursinya. Sejenak aku takut kalau-kalau ia akan menciumku seperti caranya orang Perancis. Tetapi syukur, ia tidak melakukannya. "Tetapi, apa yang kau lakukan itu baik sekali— kautelah mencatat kesan -kesanmu mengenai perkara ini?" Aku mengangguk. "Epatant!" seru Poirot. "Biarkan aku melihatnya— sekarang juga." Aku belum siap menghadapi permintaan tiba-tiba semacam ini. Kuputar otakku, mengingat -ingat hal-hal kecil tertentu. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 396 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Mudah-mudahan kau tidak akan merasa tersinggung," aku berkata dengan gagap. "Mungkin aku agak —menyinggung pribadi orang lain, kadang-kadang." "Oh! Aku mengerti sepenuhnya; kau menganggapku bertingkah laku seperti seorang badut—seperti, barangkali kadang-kadang agak gila-gilaan. Aku tidak peduli. Hastings juga tidak selalu bersikap sopan. Aku, aku tidak menghiraukan hal-hal kecil seperti itu." Tetapi dengan perasaan yang masih agak bimbang, aku membongkar laci meja tulisku dan mengeluarkan setumpuk berkas yang agak berantakan. Kuserahkan berkas itu padanya. Mengingat kemungkinan diterbitkannya tulisan itu di kemudian hari, maka aku telah membaginya dalam beberapa bab. Dan malam sebelumnya, aku telah mencantumkan juga catatan tentang kunjungan Nona Russell. Jadi sekarang Poirot menerima dua puluh bab. Kutinggalkan Poirot dengan berkas itu. Aku terpaksa harus pergi ke seorang pasien yang agak jauh tempat tinggalnya. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan lebih tatkala aku tiba kembali di rumah. Aku disambut dengan sepiring makan malam yang masih hangat yang disajikan di atas nampan, dan pemberitahuan bahwa Poirot dan Caroline telah makan bersama pada pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Kemudian Poirot pergi ke bengkelku untuk menyelesaikan membaca catatanku. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 397 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Aku harap, James,'' ujar kakakku,"kau telah berhati hati mengutarakan sesuatu tentang diriku dalam catatanmu itu?" Aku temganga. Aku sama sekali tidak berhati-hati. "Tetapi hal ini tidah begitu penting," Caroline berkata, setelah melihat ekspresi mukaku. "Tuan Poirot akan mengerti. Ia mengerti diriku jauh lebih baik daripadamu." Aku masuk ke bengkelku. Poirot sedang duduk di dekat jendela. Catatanku ditumpuknya dengan rapi di atas sebuah kursi di sisinya. Ditaruhnya tangannya di atas tumpukan kertas itu lalu berkata, "Eh bien," pujinya, "aku mengucapkan selamat padamu—karena kerendahan hatimu." "Oh!" seruku, agak terkejut. "Dan karena sikapmu yang tidak banyak mulut," tambahnya. "Oh!" teriakku lagi. "Hastings tidak menulisnya seperti ini," temanku meneruskan. "Pada tiap halaman banyak sekali digunakan kata 'aku'. Apa yang dipikirkannya, dan apa yang dilakukannya. Tetapi kau—kau tempatkan dirimu di balik layar. Hanya satu dua kali saja pribadimu menonjol, katakan saja, dalam suasana rumah tangga." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 398 Ilyas Mak’s eBooks Collection Wajahku memerah melihat Poirot mengedipkan matanya. "Bagaimana pendapatmu sesungguhnya tentang catatanku itu?" tanyaku dengan gelisah. "Kau ingin mendengarkan pendapatku yang sebenarnya?" "Ya." Poirot menghentikan kelakarnya. "Catatanmu teliti dan cermat sekali,"pujinya dengan ramah. "Kau telah mencatat semua fakta fakta dengan teliti dan tepat sekali—meskipun kau tidak banyak menonjolkan dirimu dalam perkara ini." "Dapatkah catatan itu menolongmu?" "Ya. Boleh dikatakan, catatan itu-telah menolongku banyak sekali. Mari, kita harus pergi ke rumahku dan membuat persiapan untuk pertunjukan kecilku nanti." Caroline sedang berada di gang. Rupanya ia sangat mengharapkan agar kami mengundangnya untuk menemani kami. Poirot bertindak bijaksana sekali. "Saya sebenamya, ingin sekali mengundang Anda, mademoiselle , " katanya dengan menyesal, "tetapi saya rasa kehadiran Anda pada pertemuan ini kurang tepat. Karena semua yang hadir dalam pertemuan malam ini, adalah mereka yang dicurigai. Di antara mereka saya Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 399 Ilyas Mak’s eBooks Collection akan menemukan pembunuh Tuan Ackroyd." "Kau sungguh-sungguh berpendapat begitu?" tanyaku dengan kurang percaya. "Kulihat,kau tidak mempercayai omonganku," sahut Poirot dengan kering. "Kau belum bisa menghargai Hercule Poirot sepenuhnya." Ketika itu Ursula menuruni tangga. "Kau sudah siap Anakku?" tanya Poirot. "Bagus. Kita akan berangkat ke rumahku bersama-sama. Mademoiselle Caroline, percayalah pada saya, saya akan berusaha sedapat-dapatnya untuk menolong Anda. Selamat sore." Kami berangkat, meninggalkan Caroline seorang diri mengawasi kami di depan pintu, bagaikan seekor anjing yang tidak boleh ikut berjalan jalan. Ruang duduk di The Larches sudah disiapkan. Di atas meja disediakan berbagai macam siropes dan gelasgelas. Dan juga sepiring biskuit. Beberapa buah kursi dari ruangan lain, ditambahkan di ruang duduk. Poirot mundar-mandir mengatur ini dan itu. Ditariknya ke luar sebuah kursi di sini, lalu mengubah posisi lampu di sana. Kadang-kadang ia membungkuk meluruskan salah satu permadani yang menutupi lantai. Dan yang terutama sekali diperhatikannya adalah penerangan ruangan itu. Lampu-lampu diatur sedemikian rupa, sehingga menyinari bagian ruangan di mana kursi-kursi telah diatur untuk para tamu, sedangkan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 400 Ilyas Mak’s eBooks Collection bagian lain dari ruangan itu remang-remang. Di sanalah, kukira Poirot akan duduk. Ursula dan aku mengawasinya. Tak lama kmudian, bel berbunyi. "Mereka sudah datang," ujar Poirot. "Bagus, semuanya sudah siap." Pintu dibuka, dan rombongan dari Fernly masuk satu per satu. Poirot maju ke depan untuk menyambut Nyonya Ackroyd dan Flora. "Sungguh Anda baik hati sekali mau datang ke mari," sapanya."Dan juga Mayor Blunt dan Tuan Raymond." Sekretaris itu tetap riang gembira seperti biasa. "Apa maksudnya semua ini?" tegurnya sambil tertawa. "Sejenis mesin ilmiah? Apakah kami akan mengenakan ban di pergelangan tangan, yang dapat mencatat detak jantung orang yang bersalah? Memang ada penemuan seperti itu, bukan?" "Memang pernah saya membacanya," Poirot mengakui. "Tetapi saya seorang yang masih kolot. Saya menggunakan cara-cara yang kuno. Saya hanya menggunakan sel-sel kecil berwarna kelabu. Sekarang marilah kita mulai saja — tetapi sebelumnya saya ingin mengumumkan sesuatu kepada Anda sekalian." Poirot memegang tangan Ursula dan menarik gadis Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 401 Ilyas Mak’s eBooks Collection itu ke muka. "Gadis ini adalah Nyonya Ralph Paton. Ia menikah dengan Ralph Paton bulan Maret yang lalu." Nyonya Ackroyd berteriak tertahan. "Ralph! Menikah! Bulan Maret yang lalu! Oh! tidak mungkin. Bagaimana mungkin ia melakukannya?" Ia menatap Ursula seakan-akan belum pernah melihatnya sebelumnya. "Menikah dengan Bourne?" tanyanya. "Sungguh, Tuan Poirot, saya tidak dapat mempercayai ucapan Anda." Wajah Ursula menjadi merah.Ia mulai berbicara, tetapi Flora mendahuluinya. Dengan cepat ia berdiri di sisi Ursula, lalu menggandengnya. "Janganlah kau merasa terainggung, kalau kami terheran-heran," bujuknya. "Karena, kau tahu, kami sama sekali tidak menduganya. Kau dan Ralph pintar sekali menyimpan rahasia. Aku—girang sekali dengan pernikahanmu ini." "Anda baik sekali, Nona Ackroyd," sahut Ursula dengan suara pelan, "dan Anda berhak untuk merasa marah sekali. Ralph telah bertindak buruk sekali, terutama terhadap Anda." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 402 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Tidak perlu kau pikirkan itu," jawab Flora, sambil menepuk lengan Ursula. "Ralph merasa dirinya terpojok, lalu mengambil jalan satu-satunya yang masih terbuka. Aku pun akan bertindak seperti itu, jika aku menjadi dia. Hanya kurasa, sebenamya ia dapat mempercayakan rahasianya ini kepadaku. Aku tidak akan mengkhianatinya." Dengan perlahan Poirot mengetuk meja, lalu mendehem penuh arti. "Rapat akan segera dimulai," sela Flora. "Tuan Poirot sudah memberi tanda bahwa kita tidak boleh berbicara lagi. Tetapi katakanlah satu hal saja. Di mana Ralph sekarang? Seharusnya kau mengetahuinya." "Tetapi saya tidak tahu," ratap gadis itu. "Justru itu, saya tidak tahu, di mana dia sekarang." "Bukankah ia ditahan di Liverpool?" tanya Raymond. "Berita di dalam surat kabar mengatakan demikian." "Ralph tidak di Liverpool," sela Poirot dengan pendek. "Sebenarnya,"selaku,"tak seorang pun tahu, di mana dia sekarang." "Kecuali Hercule Poirot, bukan?" sindir Raymond. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 403 Ilyas Mak’s eBooks Collection Poirot menjawab kelakar Raymond dengan serius. "Saya, saya mengetahui segala-galanya. Camkanlah." Geoffrey Raymond mengangkat alisnya. "Segala-galanya?" Ia bersiul. "Whew! Itu suatu pernyataan yang hebat sekali." "Apakah kau mau mengatakan, bahwa kau sungguh- sungguh dapat menebak di mana Ralph bersembunyi?" tanyaku dengan kurang percaya. "Kau menggunakan kata menebak. Tetapi aku mengatakan, mengetahui, Kawan." "Di Cranchester?" tebakku. "Tidak," sahut Poirot serius, "bukan di Cranchester." Poirot tidak berkata-kata lagi, tetapi satu gerakan daripadanya membuat yang hadir segera duduk di tempatnya masing-masing. Tatkala mereka baru saja duduk, pintu sekali lagi dibuka, dan dua orang masuk lalu duduk dekat pintu. Mereka adalah Parker dan si pengatur rumah tangga. "Sekarang lengkap sudah," ujar Poirot. "Semua sudah hadir sekarang." Rasa puas terbayang dalam suaranya, tetapi sebalikPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 404 Ilyas Mak’s eBooks Collection nya kepuasan itu menimbulkan rasa gelisah pada wajah mereka yang berkumpul di bagian lain dari ruangan itu. Keadaan ini menimbulkan kesan, bagaikan suatu jebakan yang sudah menutup dengan rapat. Dengan sikap yang penting Poirot membaca dari sebuah daftar. "Nyonya Ackroyd, Nona Flora Ackroyd, Mayor Blunt, Tuan Geoffrey Raymond, Nyonya Ralph Paton, John Parker, Elizabeth Russell." Ditaruhnya kertas itu di atas meja. "Apa maksudnya semua ini?" tanya Raymond. "Daftar yang baru saja saya bacakan tadi," sahut Poirot, "adalah daftar dari orang-orang yang dicurigai. Setiap orang yang hadir di sini mempunyai kesempatan untuk membunuh Tuan Ackroyd—" Sambil menjerit Nyonya Ackroyd melompat bangun. "Saya tidak menyukai semua ini," tangisnya. "Saya tidak senang. Saya mau pulang. "Anda tidak boleh pulang, madame," tegur Poirot dengan keras, "sebelum Anda mendengar apa yang hendak saya katakan." Poirot berhenti sebentar, lalu berdehem membersihkan tenggorokannya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 405 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Saya akan mulai dari permulaan. Tatkala Nona Ackroyd minta kepada saya untuk menyelidiki perkara ini, saya lalu pergi bersama Dokter Sheppard yang baik ini ke Fernly Park.Saya berjalan jalan bersamanya sepanjang teras, di mana pada saya diperlihatkan tapak tapak kaki pada pinggiran jendela. Dari sana Inspektur Raglan mengajak saya berjalan sepanjang jalan kecil yang menuju jalan mobil. Mata saya tertarik pada sebuah pondok kecil. Saya lalu memeriksanya dengan teliti. Di sana saya temukan dua benda—secarik kain yang dikanji, dan sebuah pena bulu angsa yang kosong. Sobekan kain itu segera mengingatkan saya akan celemek seorang pembantu. Tatkala Inspektur Raglan memperlihatkan pada saya daftar penghuni rumah Ackroyd, saya langsung melihat bahwa salah satu dari antara pembantu—Ursula Bourne—tidak mempunyai alibi yang kuat. Menurut ceritanya sendiri, ia berada di kamar tidurnya dari pukul setengah sepuluh sampai pukul sepuluh. Tetapi bagaimana, andaikata ketika itu ia sedang berada di pondok kecil? Kalau memang begitu, maka ia pergi ke sana untuk menemui seseorang. Dan dari Dokter Sheppard kami dengar, bahwa memang ada seorang luar datang ke rumah Tuan Ackroyd pada malam itu—yaitu, orang asing yang dijumpainya di luar pagar. Sepintas lalu, tampaknya perkara ini sudah ditemukan pemecahannya. Orang asing itu pergi ke pondok kecil untuk menemui Ursula Bourne. Dan Juga dapat dipastikan, orang itu pergi ke pondok kecil karena persoalan pena bulu angsa itu. Pikiran saya langsung tertuju kepada seorang morfinis—seorang yang menjadi pecandu narkotik ketika ia berada di seberang Lautan Atlantik. Di sana Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 406 Ilyas Mak’s eBooks Collection menyedot 'salju' lebih lazim daripada di kota ini Dan orang yang Dokter Sheppard jumpai itu mempunyai aksen Amerika. Jadi hal ini cocok sekali dengan teori tentang cara pemakaian narkotik itu. "Tetapi satu soal masih tetap menyusahkan saya. Waktunya tidak cocok. Ursula Bourne tidak mungkin pergi ke pondok kecil, sebelum pukul setengah sepuluh, sedangkan orang itu mestinya sudah tiba di sana pada pukul sembilan lewat beberapa menit. Tentu saja kemungkinan ada bahwa orang itu menantikannya selama setengah jam. Dugaan lain adalah, telah terjadi dua pertemuan yang berlainan di pondok kecil pada malam itu. Eh bien, tatkala saya mencoba mencari keterangan mengenai dugaan ini, saya menemukan beberapa fakta yang berarti. Saya memperoleh keterangan bahwa Nona Russell, si pengatur rumah tangga, telah mengunjungi Dokter Sheppard pagi itu. Dan Nona Russell telah menunjukkan perhatian yang besar akan pengobatan bagi para korban narkotika. Mengingat hal ini serta menghubungkannya dengan pena bulu angsa itu, saya menarik kesimpulan bahwa, orang asing itu datang ke Fernly untuk menemui si pengatur rumah tangga dan bukan Ursula Bourne. Lalu, siapa yang dijumpai Ursula Bourne di pondok kecil itu? Saya tidak usah ragu ragu terlalu lama. Mula-mula saya temukan sebentuk cincin—sebentuk cincin kawin— dengan tulisan 'Dari R' serta tanggalnya di sebelah dalam Kemudian-saya dengar bahwa Ralph telah kelihatan berjalan menuju ke pondok kecil, pada pukul sembilan lewat dua puluh lima menit. Dan saya juga telah mendengar tentang percakapan di hutan dekat desa ini, pada sore itu juga—antara Ralph Paton Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 407 Ilyas Mak’s eBooks Collection dengan seorang gadis yang tidak dikenal. Maka saya memperoleh fakta-fakta lagi yang datang secara beruntun, rapi dan teratur. Suatu perkawinan rahasia, pertunangan yang diumumkan pada hari tragedi itu, percakapan yang tegang di dalam hutan dan pertemuan di pondok kecil malam itu. "Secara kebetulan kejadian ini membuktikan pada saya, bahwa baik Ralph maupun Ursula Bourne (atau Paton) mempunyai alasan yang terkuat untuk menginginkan kematian Ackroyd. Dan karena hal ini di luar dugaan saya, maka satu hal lagi menjadi jelas pula. Yaitu, orang yang berada bersama Ackroyd di kamar kerja pada pukul sembilan lewat tiga puluh menit, tidaklah mungkin Ralph Paton. "Lalu sampailah kita pada aspek lain yang paling menarik dalam perkara ini. Siapakah yang bersama Tuan Ackroyd pada pukul setengah sepuluh? Bukan Ralph Paton. Sebab pada saat itu Ralph sedang bersama istrinya di pondok kecil. Juga bukan Charles Kent, yang sudah meninggalkan tempat itu. Lalu siapa orang itu? Saya ajukan pertanyaan yang paling cerdik— dan paling berani: Adakah seseorang bersamanya?" Poirot membungkuk ke depan dan menambahkan ucapannya yang terakhir ini kepada kami dengan penuh rasa kemenangan. Kemudian ia bersandar ke belakang dengan sikap seperti orang yang baru saja telah melakukan suatu tembakan yang jitu. Tetapi Raymond tampaknya tidak terpengaruh, dan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 408 Ilyas Mak’s eBooks Collection mengajukan suatu protes yang lemah. "Saya tidak tahu apakah Anda menganggap saya seorang pembohong, Tuan Poirot. Tetapi hal ini tidak tergantung pada kesaksian saya saja—kecuali mungkin tentang keterangan yang saya berikan, mengenai katakata yang digunakan Tuan Ackroyd tepatnya. Ingat, Mayor Blunt juga mendengar suara Ackroyd yang sedang berbicara dengan seseorang. Ia sedang merokok di teras luar dan tidak dapat mendengar dengan jelas. Tetapi ia telah mendengar suara-suara itu dengan nyata." Poirot mengangguk. "Saya tidak lupa," jawabnya dengan tenang. "Tetapi Mayor Blunt menyangka bahwa kaulah gang sedang berbicara dengan Tuan Ackroyd." Raymond tampak terkejut sesaat. Tetapi ia dapat menguasai dirinya kembali. "Sekarang Blunt menyadari bahwa ia salah sangka," jawabnya. "Tepat," jawab Blunt. "Tetapi mustinya ia mempunyai alasan untuk menyangka begitu," katanya sambil merenung. "Oh! Bukan," protesnya sambil mengangkat tangannya. "Saya tahu alasan yang akan Anda kemukakan itu—tetapi itu tidak cukup. Kita harus mencari lagi di tempat lain. Saya akan menerangkannya dengan cara lain. Sejak Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 409 Ilyas Mak’s eBooks Collection permulaan perkara ini, saya selalu memikirkan satu hal—yaitu jenis kata-kata yang didengar oleh Tuan Raymond. Saya heran karena tidak seorang pun mengemukakan pendapatnya atas pemilihan kata-kata itu—karena tidak seorang pun menganggapnya janggal." Poirot berhenti sebentar, kemudian mengutip dengan pelan: "....tuntutan-tuntutan terhadap dompetku demikian seringnya akhir-akhir ini, sehingga tidak mungkin rasanya bagiku untuk menuruti permintaanmu. Apakah kalian tidak menyadari kalau kalimat itu janggal?" "Saya kira tidak," jawab Raymond. "Ia sering mendikte surat-surat kepada saya, dan hampir selalu memakai kata-kata tersebut." "Tepat sekali, "teriak Poirot. "Itulah keterangan yang saya cari. Tetapi apakah seseorang akan menggunakan ucapan itu bila bercakap-cakap dengan orang lain? Tidak masuk akal kalau ucapan itu merupakan sebagian dari suatu percakapan yang sesungguhnya. Tetapi seandainya ia mendikte surat — " "Maksud Anda, ia membaca aebuah surat dengan suara keras," sahut Raymond dengan lambat. "Kalau begitu, ia membacakan surat itu kepada orang lain." "Tetapi untuk apa? Kita tidak mempunyai bukti bahwa ada orang lain bersama Ackroyd di dalam ruangan itu. Ingat, tidak ada suatu orang lain yang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 410 Ilyas Mak’s eBooks Collection terdengar, kecuali suara Tuan Ackroyd." "Tetapi orang pasti tidak akan membaca surat dengan suara keras pada dirinya sendiri, kecuali ia — yah—mulai sinting." "Kalian melupakan satu hal," tegur Poirot dengan pelan. "Yaitu kalian melupakan orang asing yang datang berkunjung pada hari Rabu sebelumnya." Mereka semua memandang kepadanya. "Betul," ujar Poirot sambil mengangguk meyakinkan, "pada hari Rabu. Orang muda itu sendiri, tidaklah penting. Tetapi perusahaan yang diwakilinya menarik perhatian saya." "Perusahaan dictaphone itu," seru Raymond sambil menahan napas. "Saya mengerti sekarang. Sebuah dictaphone. Itukah yang Anda pikirkan?" Poirot mengangguk. "Ingat, Tuan Ackroyd berjanji untuk membeli sebuah dictaphone. Dan saya karena rasa ingin tahu, menanyakannya pada perusahaan tersebut. Jawabannya adalah, Tuan Ackroyd memang membeli sebuah dictaphone dari wakil mereka. Tetapi mengapa ia menyembunyikan kenyataan itu terhadap Anda. Saya sungguh- sungguh tidak mengerti." "Mungkin ia bermaksud membuat suatu surprise untuk saya," gumam Raymond. "Beliau seperti anak Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 411 Ilyas Mak’s eBooks Collection kecil. Ia senang sekali membuat surprise untuk orang lain. Maksudnya mungkin, untuk menyembunyikan pembelian ini selama satu dua hari. Mungkin juga ia bermain dengan barang itu seakan-akan barang itu adalah sebuah mainan baru. Benar, cocok sekali. Anda benar—tidak seorang pun akan menggunakan ucapan itu dalam percakapan bias-." "Hal ini menerangkan juga," sahut Poirot, "mengapa Mayor Blunt menduga, bahwa Andalah yang berada di kamar kerja. Apa yang didengarnya merupakan cukilan- cukilan dari sebuah pendiktean. Jadi tanpa disadari ia langsung menarik kesimpulan bahwa Andalah yang berada bersama Ackroyd. Sedangkan pikirannya yang sadar sedang memikirkan sesuatu yang lain sama sekali—yaitu bayangan putih yang dilihatnya, yang disangkanya adalah bayangan Nona Ackroyd. Tetapi sebenarnya, yang dilihatnya adalah celemek putih Ursula Bourne, ketika gadis itu pergi ke pondok kecil dengan sembunyi-sembunyi." Raymond telah mengatasi keheranannya yang mula mula. "Meskipun begitu," ujarnya, "penemuan Anda ini, betapapun hebatnya (saya yakin, saya tidak akan bisa menduganya), tidak mengubah keadaan yang sebenarnya. Tuan Ackroyd masih hidup pukul setengah sepuluh, karena pada waktu itu ia masih berbicara ke dalam dictaphone-nya. Dan sudah jelas kalau pemuda Charles Kent itu sudah meninggalkan Fernly pada saat itu. Dan tentang Ralph Paton —?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 412 Ilyas Mak’s eBooks Collection Raymond bimbang lalu melirik pada Ursula. Wajah gadis itu memerah. Lalu ia menjawab dengan mantap. "Ralph dan saya berpisah beberapa menit sebelum pukul sepuluh kurang seperempat. Ia sama sekali tidak pergi ke rumah induk. Saya yakin sekali akan hal ini. Ia sama sekali tidak berniat untuk berbuat begitu. Ia sama sekali tidak ingin bertemu dengan ayah tirinya. Karena pertemuan dengan ayah tirinya hanya akan memperburuk sama sekali situasi yang sudah sedemikian gawatnya." "Sesaat pun saya sama sekali tidak meragukan cerita Anda," Raymond menerangkan. "Selama ini saya selalu yakin kalau Kapten Paton sama sekali tidak bersalah. Tetapi kita harus memikirkan pengadilan yang akan diadakan—dan pertanyaan pertanyaan yang akan diajukan. Ralph berada dalam posisi yang sungguh tidak menguntungkan. Andai kata saja ia mau keluar dari persembunyiannya—" Poirot memotong ucapannya. "Itu nasihat Anda, bukan? Bahwa Kapten Paton harus keluar dari persembunyiannya?" "Tentu saja. Kalau Anda tahu, di mana ia sekarang —" "Saya rasa Anda masih belum percaya, bahwa saya mengetahuiya. Meskipun saya telah mengatakan pada Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 413 Ilyas Mak’s eBooks Collection Anda, bahwa saya mengetahui segala sesuatu. Yaitu misalnya, cerita yang sebenarnya tentang panggilan telepon itu, atau jejak jejak sepatu di pinggir jendela, dan tentang tempat persembunyian Ralph Paton " "Di mana dia?" tanya Blunt tajam. "Tidak begitu jauh dari sini," sahut Poirot tersenyum. "Di Cranchester?" tanyaku. Poirot berpaling kepadaku. "Kau selalu menanyakan itu. Pikiran tentang Cranchester sudah menjadi suatu idée fixé bagimu. Bukan, ia tidak di Cranchester; Ia ada di— sana!" Dengan dramatis telunjuknya menunjuk ke satu arah. Semua yang hadir menoleh. Ralph Paton sedang berdiri di ambang pintu. Bab Dua Puluh Empat CERITA RALP PATON AAT itu sangatlah tidak menyenangkan bagiku. Hampir-hampir aku tidak memperhatikan apa yang terjadi kemudian. Terdengar seruan dan teriakan keheranan! Ketika aku sudah dapat menguasai diri lagi dan menyadari apa yang telah terjadi, kulihat Ralph Paton berdiri dekat isterinya. Tangannya menggenggam tangan isterinya, dan ia sedang tersenyum kepadaku dari seberang ruangan. Poirot juga tersenyum, dan pada saat yang sama menggoyangkan jari telunjuknya padaku. "Bukankah aku sudah mengatakan, paling sedikit tiga puluh enam kali, bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan sesuatu terhadap Hercule Poirot?" tuntutnya. "Bahwa aku akan mengetahuinya juga dalam perkara serupa ini?" Poirot berpaling kepada yang lain. "Pada suatu hari, masih ingatkah kalian, kita mengadakan suatu pertemuan. Kita duduk mengelilingi meja —hanya kita berenam. Saya menuduh lima hadirin yang lain, menyembunyikan rahasianya. Tetapi Dokter Sheppard tidak mau menceritakan rahasianya. Dan selama ini saya memang sudah menaruh curiga. Dokter Sheppard pergi ke Three Boars malam itu dengan harapan dapat menemukan Ralph. Ia tidak menjum- S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 415 Ilyas Mak’s eBooks Collection painya di sana, tetapi saya berkata pada diri sendiri, bagaimana andai kata Dokter Sheppard bertemu dengannya di tengah jalan, dalam perjalanan pulang? Dokter Sheppard adalah teman Kapten Paton. Dan Dokter Sheppard datang langsung dari tempat pembunuhan itu dilakukan. Ia pasti tahu, kalau keadaan bagi Ralph tampaknya buruk sekali. Bahkan mungkin Dokter Sheppard mengetahui lebih banyak dari orang lain —" "Memang betul," kuakui dengan menyesal. "Aku rasa, sebaiknya aku menceritakan segala-galanya sekarang. Sore itu aku mengunjungi Ralph. Mula mula ia menolak menceritakan rahasianya padaku. Tetapi kemudian ia menceritakan padaku tentang perkawinannya dan kesulitannya. Segera setelah pembunuhan itu diketahui, kecurigaan orang pasti akan tertuju kepada Ralph—atau, kalau tidak, kepada gadis yang dicintainya. Malam itu kubeberkan fakta-fakta ini di hadapannya. Dan kemungkinan ia diharuskan memberikan kesaksian yang merugikan isterinya, membuatnya bertekad bulat untuk … untuk … " Aku ragu-ragu sebentar, lalu Ralph segera menyelesaikan kalimatku. "Untuk menghilang," sambungnya dengan jujur. "Karena, Ursula meninggalkan saya dan kembali lagi ke rumah induk. Dan saya pikir, mungkin ia mencoba mengadakan pembicaraan lagi dengan ayah tiri saya. Dan sore itu, beliau sudah bersikap kasar sekali terhadap isteri saya. Kemudian timbul pikiran dalam diri saya, bahwa mungkin sekali ayah tiri saya telah Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 416 Ilyas Mak’s eBooks Collection menghinanya lagi dengan cara yang begitu rupa— dengan cara yang tidak dapat diampuninya—sehingga tanpa disadarinya —" Ralph tidak meneruskan kalimatnya. Ursula melepaskan tangannya dari genggaman Ralph dan mundur beberapa langkah. "Kau menyangka demikian, Ralph! Kau sungguh mengira bahwa aku yang melakukannya?" "Marilah kita kembali lagi kepada tingkah Dokter Sheppard yang tercela itu," sela Poirot dengan nada kering. "Dokter Sheppard menyetujui untuk menolongnya. Ia berhasil menyembunyikan Kapten Paton dari incaran polisi." "Di mana?" tanya Raymond. "Di rumahnya sendiri?" "Ah, tentu saja tidak," sahut Poirot. "Anda harus mengajukan pertanyaan itu pada diri sendiri, seperti yang juga telah kulakukan. Kalau Dokter yang baik itu menyembunyikan laki-laki muda itu, lalu tempat manakah yang akan dipilihnya? Dan tempat itu pasti tidak jauh dari sini. Saya menduga Cranchester. Di sebuah hotelkah? Tidak. Penginapan? Bahkan lebih tidak mungkin lagi. Lalu di mana? Ah! Saya tahu. Suatu panti asuhan. Suatu panti asuhan bagi mereka yang pikirannya terganggu. Saya lalu mencoba kebenaran teori ini. Saya ciptakan seorang keponakan yang terganggu jiwanya. Saya menanyakan Nona Sheppard tentang panti panti asuhan yang baik. Ia memberikan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 417 Ilyas Mak’s eBooks Collection saya alamat dari dua panti asuhan yang baik dekat Cranchester, di mana saudara laki-lakinya pernah mengirim beberapa pasiennya. Saya lalu mencari keterangan. Benar, pada salah satu panti asuhan, seorang pasien diantarkan oleh Dokter sendiri pada hari Sabtu, pagi-pagi sekali. Pasien itu dengan mudah saya kenali sebagai Kapten Ralph Paton, meskipun ia menggunakan nama lain. Setelah memenuhi beberapa formalitas yang diperlukan, saya diijinkan untuk membawanya pergi. Ia tiba di rumah saya, kemarin pagi-pagi sekali." Aku memandang Poirot dengan menyesal. "Itu dia. akhli dari kantor pusat, dugaan Caroline," gumamku. "Dan aku tidak pernah menduganya! " "Kau mengerti sekarang, mengapa aku menekankan perhatianmu pada sifatmu yang suka menarik diri dalam catatanmu itu," gumam Poirot. "Sampai sekarang, catatanmu itu benar semua— tetapi kejujuranmu itu tidak berlangsung lama, bukankah begitu, Kawan?" Aku tidak dapat membantahnya. "Dokter Sheppard telah bersikap setia sekali," ujar Ralph. "Ia mendampingi saya terus-menerus. Ia bertindak untuk kebaikan saya. Sekarang setelah mendengarkan penjelasan Tuan Poirot, saya baru menyadari, kalau tindakannya itu sebenarnya kurang tepat. Seharusnya saya keluar dan menghadapi semua ini. Karena, tahukah Anda, dalam panti asuhan itu kami tidak pernah melihat satu helai surat kabar pun. Saya tidak tahu apa yang terjadi di luar." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 418 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Dokter Sheppard sungguh dapat menyimpan rahasia dengan baik," sindir Poirot dengan nada kering. "Tetapi saya, saya menemukan semua rahasia kecil itu. Dan memang ini sudah menjadi tugas saya." "Sekarang kita bisa mendengarkan ceritamu tentang kejadian pada malam itu," sela Raymond dengan sikap tidak sabar. "Kau sudah mengetahuinya," sahut Ralph. "Hanya sedikit sekali yang perlu kutambahkan. Aku meninggalkan pondok kecil pada sekitar pukul sepuluh kurang seperempat. Aku berjalan mundar-mandir memikirkan tindakan apa yang harus kuambil berikutnya—dan bagaimana aku harus bersikap. Aku harus mengakui, bahwa aku sama sakali tidak mempunyai alibi. Tetapi aku bersumpah, bahwa aku sama sekali tidak pergi ke kamar kerja malam itu. Dan aku sama sekali tidak melihat ayah tiriku, dalam keadaan hidup—maupun mati. Apa pun anggapan dunia luar, tetapi aku harap kalian percaya ucapanku ini." "Tidak ada alibi," bisik Raymond. "Kurang begitu baik, tampaknya. Sudah tentu aku percaya padamu. Tetapi keadaannya—tetap buruk." "Tetapi keterangan Kapten Paton membuat perkara ini sederhana sekali," ujar Poirot dengan gembira. "Sungguh sangat sederhana." Kami semua mengawasinya.. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 419 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Anda sekalian mengerti apa yang kumaksudkan? Tidak? Hanya ini saja—untuk menyelamatkan Kapten Paton, pembunuh yang sebenarnya harus mengaku." Poirot tersenyum kepada kami semua. "Benar—saya bersungguh-sungguh skarang, lihat saja, saya tidak mengundang In spektur Raglan untuk menghadiri rapat ini. Karena saya mempunyai alasan saya sendiri. Saya tidak mau menceritakan kepadanya, apa yang saya ketahui—setidak-tidaknya, saya tidak mau menceritakannya malam ini." Poirot membungkuk ke depan. Dan sekonyong konyong suara dan seluruh kepribadiannya berubah. Sikapnya menjadi sangat berbahaya, dan penuh ancaman. "Aku yang sedang berbicara kepadamu—Aku tahu pembunuh Tuan Ackroyd ada di dalam ruangan ini sekarang. Kepadanyalah aku berbicara. Besok kejadian yang sebenarnya akan diberitahukan kepada Inspektur Raglan. Kau mengerti? Keadaan dalam ruangan itu sepi dan tegang sekali. Lalu di dalam kesepian itu masuklah wanita tua dari Breton itu, dengan sehelai telegram di atas baki. Poirot menyobek amplopnya. Tiba-tiba suara Blunt yang keras memecah keheningan. 318 Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 420 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Anda katakan, bahwa pembunuhnya ada di antara kita? Tahukah Anda—yang mana?" Poirot selesai membaca telegramnya, lalu meremasnya. "Saya tahu—sekarang." Ditepuknya gumpalan kertas itu. Apa itu?" tanya Raymond dengan tajam. Suatu radio telegram—dari sebuah kapal laut yang sekarang dalam perjalanan ke Amerika." Ruangan sunyi senyap. Poirot bangkit berdiri dan membungkuk kepada hadirin. "Messieurs et mesdames, reuni kecil saya ini sudah selesai. Ingat—kejadian yang sebenarnya akan diberitahukan kepada Inspektur Raglan, besok pagi." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 421 Ilyas Mak’s eBooks Collection Bab Dua Puluh Lima SELURUH KEBENARAN EBUAH gerakan kecil dari Poirot menahanku, agar tidak ikut pulang dengan yang lain. Aku menuruti kemauannya. Aku melangkah ke tempat perapian, dan sambil merenung mengorek kayu bakar yang besar-besar di dalamnya dengan ujung sepatuku. Aku agak bingung. Untuk pertama kalinya, aku sungguh-sungguh tidak dapat menyelami maksud Poirot. Untuk sesaat aku berpikir, bahwa kejadian yang baru saja kusaksikan itu adalah suatu adegan membual yang luar biasa. Poirot telah menjalankan apa yang dinamakannya sendiri, 'bermain sandiwara', dengan maksud membuat dirinya menarik dan penting. Tetapi entah bagaimana, aku terpaksa menduga, bahwa ada sesuatu kebenaran di balik semua ini. Katakatanya penuh ancaman—suatu tekad yang tidak dapat ditawar lagi. Tetapi aku tetap berpikir bahwa ia ada di jalan yang salah. Setelah pintu tertutup di belakang tamu yang terakhir, Poirot datang ke tempat perapian. "Bagaimana, Kawan,"tanyanya dengan tenang, "dan bagaimana pendapatmu tentang semua ini?" "Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan," jawabku dengan jujur. "Apa maksudnya semua ini? Mengapa S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 422 Ilyas Mak’s eBooks Collection kau tidak pergi langsung ke Inspektur Raglan dan memberitahukan kepadanya kejadian yang sebenarnya, daripada memberikan peringatan panjang lebar kepada si pembunuh?" Poirot duduk, lalu mengeluarkan tempat rokok dari Rusia, yang berisikan rokok-rokok kecil. Selama satu dua menit ia merokok dengan berdiam diri. Lalu ia berkata, "Pakailah sel-sel kecilmu yang berwama kelabu itu," ia menganjurkan. "Setiap tindakanku selalu ada alasannya." Aku bimbang sejenak, lalu berkata dengan lambat, "Yang pertama sekali timbul dalam pikiranku adalah, kau sendiri tidak tahu siapa orang yang bersalah itu. Tetapi kau yakin akan menemukannya di antara mereka yang hadir malam ini. Maka kata katamu itu dimaksudkan untuk memaksa si pembunuh yang belum diketahui identitasnya itu, supaya mengaku." Poirot mengangguk dengan senang. "Gagasan yang cerdik, tetapi tidak benar." "Aku pikir,barangkali kau memaksanya untuk mempercayai, bahwa kau mengetahui siapa pembunuhnya. Dengan demikian kau mengharapkan supaya ia memperlihatkan diri—meskipun tidak melalui pengakuan. Ia barangkali akan mencoba untuk menutup mulutmu, sebagaimana ia sebelumnya juga telah menutup mulut Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 423 Ilyas Mak’s eBooks Collection Tuan Ackroyd—sebelum kau dapat bertindak besok pagi." "Sebuah jebakan dengan diriku sendiri sebagai umpannya! Merci, mon ami, tetapi aku kurang mempunyai keberanian untuk itu." "Kalau begitu, aku tidak mengerti jalan pikiranmu. Apakah kau tidak mengambil risiko membiarkan pembunuhnya lolos, dengan caramu memperingatkan terlebih dahulu?" Poirot menggelengkan kepalanya. "Ia tidak mungkin lolos," ujarnya dengan pasti. 'Hanya ada satu jalan keluar—dan jalan itu tidak menuju ke kemerdekaan." "Sungguhkah kau mengira, bahwa salah satu yang hadir malam ini ialah pelaku pembunuhan itu?" tanyaku dengan tidak percaya. "Benar, Kawan." "Yang mana?" Selama beberapa menit kami berdiam diri. Lalu Poirot melemparkan puntung rokoknya ke dalam perapian. Kemudian ia mulai berbicara dengan suara yang tenang, sambil merenung. "Kau akan kuajak melewati jalan yang telah kulalui. Kau akan menemaniku langkah demi langkah. Dan kau Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 424 Ilyas Mak’s eBooks Collection akan melihat sendiri, bahwa tidak dapat disangkal lagi, semua fakta-fakta menunjuk kepada satu orang. "Sekarang kita mulai saja dengan dua buah kenyataan, dan sedikit perbedaan dalam waktu, yang terutama sekali menarik perhatianku. Fakta yang pertama adalah panggilan telepon itu. Jika memang Ralph Paton pembunuhnya, maka panggilan telepon itu akan sama sekali tidak berarti dan tidak masuk akal. Karena itu, aku berkata pada diri sendiri, Ralph Paton bukanlah pembunuhnya. "Aku telah mencari keterangan dan mendapat kepastian, bahwa panggilan telepon itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang penghuni rumah itu. Tetapi aku tetap berpendirian bahwa aku harus mencari pembunuhnya di antara mereka yang hadir pada malam yang naas itu. Maka aku menarik kesimpulan. Panggilan telepon itu telah dilakukan oleh seorang kaki tangan pembunuh. Aku merasa kurang puas dengan kesimpulan ini.Tetapi untuk sementara kubiarkan saja. "Selanjutnya aku mulai memikirkan alasan untuk panggilan telepon itu. Dan ini yang sukar. Aku hanya dapat menilainya setelah melihat akibatnya. Yaitu— pembunuhan itu diketahui pada malam itu juga, dan tidak—melihat kemungkinan yang lebih besar—baru keesokan harinya. Kau menyetujui penjelasanku ini?" "Y—ya," aku mengiakan. "Ya. Seperti telah kau katakan, setelah Tuan Ackroyd memberikan perintah agar ia tidak diganggu lagi, maka rasanya tidak ada orang yang akan pergi ke kamar kerja malam itu." Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 425 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Trés bien? Perkara ini berjalan dengan baik, bukan? Tetapi ada beberapa soal yang masih kurang jelas. Apa keuntungannya jika pembunuhan itu diketahui pada malam itu juga, daripada keesokan harinya? Hanya satu jawaban yang dapat kupikirkan. Si pembunuh yang tahu terlebih dahulu bilamana kejah atan itu akan diketahui, dapat memastikan dirinya untuk hadir pada saat pintu itu dibuka dengan paksa—atau sedikitdikitnya segera sesudahnya. Dan sekarang kita tiba pada fakta yang kedua—kursi yang ditarik ke luar menjauhi dinding. Inspektur Raglan mengesampingkannya sebagai sesuatu yang tidak penting. Sebaliknya aku selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang paling penting. "Dalam catatanmu, kau telah menggambarkan sebuah denah kecil yang teliti sekali dari kamar kerja Ackroyd. Kalau kau ada membawanya serta pada saat ini, kau akan melihat—seandainya kursi yang ditarik ke luar tadi sesuai dengan posisi yang diterangkan oleh Parker—maka letak kursi itu akan tepat sekali di antara pintu dan jendela." "Jendela!" teriakku dengan cepat. "Kau juga berpikir seperti aku, pada permulaannya. Aku membayangkan bahwa kursi itu sengaja ditarik ke luar, agar sesuatu yang berhubungan dengan jendela, tidak akan terlihat oleh orang yang masuk melalui pintu. Tetapi aku segera membuang pikiran ini. Karena, meskipun kursi itu besar dengan sandaran yang tinggi, tetapi kursi itu hanya menutupi sebagian kecil saja dari jendela—hanya bagian antara tali gorden dan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 426 Ilyas Mak’s eBooks Collection lantai. Tidak, mon ami, tetapi ingat, tepat di depan jendela ada meja kecil, dengan buku-buku dan majalahmajalah di atasnya. Nah, meja itu sama sekali tersembunyi di belakang kursi yang ditarik ke luar itu —dan bayangan tentang duduknya perkara yang sebenarnya, meskipun masih agak samar, mulai timbul dalam diriku. "Seandainya ada sesuatu di atas meja itu yang tidak boleh dilihat oleh orang lain? Sesuatu yang ditaruh di sana oleh si pembunuh? Tetapi aku masih belum dapat meraba benda apa 'sesuatu' itu. Misalnya, benda itu tidak dapat dibawa serta oleh si pembunuh, setelah ia melakukan kejahatan itu. Tetapi sebaliknya, benda itu harus dipindahkan secepat mungkin segera setelah pembunuhan itu diketahui. Maka datanglah panggilan telepon itu, dan juga kesempatan bagi si pembunuh untuk hadir ketika tubuh korban ditemukan. "Nah, empat orang berada di tempat pembunuh an, sebelum polisi datang. Kau sendiri, Parker, Mayor Blunt dan Tuan Raymond. Parker segera kukesampingkan, karena pada pukul berapa pun pembunuhan itu diketahui, ia satu-satunya orang yang pasti akan berada di tempat tersebut. Selain itu, dia pulalah yang memberitahukanku tentang kursi yang ditarik ke luar itu. Maka Parker, bebas (yaitu dari pembunuhan. Tetapi aku masih tetap berpendapat adanya kemungkinan, bahwa dialah yang memeras Nyonya Ferrars) Tetapi Raymond dan Blunt tetap dicurigai. Karena andaikata kejahatan ini baru diketahui keesokan harinya, maka kemungkinan ada mereka sengaja datang terlambat di tempat kejadian, untuk menghindarkan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 427 Ilyas Mak’s eBooks Collection barang di atas meja bundar itu ditemukan orang. "Nah, benda apakah itu? Kau dengar apa yang kukatakan malam ini tentang sebagian pembicaraan yang terdengar oleh Raymond? Begitu aku mendengar tentang kunjungan seorang wakil perusahaan dictaphone, maka pikiran tentang dictaphone mulai berakar dalam otakku. Kau dengar ucapanku di dalam ruangan ini, belum ada setengah jam yang lalu? Mereka semua setuju dengan teoriku—tetapi satu fakta yang paling penting lolos dari perhatian mereka. Anggap saja, Tuan Ackroyd memang menggunakan dictaphone pada malam itu—lalu, mengapa kita tidak bisa menemukan dictaphone itu di sana?" "Aku tidak pernah memikirkannya," kuakui. "Kita tahu. bahwa sebuah dictaphone telah dikirimkan kepada Tuan Ackroyd. Tetapi di antara barangbarangnya tidak ditemukan sebuah dictaphone. Maka, seandainya ada sesuatu yang diambil dari meja di muka jendela itu—kemungkinan besar, yang diambil adalah dictaphone itu. Lalu timbul beberapa kesulitan. Perhatian semua orang, tentu saja tertumpah pada korban pembunuhan itu. Jadi kurasa, setiap orang dapat pergi ke meja itu tanpa diketahui yang lain. Tetapi, sebuah dictaphone mempunyai ukuran tertentu—benda itu tidak dapat diselipkan begitu saja ke dalam saku. Mesti ada sebuah tas atau sesuatu tempat yang dapat memuat barang itu. "Kaulihat ke mana tujuanku? Gambaran dari pembunuh itu sudah mulai berbentuk. Yaitu, ia seorang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 428 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang berada di tempat kejadian, segera setelah pembunuhan itu diketahui. Tetapi orang itu tidak akan berada di tempat kejadian, jika pembunuhan itu baru diketahui keesokan harinya. Ia seorang yang membawa tas, ke dalam mana dictaphone itu dapat dimasukkan —" Aku memotong uraiannya. "Tapi mengapa ia harus menyingkirkan dictaphone itu? Apa alasannya?" "Kau seperti Tuan Raymond. Kau menerima begitu saja, bahwa suara yang didengar pada pukul setengah sepuluh adalah suara Tuan Ackroyd yang sedang berbicara ke dalam dictaphone-nya. Tetapi marilah kita teliti sebentar kegunaan mesin kecil ini. Seorang mendikte ke dalamnya, bukan? Dan kemudian seorang sekretaris atau tukang ketik, memutamya dan suara itu berbicara lagi." "Maksudmu—?" tanyaku dengan menahan napas. Poirot mengangguk. "Benar. Itu yang kumaksudkan. Pada pukul sete-ngah sepuluh Tuan Ackroyd sudah meninggal. Dicta-phone itu yang berbicara—bukan si korban." "Dan si pembunuh menjalankan dictaphone itu. Jadi ia masih berada di dalam ruangan pada saat itu?" "Mungkin. Tetapi kita tidak boleh menyingkirkan Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 429 Ilyas Mak’s eBooks Collection kemungkinan dipasangnya suatu alat mekanis …sesuatu yang menyerupai jam waktu atau bahkan sebuah weker yang sederhana. Tetapi dalam hal ini kita harus menambahkan dua macam kecakapan pada bayangan si pembunuh itu. Ia mestinya adalah seorang yang mengetahui tentang pembelian dictaphone itu oleh Tuan Ackroyd, dan ia juga harus mempunyai pengetahuan mekanis yang diperlukan. "Pikiranku sampai pada titik ini, tatkala kita sampai pada jejak jejak kaki di pinggir jendela. Di sini aku melihat tiga kemungkinan. (1) jejak jejak kaki itu memang betul kepunyaan Ralph Paton. Ia berada di Fernly pada malam itu. Dan mungkin sekali ia telah memanjat masuk ke dalam ruang kerja, melalui jendela, dan menemukan pamannya dalam keadaan terbunuh. Ini satu kesimpulan. (2) Ada kemungkinan jejak jejak kaki itu dibuat oleh orang lain yang kebetulan mempunyai sepatu dengan sol semacam itu. Tetapi penghuni rumah memakai sepatu dengan sol karet crépe. Dan aku tidak bisa mempercayai, bahwa ada orang lain yang secara kebetulan memakai sepatu seperti kepunyaan Ralph Paton. Dan seperti telah kita dengar dari pelayan bar di Dog and Whistle, Charles Kent mengenakan sepatu lars yang sudah rombeng. (3) Jejak jejak sepatu itu dibuat oleh orang yang dengan sengaja mencoba melemparkan kecurigaan pada Ralph Paton. Dan untuk mengetahui apakah kesimpulan terakhir ini benar, perlu sekali dicari beberapa keterangan yang pasti tentang beberapa fakta. Satu pasang sepatu kepunyaan Ralph Paton diambil oleh polisi dari Three Boars. Dan Ralph maupun orang lain tidak dapat memakainya malam itu, karena ketika polisi Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 430 Ilyas Mak’s eBooks Collection mengambilnya di tingkat bawah, sepatu itu sedang dibersihkan. Menurut teori polisi Ralph memakai sepatu lain yang serupa. Dan aku mendapat keterangan, bahwa ia memang mempunyai dua pasang. Nah, bilamana teoriku benar, maka si pembunuh menggunakan sepatu Ralph pada malam itu — dalam hal mana, Ralph tentu telah memakai sepasang sepatu yang ketiga, dari jenis yang lain. Aku tidak bisa percaya bahwa ia membawa tiga pasang sepatu dari jenis yang sama— sepatu yang ketiga, kemungkinan besar adalah sepatu lars. Aku minta kakakmu mencari keterangan mengenai hal ini—aku memberi tekanan pada warnanya, agar kuakui dengan terus terang—menutupi alasanku yang sebenarnya untuk menanyakan hal ini kau tahu, hasil, penyelidikan kakakmu. Ralph Paton memang membawa sepasang sepatu lars. Dan pertanyaan pertama yang kuajukan padanya, ke tika ia datang ke rumahku kemarin pagi, adalah, sepatu apakah yang dikenakannya pada malam yang naas itu. Ia segera menjawab, bahwa ia mengenakan sepatu lars—bahkan sebenamya ia masih tetap memakainya—karena tidak ada sepatu lain yang dapat dipakainya. "Maka kita sudah maju satu langkah lagi dalam gambaran kita tentang si pembunuh—yaitu, si pembunuh adalah orang yang mempunyai kesempatan untuk mengambil sepatu Ralph Paton dari Three Boars pada hari itu." Poirot berhenti sebentar, lalu berkata dengan suara yang lebih keras, "Ada satu soal lagi. Si pembunuh haruslah seorang Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 431 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang mempunyai kesempatan mencuri pisau belati itu dari meja perak. Kau dapat mengemukakan, bahwa setiap orang dalam rumah itu dapat berbuat begitu. Tetapi aku mengingatkanmu, Flora Ackroyd amat yakin, pisau belati itu sudah tidak ada di tempatnya, ketika ia memperhatikan isi meja perak itu." Poirot berhenti lagi. "Marilah kita membuat suatu ulasan—sekarang, setelah semuanya sudah jelas. Seorang telah datang ke Three Boars pagi itu. Seorang yang mengenal Ackroyd cukup baik, untuk mengetahui bahwa beliau telah membeli sebuah dictaphone. Seorang yang berbakat dalam bidang mesin, yang mempunyai kesempatan mengambil pisau belati itu dari meja perak, sebelum Nona Flora masuk. Seorang yang membawa tas yang cocok untuk menyembunyikan sebuah dictaphone— misalnya sebuah tas hitam. Dan orang itu selama beberapa menit berada seorang diri di dalam kemar kerja,segera setelah pembunuhan itu diketahui, sementara Parker menelepon polisi. Dan orang itu adalah— Dokter Sheppard!" Bab Dua Puluh Eo~m DAN HANYA KEBENARAN SAJA ELAMA satu setengah menit, ruangan itu sunyi senyap. Kemudian aku tertawa. "Kau gila," tegurku. "Tidak!" sahut Poirot dengan tenang. "Aku tidak gila. Yang membuatku mencurigaimu pertama-tama adalah perbedaan kecil dalam waktu— sejak permulaan sekali." "Perbedaan waktu?" tanyaku dengan tidak mengerti. "Benar. kau tentu masih ingat, ketika semua orang menyetujui—termasuk dirimu sendiri— bahwa waktu yang diperlukan untuk berjalan dari rumah jaga ke rumah induk adalah lima menit— dan kurang dari lima menit, bila orang mengambil jalan memotong ke teras. Tetapi kau meninggalkan rumah Ackroyd pada pukul sembilan kurang sepuluh menit—ini menurut pernyataanmu sendiri, maupun keterangan dari Parker. Tetapi kau baru tiba dan keluar dari pintu pagar pada pukul sembilan tepat. Sedangkan udara pada malam itu dingin sekali—tidak mungkin orang akan berlambat-lambat pada malam seperti itu. Mengapa kau membutuhkan waktu sepuluh menit untuk jarak S Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 433 Ilyas Mak’s eBooks Collection yang hanya makan waktu lima menit? Selama ini aku menyadari bahwa kami hanya mempunyai pernyataanmu saja, bahwa jendela itu sudah dikunci. Ackroyd menanyakan apakah kau telah menguncinya—ia tidak memeriksanya sendiri. Bagaimana, andaikata jendela itu tidak dikunci? Adakah cukup waktu bagimu untuk berlari mengitari rumah, menukar sepatumu, lalu masuk melalui jendela, menikam Ackroyd, kemudian pergi ke pintu pagar pada pukul sembilan? Aku menyingkirkan teori ini. Karena seorang yang sedemikian gelisahnya seperti Ackroyd pada malam itu, akan mendengarmu memasuki ruangan. Lalu akan terjadi pergumulan. Tetapi, andaikata kau membunuh Ackroyd sebelum kau berangkat pulang—ketika kau sedang berdiri di sebelah kursinya? Lalu kau keluar dari pintu rumah, dan berlari ke pondok kecil. Kau keluarkan sepatu Ralph Paton dari tas yang kau bawa malam itu, mengenakannya, berjalan dengan sepatu itu melalui lumpur dan meninggalkan jejakjejak kaki di kosen jendela. Kemudian kau memanjat masuk, mengunci pintu kamar kerja dari dalam, dan berlari lagi ke pondok kecil. Kau memakai lagi sepatumu sendiri dan berlari dengan kencang ke pintu pagar. (Aku juga telah melakukan semua ini pada hari itu, ketika kau sedang berbicara dengan Nyonya Ackroyd —aku memerlukan waktu tepat sepuluh menit). Kemudian kau pulang—dengan sebuah alibi—karena kau telah memasang dictaphone itu untuk pukul setengah sepuluh." "Poirot yang baik," aku memotong dengan suara yang kedengarannya aneh dan dibuat-buat, "kau telah memutar otak memikirkan perkara ini terlalu lama. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 434 Ilyas Mak’s eBooks Collection Apa keuntungan yang akan kuperoleh dengan membunuh Ackroyd?" "Keselamatan. Kaulah yang memeras Nyonya Ferrars. Siapa yang lebih mengetahui dengan cara apa Tuan Ferrars meninggal, kalau bukan dokter yang selama ini menolongnya? Ketika pertama kali kau berbicara kepadaku di halaman, kau menyebutkan tentang warisan yang kauterima sekitar satu tahun yang lalu. Aku tidak dapat menemukan satu keterangan pun tentang adanya suatu warisan. Kau hanya mengarang cerita untuk dapat mempertanggungjawabkan uang Nyonya Ferrars yang sebanyak dua puluh ribu pound itu. Uang itu tidak membawa kebahagiaan bagimu. Sebagian besar dari jumlah itu habis dalam berspekulasi — kemudian kau menekan Nyonya Ferras terlalu keras. Dan Nyonya itu mengambil jalan keluar yang tidak kau duga sama sekali. Kalau Ackroyd mendengar kejadian yang sebenarnya tentang dirimu,ia tidak akan mengenal kasihan dengan dirimu—hidupmu selanjutnya akan mengalami kehancuran." "Dan bagaimana dengan panggilan telepon itu?" tanyaku mencoba membela diri."Kurasa kau juga mempunyai keterangan yang masuk akal untuk "Ketika aku mendapatkan keterangan bahwa panggilan telepon itu dilakukan dari stasiun kereta api King's Abbot, aku harus mengakui, soal telepon itu merupakan hambatan yang paling besar bagiku. Mulamula aku mengira kalau kau mengada-ada saja. Tindakanmu itu cerdik sekali. Kau harus mempunyai alasan untuk datang lagi ke Fernly, menemukan tubuh Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 435 Ilyas Mak’s eBooks Collection korban, dan dengan demikian mendapatkan kesempatan untuk menyembunyikan dictaphone. Karena alibimu yang sebenamya tergantung pada dictaphone itu. Dengan samarsamar aku sudah mulai menduga cara kerjamu. Yaitu ketika aku pertama kali mengunjungi kakak perempuanmu, untuk menanyakan pasien-pasien mana saja yang datang padamu pada hari Jum'at pagi itu. Saat itu aku sama sekali tidak memikirkan Nona Russell. Kunjungannya hanya merupakan suatu kebetulan yang menguntungkan sekali. Karena hal itu mengalihkan perhatianmu dari maksud pertanyaanpertanyaanku yang sebenarnya. Aku menemukan apa yang kucari. Di antara pasienmu pagi itu, terdapat seorang kelasi dari sebuah kapal laut Amenka; Siapakah yang akan lebih cocok daripada orang itu? Karena pada malam itu ia akan berangkat dengan kereta api ke Liverpool. Dan sesudah itu ia akan berada di atas kapal, di tengah-tengah lautan. Terlalu jauh untuk dimintai keterangan. Aku mendapat keterangan bahwa kapal Orion berlayar pada hari Sabtu. Dan setelah mengetahui nama kelasi itu, aku mengirim suatu pesan melalui radio,untuk menanyakan satu pertanyaan yang tertentu. Dan kau telah melihatku menerima jawabannya tadi." Poirot memberikan jawaban itu padaku. Bunyinya: "Benar sekali. Dokter Sheppard minta supaya saya meninggalkan pesan di rumah seorang pasien. Saya harus meneleponnya dari stasiun dan memberitahukan balasannya. Balasannya adalah "Tidak ada jawaban'." "Akalmu sungguh cerdik sekali,"ujar Poirot. "PangPembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 436 Ilyas Mak’s eBooks Collection gilan telepon itu sungguh -sungguh ada. Kakakmu melihatmu menerimanya. Tetapi apa yang sebenarnya dikatakan, hanya kami ketahui menurut penuturanmu saja—yaitu kata-katamu sendiri!" Aku menguap. "Ceritamu sungguh menarik," aku memuji — "cuma rasanya, caranya kurang praktis." "Kau anggap begitu? Ingat apa yang kukatakan tadi—keterangan tentang kejadian yang sebenarnya akan diteruskan kepada Inspektur Raglan besok pagi. Tetapi demi kakakmu yang baik itu, aku bersedia memberikan kepadamu satu jalan keluar lain. Misalnya, terlalu banyak minum obat tidur. Kau mengerti maksudku? Tetapi nama Kapten Ralph Paton harus dibersihkan—ça va san dire. Aku anjurkan agar kau menyelesaikan catatanmu yang sungguh menarik itu— tetapi hilangkanlah sikapmu semula yang tidak suka menonjolkan diri itu. "Rupanya kau kaya sekali akan anjuran-anjuran," sindirku. "Kau yakin, kau sudah selesai sama sekali?" "Karena kau mengingatkanku akan kenyataan ini, maka aku akan mengatakan satu hal lagi. Percobaan dari pihakmu untuk membungkam diriku seperti yang telah kau lakukan terhadap Tuan Ackroyd, akan merupakan suatu tindakan yang paling goblok. Tindakan semacam itu tidak akan berhasil terhadap Hercule Poirot, kau mengerti?" Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 437 Ilyas Mak’s eBooks Collection "Poirot yang baik," sahutku dengan tersenyum sedikit, "Bagaimanapun jeleknya pribadiku, aku bukan seorang yang goblok." Aku bangkit berdiri. "Nah," keluhku sambil menguap, "aku harus pulang. Terima kasih atas ceritamu yang menarik hati, dan atas petunjukmu yang berharga itu." Poirot juga bangkit berdiri dan membungkuk dengan sopan seperti biasa, tatkala aku keluar dari ruangan itu. Bab Dua Puluh Tujuh APOLOGIA UKUL lima pagi. Aku letih sekali—tetapi aku telah menyelesaikan tugasku. Lenganku pegal karena terlalu lama menulis. Suatu penutup yang agak ganjil bagi naskahku. Maksudku adalah untuk menerbitkannya pada suatu waktu, sebagai salah satu kisah kegagalan Poirot! Sungguh ganjil betapa jalan hidup seseorang bisa berubah sama sekali. Sejak semula aku sudah mendapatkan firasat akan bahaya yang mengancam, sejak aku melihat Ralph Paton dan Nyonya Ferrars berbicara serius dengan kepala didekatkan satu sama lain. Pada waktu itu aku menyangka, kalau Nyonya Ferrars telah menceritakan rahasianya kepada Ralph. Tetapi ternyata dugaanku keliru. Tetapi pikiran ini tidak mau meninggalkanku. Juga pada waktu aku masuk ke dalam kamar kerja bersama Ackroyd malam itu, sampai ia menceritakan kejadian yang sebenarnya tentang kematian Tuan Ferrars kepadaku. Ackroyd yang malang. Sementara ini aku selalu merasa gembira, karena aku telah memberikannya kesempatan. Aku menganjurkannya untuk membaca surat itu sebelum terlambat. Atau, biarlah aku bersikap jujur saja—bukankah secara tidak sadar aku sudah mengetahui, bahwa menganjurkan Ackroyd yang demikian ke- P Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 439 Ilyas Mak’s eBooks Collection ras kepala, untuk membaca sesuatu sama saja seperti menyuruhnya agar tidak membacanya? Kegelisahannya pada malam itu, secara psikologis, menarik sekali. Ackroyd tahu ada bahaya mengancamnya. Tetapi ia tidak pernah menduga kalau bahaya itu datang dari diriku. Pisau belati itu, baru kupikirkan belakangan. Aku telah membawa senjata kecil yang cocok sekali. Tetapi tatkala aku melihat pisau belati di dalam meja perak itu, dengan segera aku menyadari, bahwa sebaiknya aku menggunakan senjata yang bukan milikku. Aku rasa, memang aku bermaksud membunuhnya. Segera setelah kuterima kabar tentang kematian Nyonya Ferrars, aku merasa yakin sekali bahwa Nyonya itu telah menceritakan segala sesuatu kepada Ackroyd sebelum ia meninggal. Ketika aku berjumpa dengan Ackroyd pagi itu, dan ia tampaknya begitu gelisah, aku menyangka bahwa ia sudah mengetahui segala sesuatu tentang diriku. Tetapi ia tidak sampai hati untuk mempercayainya, sehingga mau memberikanku kesempatan untuk membantahnya. Maka aku segera pulang dan mengambil tindakan pencegahan seperlunya. Kalau kesulitan Ackroyd itu hanya sesuatu yang berhubungan dengan Ralph—yah, tidak akan terjadi sesuatu. Dictaphone itu diberikannya padaku dua hari sebelumnya untuk dibetulkan. Ada suatu kerusakan kecil pada barang itu. Aku membujuknya agar tidak mengirim barang itu kembali, tetapi membiarkan aku membetulkannya. Aku membetulkannya sesuai dengan maksudku. Dan kubawa barang itu Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 440 Ilyas Mak’s eBooks Collection serta di dalam tasku, pada malam itu. Aku merasa agak bangga juga dengan diriku sendiri sebagai seorang pengarang. Apa yang lebih bagus kedengarannya, misalnya, daripada kalimat yang berikut: "Surat-surat itu dibawa masuk pada pukul sembilan kurang dua puluh menit. Ketika aku meninggalkannya, waktu baru saja menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit. Dan surat itu masih tetap belum terbaca. Sambil me megang pegangan pintu, dengan bimbang aku melihat ke belakang dan bertanya-tanya, adakah sesuatu yang belum kulakukan. " Semuanya benar, kau tahu. Tetapi seandainya aku menggambarkan sederetan bintang di belakang kalimatku yang pertama! Adakah orang yang akan bertanya-tanya, apa yang terjadi dalam waktu sepuluh menit yang luang itu? Sambil berdiri di dekat pintu, aku melihat ke sekeliling ruangan. Aku merasa puas sekali. Tak ada yang terlupakan. Dictaphone sudah diletakkan di atas meja di dekat jendela, dan akan bekerja pada pukul setengah sepuluh (mekanisme mesin kecil itu sungguh hebat sekali—dengan sistem sebuah weker). Dan kursi berlengan juga sudah ditarik ke luar, sehingga meja itu tidak terlihat dari pintu. Harus kuakui, bahwa aku terkejut juga menemukan Parker tepat di muka pintu. Aku telah mencatat kejadian itu sebelumnya. Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 441 Ilyas Mak’s eBooks Collection Kemudian, ketika tubuh korban ditemukan, aku menyuruh Parker menelepon polisi. Betapa bijaksananya kata-kata yang telah kugunakan: "Telah kukerjakan apa yang masih dapat kulakukan!" Memang apa yang kulakukan itu suatu hal yang kecil —yaitu memasukkan dictaphone tersebut ke dalam tas, dan mendorong kursi ke tempatnya semula di pinggir tembok. Aku tidak pernah bermimpi kalau Parker akan memperhatikan kursi itu. Secara logis, seharusnya ia sangat bingung melihat tubuh si korban, sehingga buta bagi soal-soal lain di sekitarnya. Tetapi aku tidak memperhitungkan kecakapannya sebagai seorang pembantu yang sudah berpengalaman. Andaikata kuketahui sebelumnya, kalau Flora akan mengatakan bahwa ia telah melihat pamannya dalam keadaan hidup pada pukul sepuluh kurang seperempat. Hal ini sungguh membuatku bingung, lebih daripada yang dapat kukatakan. Bahkan sebenamya dalam perkara ini terdapat banyak sekali hal-hal yang sangat membingungkanku. Setiap orang seakan-akan ada sangkut pautnya dengan perkara ini. Tetapi kekhawatiranku terutama sekali adalah terhadap Caroline. Aku kira, ia akan menduganya. Ganjil sekali caranya berbicara hari itu, tentang "kelemahanku". Tetapi ia tak akan pernah mengetahui kejadian yang sebenamya. Seperti telah dikatakan Poirot tadi, ada satu jalan keluar...... Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 442 Ilyas Mak’s eBooks Collection Aku dapat mempercayainya. Ia dan Inspektur Raglan akan mengurus hal ini. Aku tidak ingin Caroline mengetahi perbuatanku.Ia menyayangi aku. Dan selain itu ia juga.....sombong. Kematianku akan membuatnya sedih, tetapi kesedihan akan hilang dengan sendirinya ..... Kalau aku sudah selesai menulis, akan kumasukkan semua catatan ini ke dalam amplop besar, dan mengirimkannya kepada Poirot. Lalu, kemudian—apa yang akan kulakukan? Veronal? Tindakan ini rasanya ada mengandung keadilan yang puitis sekali. Bukan karena aku merasa bertanggung jawab atas kematian Nyonya Ferrars. Kematiannya merupakan suatu akibat langsung dari perbuatannya sendiri. Aku tidak menaruh kasihan kepadanya. Tetapi aku juga tidak menaruh kasihan kepada diriku sendiri. Karena itu, biarlah kuminum Veronal. Tetapi aku sungguh berkeinginan, bahwa Hercule Poirot tidak pernah mengundurkan diri dari pekerjaannya dan datang ke tempat ini untuk bertanam buah labu. T A M A T Pembunuhan atas Roger Ackroyd Page | 443 Ilyas Mak’s eBooks Collection Dapatkan koleksi ebook-ebook lain yang tak kalah menariknya di EBOOK CENTER - AQUASIMSITE - http://jowo.jw.lt